132

1.9K 193 92
                                    

••
"Jadi apa maksudmu dengan senyum itu?" Tanya Youngbae saat merasakan kejanggalan dengan senyuman yang Dara berikan.

"Apa maksudmu?" Tanya Dara balik.

"Kau dan Jaejoong menjalin hubungan?" Tanya Youngbae lagi.

Dara lagi-lagi hanya tersenyum. "Astaga kenapa kalian begitu tertarik pada kehidupan pribadiku?"

"Karena kehidupan pribadimu ada sangkut pautnya dengan leader kami."

Mendengar kata leader di ucapkan raut wajah Dara seketika berubah. Perempuan itu tersenyum tipis lalu memalingkan wajahnya kesana kemari, terlihat jelas raut tidak nyaman di dirinya.

"Ku kira kalian semua memang care kepadaku, tapi ternyata karena pria itu saja." Dara pura-pura kecewa. "Padahal aku menganggap kalian seperti adikku sendiri."

Top melirik sekilas ke arah Dara, "Ku pikir kau juga tahu seberasa besar rasa peduli kami padamu." Balasnya sinis.

Dara hanya tersenyum tipis. "Apapun hubunganku dengan Jaejoong ataupun dengan pria siapapun, aku harap itu tidak merubahnya." Ia bangkit lalu tersenyum ke dua orang tersebut, "Terima kasih sudah datang sekali lagi." Lalu ia pergi meninggalkan mereka.

Top menatap Youngbae,"Dating," tebaknya langsung. Youngbae hanya menganggukkan kepala lalu bertanya walau ia tahu Top pun tidak akan tahu jawabannya, "Dimana dia?"

Top mengangkat bahu acuh. "Pasti sedang sendirian, meresapi kenyataan."

"Apa menurutmu sesuatu terjadi disana sampai Jiyong tidak muncul dalam pesta itu?"

"Aku rasa begitu." Balas Top. "Mungkin Jaejoong menyatakan cinta pada Dara disana."

Youngbae menyeringai. "Mana mungkin,"

"Who knows?"

Youngbae tidak bisa membayangkan, tetapi jika benar... sakit sekali menjadi Jiyong. Pria itu datang ke Manila untuk memberikan kejutan kepada mantan kekasihnya dan yang dia dapatkan adalah kejutan yang sangat mengejutkan. Youngbae langsung meneguk minumannya dalam sekali teguk saat membayangkan kenyataan pahit itu.

Dua jam kemudian Dara mulai letih dan memutuskan untuk pamit terlebih dahulu. Setelah bersalaman dengan semua orang yang ada disana, Dara keluar dengan sangat berhati-hati dan langsung masuk ke mobil Range Rover milik Jaejoong.

"Kau sangat berhati-hati," kata Jaejoong dengan canda saat melihat Dara dengan masker, topi, dan jaketnya. Perempuan itu sedang melepas semuanya kini.

"Aku harus, dari pada Dispatch mendapatkan foto kita." Dara terkekeh. "Kau dari mana?"

"Studio."

"Rekaman?"

"Sedang mencari-cari lirik yang bagus."

"Woah kau akan comeback?"

"Mungkin. Tapi tidak akan terburu-buru, aku mau comeback di waktu yang tepat dengan materi dan lagu di waktu yang tepat juga."

"Yeah, jangan terburu-buru. Tidak baik memaksakan sesuatu yang memang belum saatnya."

Kalimat Dara barusan terdengar berbeda di telinga Jaejoong. Ia merasa Dara sedang memberitahu tentang bagaimana 'perasaan' perempuan itu kini. Jantung Jaejoong berdetak tak karuan, apa ia harus bertanya sekarang tentang apa hubungan mereka? Status mereka?

"Kau sudah makan?" Tanya Dara.

Jaejoong menganggukkan kepalanya, "Sudah tadi di studio."

"Dimana yang lain?"

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang