**
Syuting Sugarman dibagi menjadi dua segmen. Segmen pertama baru saja selesai dan semua MC dan bintang tamu diberi waktu untuk istirahat selama 30 menit.Setelah PD memberi tanda untuk istirahat, tanpa waktu lama Dara langsung bangkit dan berjalan dengan cepat keluar dari studio. Syuting segmen pertama benar-benar menguras tenaga dan pikirannya, jika tidak ada BIGBANG tadi, ia yakin sekarang ia sudah banjir air mata dan malah akan membuat publik yang menontonnya menyalahi Bom lebih dalam lagi.
Dara pergi ke ruang tunggu miliknya dan meminta salah satu staff nya untuk menutup pintu dan menjaganya di depan,agar tidak ada siapapun yang masuk. Dara sedang tidak ingin diganggu.
Jjangmae masuk ke dalam ruang tunggu dan melihat Dara duduk di sofa dengan mata terpejam. Ia bisa merasakan kegelisahan dan keresahan artisnya ini. Dari semua anggota 2NE1, ia memang paling sering bersama Dara. Ia selalu ikut ke manapun jadwal Dara. Ia sudah hafal sekali tabiat artisnya ini walaupun Dara selalu berusaha menutupinya.
Dara tahu Jjangmae berada di pintu, tanpa membukanya ia berkata, "Aku tidak apa-apa, tapi tolong tinggalkan aku sendiri."
Jjangmae memandangnya khawatir. "Apa kau membutuhkan sesuatu? Kau mau minum atau makan?"
"Aku tidak membutuhkan apapun. Aku hanya ingin sendiri di 30 menit ini." Dara membuka matanya dan memandang ke arah Jjangmae. "Aku bisa mengambil minum dan makanku sendiri, tidak perlu khawatir."
"Jika kau membutuhkan sesuatu, aku ada di depan."
Dara menganggukkan kepalanya. "Jangan izinkan siapapun masuk Jjangmae. Aku benar-benar ingin tenang sebentar saja."
"Siapapun?" tanya Jjangmae, ragu.
"Ne. Siapapun."
Jjangmae memandang Dara dengan pandangan ragu dan tidak yakin, lalu Dara kembali berkata. "Siapapun. Termasuk Jiyong."
Jjangmae mengangguk mengerti, ia lalu berkata dengan lirih, "Aku minta maaf karena tidak bisa mengontrol apa yang baru saja terjadi. Karena tidak bisa menghentikan PD menanyakan masalah ini kepadamu, padahal aku tahu ini sangat sensitif."
"Bukan salahmu. Mungkin memang sudah seharusnya kita menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Sudah hampir satu tahun."
"Aku akan ada di depan." bilang Jjangmae lagi, lalu meninggalkan Dara sendiri di ruang tunggunya.
Seperginya Jjangmae, Dara menundukkan kepalanya dan air mata yang dari tadi tidak bisa ia tahan pun keluar sudah. Air matanya begitu deras sampai Dara harus menutup wajahnya dengan kedua tangan agar suara tangisannya tidak terlalu terdengar. Tapi percuma, tangisannya sudah tidak bisa berhenti, sudah tidak bisa ia kontrol, akhirnya Dara menaikkan kedua kakinya ke atas sofa dan merebahkan kepalanya di dengkulnya. Ia memeluk paha-nya erat, hanya itu yang bisa ia lakukan agar dirinya sedikit tenang.
*
"Dara melarangku masuk?" tanya Jiyong tidak percaya pada Jjangmae yang menjaga di depan ruang tunggu milik Dara."Bukan hanya kau, dia melarang siapapun itu untuk menemuinya. Bahkan aku saja tidak diizinkan untuk di dalam."
"Apa dia baik-baik saja?"
"Dia hanya ingin istirahat sebentar."
"Dia baik-baik saja?" tanya Jiyong lagi saat merasa jawaban dari Jjangmae bukan jawaban dari pertanyaannya.
"Mustahil jika dia baik-baik saja Ji." bilang Jjangmae. "Pembahasan tadi menguras fisik dan pikirannya."
"Aku harus masuk hyung."
Jjangmae menggelengkan kepalanya. "Biarkan dia sendiri. Dia membutuhkannya."
"Tapi dia sedang dalam keadaan tidak baik, bagaimana bisa aku meninggalkannya?" Jiyong mendesis dengan suara yang pelan. Ia tidak ingin menarik perhatian orang-orang yang lalu-lalang di koridor ini.
