Chapter 25

5.5K 405 26
                                    

**
"Kau akan datang kan ke Boon The Shop nanti malam?"

Dara mengangkat wajah dan melihat Taeyang menatapnya, menunggu jawabannya. Mereka berada di studio YG saat ini.

"Apakah aku harus datang?"

"Kau diundang dan Jjangmae bilang kau tidak ada jadwal nanti malam, jadi menurutku sebaiknya kau datang."

Dara menyipitkan matanya. "Kau memata-matai jadwalku?"

"Tidak." Taeyang tertawa kecil. "Aku hanya bertanya tentang jadwalmu."

Dara berdecak. "Sama saja."

"Sudahlah. Apa jawabanmu? Apakah kau akan datang?"

"Apakah aku benar-benar harus datang?"

Taeyang menghela napas. "Datanglah. Verbal mengundangmu, Xin juga."

Dara masih menggigit bibirnya, terlihat berpikir.

"Aku akan bersamamu nuna jika itu yang kau takutkan. Chaerin juga akan ada di sana."

Dara memutar kedua bola matanya, kemudian menatap Taeyang lagi. "Kau benar-benar akan bersamaku?"

Taeyang  menganggukkan kepalanya. "Kita bisa datang bersama jika kau mau."

"Oke. Aku akan datang. Kau sudah janji akan terus bersamaku, jika kau menghilang sejenak, aku tidak mau bertemu denganmu lagi."

"Astaga nuna." Taeyang tertawa geli. 


*
Dara dan Taeyang memasuki Boon The Shop bersamaan. Suasana sudah sangat ramai. Ada beberapa media, penggemar, dan tamu-tamu penting yang diundang oleh Verbal dan Xin.

Mereka menghampiri Chaerin cs yang memang sudah datang. Dara menyapa orang-orang yang dikenalnya, begitu juga Taeyang yang sesekali melirik ke arah Dara untuk memastikan perempuan itu masih akan bisa melihatnya.

Suasana menjadi sedikit ramai saat G-Dragon masuk ke dalam distro yang sudah di dekor sedemikian rupa. Terlebih lagi tak berapa lama kemudian, Xin, Kiko, dan Soojoo juga datang.

Dara melihat perempuan itu. Perempuan yang sekarang menempati tempat tertinggi di hati Jiyong. Perempuan yang memiliki Jiyong seutuhnya. Dara menelan ludahnya, ia mendadak tidak ingin berada di sini. Ia merasa aneh. Ia merasa sekarang bukan tempatnya lagi untuk berada di sini.

Dara mundur beberapa langkah dan hendak berbalik saat satu tangan menahan lengannya. Dara menoleh dan mendapati Taeyang menatapnya dengan alis terangkat.

"Mau kabur nuna?" selidik Taeyang pelan.

Dara tidak menjawabnya, tapi Taeyang bisa melihat raut wajah Dara yang sudah berubah. Tidak seceria tadi. Dara pasti sudah melihat Kiko di acara ini, pikir Taeyang.

Dara menggigit bibirnya. "Tidak seharusnya aku berada di sini."

"Mengapa tidak? Kau diundang."

"Ne, tapi--"

"Apa karena Kiko?"

"Youngbae-ah." lirih Dara. "Aku tidak bisa."

Taeyang menghela napas dan meletakkan satu tangannya di bahu Dara. "Apa masih sesulit ini melihat mereka bersama?"

"Youngbae-ah please."

Taeyang menatap wajah sedih Dara yang terbaca dengan amat jelas. Ia menghela napas panjang lagi. "Baiklah. Aku akan menemanimu."

"Tidak, tidak." tolak Dara. "Kau di sini saja, mereka pasti mencarimu nanti."

"Kau datang bersamaku nuna, sudah seharusnya kau pulang bersamaku." Taeyang mengambil kunci mobil dari dalam saku celananya. "Pergilah ke mobil duluan. Aku akan pamit terlebih dahulu."

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang