**
Hyoni memberikan testpack kepada Dara saat mereka sampai di rumah Dara dini harinya. Sambil mengerutkan kening Hyoni bertanya. "Kau yakin kau tidak hamil?"Dara memutar kedua bola matanya dengan raut wajah kesal. "Aku masih ingin berkarir Hyoni."
Hyoni terkekeh. "Maaf, tapi kau sangat sensitif akhir-akhir ini unnie. Jadi aku tidak kaget kalo semua menganggapmu hamil."
"Bagaimana cara memakainya?"
"Bukankah ada caranya?" tanya Hyoni balik. "Aku juga belum pernah memakainya, aku belum pernah hamil."
"Kau sangat tidak membantu." jawab Dara dan masuk ke dalam kamar mandi.
Beberapa saat kemudian Dara keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah Hyoni. Melihat garis yang ada di testpack itu dengan senyum yang lega.
"Lihat? Aku tidak hamil." katanya dan memberikan testpack itu kepada Hyoni.
Hyoni menerima, melihat, lalu memandang ke arah Dara. "Yeah, mungkin kau memang sedang super sensitif, apalagi karena Daum."
Raut wajah Dara seketika berubah mendengar nama perempuan itu disebut. "Bisakah kau tidak menyebut namanya?"
Hyoni tertawa sambil menyalakan televisi di ruang santai. "Kau berlebihan."
"Oh ayolah, jangan membelanya terus."
"Aku belum pernah bertemu dengan Daum jadi aku tidak bisa menilai bagaimana dirinya. Aku bukan sepertimu yang belum mengenalnya tapi sudah menilai dirinya seperti apa."
Merasa tersindir Dara menatap ke arah Hyoni dengan dongkol. "Kau masih ingin aku menemanimu syuting Hyoni TV di Jeju kan?"
Hyoni menoleh dan tertawa. "Ne. Ne. Maaf."
"Kita berangkat jam berapa lusa nanti?"
"10 pagi. Apa kau sudah packing?"
"Belum. Besok saja."
"Apa Jiyong tahu jadwalmu ini?"
"Dia tahu semua jadwalku, tapi aku belum membicarakan kepergianku ini."
"Dia belum menghubungimu?"
"Sudah."
Hyoni menyenderkan tubuhnya dengan mata memandang ke layar televisi. "Apa kita akan ke Monsant saat di Jeju nanti?"
"Apakah perlu?"
"Aku mengikutimu saja Dara. Jika kau mau ke sana, ayo saja."
"Sepertinya Jiyong memang akan menyuruhku ke sana."
"Kalau begitu lebih baik kita ke sana."
"Uhum."
"Jadi, kapan 2NE1 akan comeback?"
Dara terdiam untuk beberapa saat, lalu menganggukkan kepala. "Tanggal pastinya belum dipastikan."
"Tapi pasti?"
"Sudah ada kontrak di atas materai. YG harus memberikannya."
"Aku salut pada pengorbananmu."
"Hanya itu yang bisa ku lakukan."
"Apa kau sudah baikan dengan Chaerin?"
"Aku belum bertemu dengannya lagi, tapi kami pasti baik-baik saja."
"Aku harap begitu. Kalian harus baik-baik saja ne?"
"Tentu saja."
"Kau sudah memberitahunya kalau kau tidak hamil?"