Happy Reading
"Apa kamu sama sekali tidak mengenal Mama dan Papa?" Berkali-kali Nyonya Zhong memastikan kebenaran soal anaknya yang amnesia.
Chenle menggeleng, ia menaruh mangkuk yang tadinya berisi sup pitan buatan ibunya ke atas meja. Mangkuk itu telah bersih 100% membuat mamanya tersenyum.
"Serius, aku benar-benar lupa. Maafin aku Ma, Pa. Meski rasanya aneh, aku bakalan tetep berusaha menerima kalian di hidupku. Semoga amnesia ku segera sembuh." Chenle menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.
Mama dan Papa saling memandang satu sama lain. Rasanya agak sedih ketika dipandang asing oleh anak sendiri. Namun kembali lagi pada kenyataan bahwa anak mereka mengalami amnesia. Mereka berdua juga sangat bersyukur tidak jadi kehilangan sosok Zhong Chenle, malaikat kecil mereka berdua.
"Aku punya ide agar kamu bisa sembuh dari amnesia." Papa angkat bicara.
Dahi Chenle mengerut bingung. "Apa yang bisa aku lakukan Pa?" Buktinya Chenle masih berusaha memanggil dengan sebutan Papa meski rasanya aneh baginya.
"Sekarang kamu istirahat dulu Zhong Chenle. Istirahat yang banyak, tenangkan pikiran, makan yang enak. Kalau kamu sudah baikan nanti Papa beritahu."
Chenle mengangguk, ia memilih untuk tertidur lagi karena merasa ngantuk. Mama yang akan menjaganya kali ini, sedangkan Papa harus kembali bekerja. Urusannya benar-benar sangat banyak. Satu hal yang belum Chenle ingat, bahwa ia adalah anak dari keluarga konglomerat.
🐬
Di depan sebuah gedung tinggi dengan label warna merah jambu. Seorang gadis tengah berjalan kesana kemari. Ia bingung dengan tawaran yang barusan ia terima beberapa menit yang lalu. Dua drama dalam satu waktu. Sungguh, ia bisa stress berat.
Tak disadari seorang gadis berlalu di hadapannya. Mengenakan pakaian kain seadanya juga jangan lupa kaki yang tidak terbalut alas."What!" seru Kim Rara melihat gadis yang berlalu di hadapannya. Wajahnya juga tampak bingung.
"Hey!" seru Rara berlari kecil.
Veronica tersenyum. "Oh hai, namaku Veronica. Aku bukan manusia, apa kau bisa membantuku? Aku membutuhkan sebuah pekerjaan."
Kim Rara, sutradara yang bernaung di bawah agensi CJ Entertaintment itu mengerutkan kening. Ia melihat sosok dihadapannya dari atas sampai bawah.
"Tentu bisa, ayo ikut aku!" Rara agak panik, ia melihat ke kanan dan kiri. Untung saja sepi.
Mereka berdua berada di suatu ruangan yang sangat sepi.