Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
Setelah sakit kemarin, akhirnya Veronica sudah kembali beraktivitas. Gadis itu berjalan menyusuri gedung agensi yang sangat-sangat luas. Ia memasuki lift menekan tombol menuju lantai tiga. Tiba-tiba pintu terbuka, menampakkan seorang pria dengan jas nya.
Chenle melepas kacamata hitamnya. "Pagi," sapanya. Hal itu membuat Veronica menunduk hormat. Mau bagaimanapun ia adalah CEO di perusahaan ini. "Pagi Sajangnim," jawabnya. Ternyata Vero mengerti posisi, mungkin ia bisa memanggil Chenle tanpa embel-embel saat di luar perusahaan.
Pintu lift terbuka, tepat di lantai tiga. Vero hendak berjalan keluar, namun tangannya di tahan dari belakang. Gadis itu melebarkan matanya kaget.
"Cuma mau bilang aja, jangan lupa makan. Ini buat lo."
🐬
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Veronica menatap banyak kemasan panjang bertuliskan ginseng. Apa itu? Ia sama sekali tidak tahu. Tanpa sadar seseorang mendekatinya.
"Ginseng merah? Kamu lagi menjaga kesehatan tubuh ya?" Itu Boa, ia duduk di sofa sebelah Vero duduk.
"Jadi ini buat kesehatan ya?" tanya Vero polos.
Uhuk! Boa yang sedang meminum air putih dari tumbler nya hampir tersedak. Ia melebarkan mata.
"Kamu gak tahu?" tanyanya.
Veronica menggeleng.
"Terus itu dari siapa? Bukan kamu yang beli?" kepo Boa. Gadis di sebelahnya tampak berpikir keras. Ia benar-benar seperti melihat sebuah benda asing.
"Sajangnim tadi kasih aku ini waktu di lift."
Wanita berusia 37 tahun itu tertawa keras. Apa yang barusan Veronica bilang tadi? Seorang Zhong Chenle peduli memberikan vitamin untuk artisnya. Woah, kemajuan yang pesat. Boa bertepuk tangan, hal itu membuat Veronica sangat bingung. Maksudnya apa?
