Sepi banget 😣
Jangan lupa vote and spam komen🐹 Happy Reading 🐹
Semenjak kejadian kemarin malam disaat Jisung yang mabuk mencium Lily tiba-tiba. Gadis itu jadi kesal dan tidak mau bertemu lagi dengan pemuda bermarga Park yang berlaku seenaknya saat ia mabuk. Lily merasa kesal, hatinya sakit. Terlebih ketika ia mengingat jika Jisung menciumnya karena efek alkohol. Bukan karena cinta.
"Aku juga punya hati, Park Jisung," gumam Lily. Gadis itu menatap lamat-lamat jendela rumah sakit yang terbuka lebar. Angin meniup dengan kencang sehingga suasana menjadi dingin.
Sebuah panggilan menyadarkan Lily. Gadis itu segera bertugas lagi. Pasien semakin hari bukannya semakin sedikit malah semakin bertambah. Penyakit selalu datang dan pergi. Keluhan tak pernah sirna dari masa ke masa. Petugas medis selalu dibutuhkan. Hari-hari dilalui dengan gerak cepat dan tanggap. Lily berusaha fokus dengan pekerjaannya.
♛┈⛧┈┈•༶🐹༶•┈┈⛧┈♛
Sementara di sisi lain. Seorang pemuda mengacak rambutnya frustasi. Di samping kanan kirinya ada kakak berbeda darah yang senantiasa menemaninya. Sedang di seberangnya terdapat teman dengan akhlak sangat rendah. Namun ia sudah biasa menghadapinya.
"Selesaikan masalahmu, jangan cuma diem aja Park Jisung!" Jaemin kembali angkat suara setelah sekian lama bungkam. Sementara Jeno ia menghela napas melihat Jisung yang terlihat kacau dengan perasaan bersalah.
"Iya Jie, seenggaknya kamu temui dia dan minta maaf." Jeno menambahi sembari menepuk pundak Jisung.
Chenle tertawa di seberang mereka bertiga. "Sekalian ajak berkencan dan lamaran."
"Zhong Chenle!" kesal Jeno dan Jaemin bersamaan. Sementara sang empu hanya tertawa tanpa merasa bersalah.
Sekian lama terdiam akhirnya Jisung beranjak menuju kamarnya untuk mandi. Kebiasaan pemuda itu saat merasa stress adalah, mandi.
Kini tinggal Jaemin, Jeno dan Chenle yang berada di ruang tamu Jisung.
"Mau gimana pun, Jisung kita itu sudah dewasa. Dia harus bisa menyelesaikan masalahnya. Apalagi gadis itu juga punya hati." Jaemin memulai sesi ceramahnya.
Jeno mengangguk. "Aku tahu persis seberapa kesalnya gadis itu. Apalagi tau kalau Jisung peluk dan cium dia karena mabuk."
"Dia langsung pergi begitu aja. Kelihatan banget dia kecewa dan sakit hati." Chenle menambahi.