Happy Reading
Senja mendominasi langit sore ini. Seorang gadis tengah terduduk di sebuah halte bus. Sudah lima belas menit lamanya ia menunggu kedatangan bus yang akan mengantarkannya menuju halte dekat rumah. Namun sampai saat ini bus belum juga datang.
Ravena menghela napas pelan. Sebenarnya ia menunggu Jeno dari tadi, namun pria itu tak kunjung menjemputnya di sekolah. Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan ke halte bus dekat sekolahnya.
"Kak Jeno lagi ngapa ya?" gumam gadis itu dengan semburat kekhawatiran di wajahnya.
■■■
Brak!
Bruk!
Bruk!"Apa maksud lo nyebarin video itu?"
Brak!
"Bukan gue yang nyebarin, anjing!"
Bruk!
"Kalau bukan lo siapa lagi, anjing!"
Dua orang pemuda berseragam SMA yang awalnya berdebat kini memutuskan untuk bertarung di depan halaman sekolah mereka. Jaemin tidak terima dengan kejadian beberapa jam lalu, saat seluruh teman-teman di sekolah mencacinya akibat video tak senonoh yang menampilkan ia dan Velin yang tengah bersatu dengan panas terpampang di depan seluruh siswa. Dengan menggebu Jaemin langsung menuju ke arah Jeno. Perdebatan pun di mulai.
Brak!
Bruk!
Bruk!"BUKAN GUE YANG NYEBARIN VIDEO LO!" Jeno kini berteriak sambil memukuli Jaemin.
Keduanya sudah di posisi impas. Sama - sama mendapatkan luka yang seimbang. Keduanya memang memiliki kekuatan yang sama. Jaemin mengeram frustasi. Pria itu memilih untuk berhenti melanjutkan adu jotosnya pada Jeno.
"Lo masih percaya sama kata teman disaat lo melakukan hal di luar batas?"
Jaemin terdiam. Napasnya memburu dengan amarah. Jika bukan Jeno yang melakukannya, bisa jadi teman yang lain. Satu sisi ia memang salah karena terjebak dengan permainan perempuan yang membuat persahabatan mereka retak berkeping.