I'm Your Home (Lee Haechan Chap 1)

923 61 4
                                    

Hai gais ☺ gak terasa udah di last story untuk book ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai gais ☺ gak terasa udah di last story untuk book ini. Cerita Haechan ini akan mengakhiri bab di book NCT Dream Special Family. Terimakasih yang sudah mau meluangkan waktu untuk membaca ceritaku ☺ vote dan komentar dari kalian adalah suatu bonus yang sangat berharga bagiku. Terimakasih sweet readers 😍 love you

Happy Reading


"Lee Haechan!" teriak ibunya frustasi.

Lee Haechan, bocah tengil berusia 10 tahun. Berlari kencang menuju ke rumah nenek, tak peduli seharian belum ganti baju dari sekolah. Masih terlihat kumal juga ia belum sempat makan siang. Semua ini karena sehabis pulang sekolah, bukannya segera ganti baju, makan dan mengerjakan tugas. Ia malah main game meski ibunya sudah ngomel-ngomel.

"Ah, anak itu! Pasti kerumah neneknya." Ibu sudah menyerah untuk mengejar Haechan. Batang hidung bocah tersebut sudah tidak terlihat.

Masih membawa sapu lidi yang biasanya akan dipukulkan ke pantat Lee Haechan, sang ibu pulang dengan berjalan kaki.

Mendadak suasana yang sepi terlihat amat ramai. Hilir mudik tetangga berlarian kesana kemari. Kening wanita bermarga Lee mengerut kebingungan. Ia memanggil salah satu tetangganya.

"Ada apa, kenapa kalian kelihatan risau?"

Suara sirine pemadam kebakaran dan ambulance bersahut-sahutan.

"Kamu tidak tahu? Tetangga kita ada yang kebakaran. Kalau tidak salah keluarga yang barusan pindah dari Jepang. Mereka punya anak satu seumuran Haechan, tapi perempuan. Ah, sudah ya. Aku mau lihat ke depan rumahnya. Sudah sangat ramai."

Ibu Haechan melebarkan mata. Ia juga ikut lari menuju ke sumber kerumunan banyak orang.

Api menyala-nyala, membakar seisi rumah dan kerangkanya. Petugas pemadam kebakaran berhasil menyelamatkan anak satu-satunya dalam keluarga kecil di dalam rumah. Sedangkan kedua orangtuanya meninggal.

Di sela itu, seorang bocah laki-laki juga ikut berkerumun. Ia menatap sendu gadis kecil yang terus menangis tanpa henti, memanggil kedua orangtua yang sudah di angkat dengan pembungkus jasad ke atas ambulance. Iya, kedua orangtuanya terbakar mati.

"Lee Haechan, pulang!" kesal Ibunya sambil menjewer Haechan dari belakang.

"Auw! Auw! Ibu, ampun!" seru Haechan.

Suasana sudah semakin sepi. Api dirumah telah padam, bocah kecil yang menangis di bawa dulu ke pihak kepolisian untuk menghubungi anggota keluarga yang ada di Jepang.

"Dia kasihan Bu," ucap Haechan. Melihat gadis malang yang menatapnya dari jendela mobil polisi.

Ibu Haechan menghela napas. "Semoga di Jepang masih ada keluarga yang mau mengurus anak itu. Dia masih seumuran kamu, masih harus perlu kasih sayang orangtua."

Haechan menghela napas pelan. "Tapi Ibu galak banget sama Haechan."

Ibu melotot. Berkacak pinggang galak. "Itu karena kamu bandel, Haechan!"

NCT DREAM SPECIAL FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang