**
Jiyong masuk ke ruangan Yang Hyun Suk (YHS) dan mendapati bos-nya itu sedang duduk di mejanya dengan mata terpejam."Hyung."
YHS membuka matanya dan memandang ke arah Jiyong. "Duduk Ji." katanya mempersilahkan Jiyong duduk di kursi depan meja kerjanya.
"Ny. Park dan Sanghyun sudah pulang?"
"Ne."
"Tapi Dara tidak di rumah."
"Aku minta mereka untuk tinggal di hotel sementara waktu. Aku sudah suruh Jjangmae untuk menghubungi Dara."
"Ah, ne." Jiyong menyenderkan tubuhnya. "Bagaimana hyung?"
"Ayahnya benar-benar tidak waras." YHS meletakkan kedua tangannya di atas meja. "Jadi sudah hampir dua bulan ini dia meneror Ny. Park dan juga Sanghyun. Itu juga yang menyebabkan Dara sering kembali ke Manila."
"Bukankah sebelumnya keluarga Park tinggal di Korea?"
"Ne, Tuan Park sudah meneror sejak mereka masih di Korea, lalu karena Ny. Park takut masalah ini akan ketahuan oleh publik karena status Dara, mereka kembali ke Manila dan semakin jadilah teror itu. Ayahnya selalu menyuruh beberapa bodyguard-nya untuk datang ke rumah Dara di Manila. Dia mengancam dan melakukan kekerasan."
"Astaga, lalu?"
"Saat pertama kali Tuan Park datang, hanya ada Ny. Park dan Sanghyun. Sanghyun hendak direbut paksa." YHS menghela napasnya. "Tapi entah bagaimana mereka bisa melawan Tuan Park dan bodyguard mereka. Setelah hari itu Ny. Park minta beberapa polisi untuk menjaga rumahnya secara diam-diam. Bagaimanapun dia tidak mau membuat kehebohan, dia sangat memikirkan status Dara di sini."
"Bagaimana bisa Tuan Park menyewa bodyguard dan segala macamnya? Bukan kah dia--"
"Dia menikah dengan seorang wanita kaya raya Ji." potong YHS. "Salah satu wanita terkaya di Manila."
Jiyong memejamkan matanya sejenak. Ia merasa sangat iba terhadap mantan kekasihnya. Dara pasti merasa sangat tertekan sekarang.
"Apa kau tau Tn. Park juga meneror MBLAQ?"
Reaksi Jiyong adalah kaget luar biasa. Matanya membulat memandang ke arah YHS. Meneror grup anaknya? Yang benar saja!
"Itu adalah alasan sebenarnya mengapa Sanghyun keluar dari MBLAQ."
"Astaga, kenapa hyung? Bagaimana bisa?"
"Aku tidak tahu jelasnya, tapi intinya seperti itu." YHS meneguk kopinya, lalu sedikit berpikir. "Aku hanya takut Tuan Park akan mulai mengganggu 2NE1."
Jiyong hanya menatap bos-nya ini dengan pandangan, 'Kau harus melakukan sesuatu!!'
"Terutama Dara. Aku yakin dia akan melakukan sesuatu hal pada Dara."
"Hyung, kau harus-"
"Aku tahu apa yang harus aku lakukan Ji." potong YHS cepat. "Kau jangan khawatir. Aku akan berusaha semampuku untuk menjaga keluarga Park."
"Ne hyung. Kau harus."
"Doakan semuanya berjalan lancar." YHS merenggangkan tubuhnya, ia memijat-mijit leher dengan tangan kanannya. Masalah ini juga menguras tenaga dan pikirannya.
"Di mana Dara sekarang?"
"Tadi di rumah Bom."
"Ah kau habis dari sana juga?"
Jiyong menganggukkan kepalanya. "Ne."
"Bagaimana hubunganmu dengan Dara?"
Jiyong mengangkat wajah dan menatap YHS dengan seringai. "Sejak kapan kau jadi seperti ini?"