Chapt 80 FULL

4.3K 280 63
                                    

**
Dara sudah bangun dari pukul 6 pagi untuk mempersiapkan dirinya. Jantungnya berdebar tidak karuan sejak kemarin mendapatkan pesan dari Jiyong. Ini bukan pertama kali dirinya dan Jiyong bertemu, Ini bukan kencan pertama mereka, tapi ia serasa ini adalah kali pertama mereka akan berjumpa seperti tahun 2004 lalu.

Tapi, ini memang pertama kali mereka bertemu sejak sebulan lalu Jiyong dengan teganya menginginkan vakum darinya. Dan Dara rasa itu alasan yang wajar mengapa jantungnya berdetak begitu cepat kini.

Saat jam 8 lewat 5 bel pintu rumah Dara berbunyi, perempuan itu menarik napas dalam dan berjalan dengan langkah pelan membuka pintu rumah. Ketika sudah terbuka, jantung Dara serasa berhenti berdetak. Pria yang ia rindukan berdiri di hadapannya, memandang ke arahnya dengan senyum lebar dan terlihat sangat, sangat tampan.

Jiyong memakai pakaian casual. Hanya jeans hitam dengan kaos lengan panjang berwarna hitam juga, sedangkan Dara memakai jeans biru dengan baju tanpa lengan berwarna abu-abu.

Mereka saling bertatapan untuk beberapa saat sampai akhirnya Jiyong berkata dengan nada santai. "Apa kau tidak punya baju lain, Dara?"

Dara terkejut mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut pria itu. Ia bisa melihat Jiyong menatapnya dengan alis terangkat dengan seringai di bibirnya. Dara mendengus.

"Kita sudah sebulan tidak bertemu dan itu kalimat pertama yang kau ucapkan kepadaku?" tanya Dara dengan nada jengkel. Ia hendak berbalik masuk ke dalam rumah, saat tangan Jiyong menahan lengannya. Dara memutar kedua bola matanya. "Apa? Aku mau menggan--"

Kalimat Dara menggantung karena tiba-tiba Jiyong sudah menariknya ke dalam pelukan. Pria itu memeluknya sangat erat sampai Dara merasa sesak, tapi bukannya mengomel ia malah tersenyum dan membalas pelukan Jiyong.

"Tidak perlu ganti baju, aku ada baju di mobil atau kau bisa memakai jaketku."

Dara mendesis. "Sama saja kan? Aku harus ganti baju juga."

Jiyong mencium bahu Dara, lalu lehernya. "I miss you honey."

"I miss you too Jiyongie." balas Dara dan memejamkan mata. Menghirup aroma tubuh Jiyong, merasakan tubuhnya yang hangat. Inilah yang sudah sebulan ini Dara rindukan. Keamanan dan kenyamanan yang selalu Jiyong berikan.

Jiyong menarik tubuhnya dan menangkup wajah Dara dengan kedua tangannya, diperhatikan wajah Dara dengan lekat. "Sudah sebulan kita tidak bertemu, kenapa lingkaran hitam di bawah matamu belum hilang juga?"

"Makin parah kan? Itu karenamu dan vakum yang kau minta." balas Dara cepat.

Jiyong tersenyum miris, lalu mengecup dahi Dara. "Sudah selesai sekarang honey." katanya dengan lembut.

Dara tersenyum dan kembali memeluk Jiyong. "I miss you so much." bisiknya lirih. "Aku takut kau tidak akan kembali kepadaku."

Jiyong mengerutkan kening. "Bukankah aku sudah janji akan kembali kepadamu? Dan bukankah aku selalu kembali kepadamu?"

Dara mengeratkan pelukannya. "I'm glad you're back."

Jiyong mengusap punggung Dara dengan lembut. "And I'm not going anywhere anymore."

Dara melepas pelukannya. "Janji?" katanya sambil mengulurkan jari kelingking.

Jiyong terkekeh dan mengaitkan jari kelingkingnya dengan kelingking Dara. "Janji."

Mereka berdua tersenyum satu sama lain sebelum Jiyong melepas kaitan kelingking mereka dan mencium dahi Dara lagi. "Ayo jalan." katanya lalu menutup pintu rumah Dara dan menguncinya.

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang