A Mistake (Lee Jeno Chap 11)

1.8K 75 5
                                    

Happy Reading

"Gimana kabar kalian berdua?"

"Baik, Yah!" seru Ravena. Sedangkan Jeno hanya memasang wajah datar tanpa mau berbasa-basi dengan Ayah dan Ibu.

Beberapa menit yang lalu Ayah menelepon mereka dan menyuruh bertemu untuk makan malam di restauran. Sebenarnya Ayah dan Ibu tidak punya waktu, namun mereka berdua berusaha menyempatkan bertemu dengan kedua anak mereka di sela kesibukan. Hanya makan malam dan memastikan kedua anaknya baik-baik saja.

"Jeno bagaimana kabarmu Nak?" tanya Ibu karena sedari tadi Jeno nampak bosan mendengar celotehan Ayah yang juga hanya di balas oleh Ravena seorang.

"Baik," jawab Jeno singkat tanpa mau melanjutkan perkataannya. Setelahnya pria itu berdiri dari tempat duduknya dengan wajah datar.

Ayah dan Ibu saling bertatapan dengan semburat sedih, sedang Ravena ia menatap kedua orangtuanya dengan wajah tidak enak sedikit melirik ke arah Jeno yang punggung tegapnya semakin menjauh. Otaknya berpikir sendiri, mengapa Jeno sangat tidak suka dengan perkumpulan keluarga kecil ini? Ravena jelas tahu jawabannya. Tapi Jeno kan sudah dewasa, seharusnya dia lebih bisa mengelola isi hatinya. Ravena tak sampai hati dengan Ayah dan Ibu yang sudah meluangkan waktu sibuknya untuk berkumpul bersama mereka. Jeno memang keterlaluan, tapi pria itu juga kurang belaian sejak kecil. Ravena jadi pusing memikirkan itu semua.

Ayahnya tersenyum melihat wajah tak enak dari putri tirinya. "Maafkan kami ya, Ravena. Kami belum bisa menjadi orangtua yang bisa menciptakan suasana bahagia dalam keluarga kecil ini." Sang Ibu pun mengangguk setelah mendengar perkataan Ayah.

"Enggak, Yah, Bu. Ini bukan salah kalian!" Ravena mengelak membuat kedua orangtuanya saling melempar senyum.

"Kamu jadi harus menerima sifat aneh Jeno. Maafkan kami ya nak."

"Gak papa Yah! Ibu! Yang penting kalian sehat selalu."

Keduanya memeluk erat Ravena. "Kamu gimana, sehat kan nak?"

Aku udah gak suci lagi. Maafin aku.

"Aku sehat kok. Kalian juga harus sehat ya," balas Ravena berusaha menahan tangis sekuat tenaga.


Waktu sudah semakin larut malam. Mobil Ayah dan Ibu melaju semakin jauh. Sedang dua anaknya masih berdiri di depan restoran selepas mengantar kepergian kedua orangtua mereka yang sibuk.

NCT DREAM SPECIAL FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang