Ay - Yo!
Black On Black!
NCT IN THE HOUSE!
TETETETT
TET TET!Setelah berjalan dari rak satu menuju rak lainnya, Aila segera membayar belanjaannya ke kasir. Ia merinding sendiri menatap tiga troli penuh belanjaan yang ia dorong bergantian hingga sampailah ke kasir.
Aila menatap kartu berwarna hitam yang di berikan Mark seminggu yang lalu saat mereka selesai berbulan madu di Kanada.
Sayang kamu kalau belanja apapun dan mau apapun jangan pake uang kamu. Wajib pake uang aku. Ini buat kamu.
Tidak pernah sebelumnya Aila menerima perlakuan seperti itu. Ia sedikit mengulum senyum sebelum memberikan kartu berwarna hitam kepada kasir.
"Aigoo, maaf apakah anda istri CEO Marklee?"
Aila mengerutkan kening pada kasir wanita yang menatapnya tidak percaya sambil menutup mulut. Aila tidak tahu harus menjawab apa. Ia berpikir agak lama.
"Benar, tolong antar semua barang belanjaan langsung ke rumah." Suara seorang pria membuat Aila reflek menengok ke belakang. Seorang pria berjas kantor lengkap tersenyum manis. Siapa lagi kalau bukan suaminya.
"B- baik tuan." Kasir itu berucap dengan terbata karena kaget.
Tanpa basa-basi Mark menggandeng Aila. Pria itu tampak tersenyum sedari tadi membuat Aila heran sendiri. Tidak ada angin tidak ada hujan langsung muncul dengan wajah sumringah. Aila mendongak ke arah samping menatap Mark dengan kerutan di dahinya. Pria itu membalas tatapan Aila.
"Mark, kamu gak lagi kerasukan kan?"
Mark tertawa. "Memangnya kenapa sayang?"
Aila bergidik ngeri. "Tiba-tiba datang dari belakang terus wajahnya senyum terus."
Cup!
"Kan seneng soalnya nyamperin istri yang dari tadi sibuk belanja kebutuhan rumah tangga. Hahahaha."
Plak!
"Ini di tempat umum!" kesal Aila sembari menabok lengan Mark sedang pria itu hanya tersenyum manis. Sebisa mungkin Aila menyembunyikan rona wajahnya karena Mark dengan tidak tahu malunya mengecup bibir di tempat umum.
Kini keduanya tengah makan di sebuah restoran yang terletak di mall tersebut. Aila berdehem karena sedari tadi Mark bukannya makan malah sibuk menatap dirinya yang sibuk mengunyah makanan. Aila melotot, ia mengacungkan pisau di depan wajah Mark.