**
"Wah ini nikmat sekali!" Seru Dara saat mereka sudah berada di meja makan bundar untuk menyantap bersama."Ne. Nikmat sekali." Lanjut Junsuke. "Siapa yang membuat ini?"
"Aku dan Jooyeon."
Jiyong mengangkat wajahnya dan menatap ke arah Taehee dengan curiga. "Setahuku kau tidak bisa memasak Taehee."
"Setidaknya aku masih lebih bisa memasak dari pada dirimu." Balas Taehee cepat. "Dan aku bisa memasang lampu sendiri." Sindirnya sambil terkekeh.
Jiyong mengeryitkan dahi lalu berdecak saat orang-orang yang bera di sekitarnya tertawa. Seorang G-Dragon yang tidak bisa mengganti lampu bahkan menjadi perbincangan hangat bagi fans dan lingkungan sekitarnya.
"Besok kalian ikut kan?" Tanya Jiyong setelah tawa mereda.
Taehee menggelengkan kepala. "Aku dan Jooyeon akan keliling Jeju."
Jiyong lagi lagi mengernyitkan dahi ke arah managernya ini. "Yaa kau datang ke Jeju untuk ke Shinwa World, Taehee."
"Ne tapi setelah ku pikir pikir aku tidak pernah punya kesempatan berkeliling Jeju jadi akan ku gunakan kesempatan ini. Lagi pula besok Shinwa World masih tutup, tidak akan ada fans yang melihat kalian."
"Ya, tidak usah takut." Sahut Jooyeon.
Jiyong berdecak kemudian menatap Dara. "Kau tidak apa-apa jika hanya dengan ku, Junsuke, dan beberapa temanku lainnya?"
"Its okay." Jawab Dara cepat, ia tersenyum kecil. Walau dalam hati perasaan cemas itu ada, ia tidak mau kembali membuat repot mantan pacarnya ini. Lagi pula ia yakin, wahana taman bermain itu masih dalam kondisi tutup, tidak akan ada siapapun selain mereka dan staff YG.
Jiyong menghela nafas lega. "Baiklah. Jam 10 kita berangkat ne?"
"Arraseo."
**
Shinwa World"Mau ditutup seperti apapun orang pasti tahu kau Sandara Park, Dara." Bilang Junsuke saat Dara sedang memakai masker dan memakai topinya.
Dara menoleh sekilas ke arah Junsuke. "Bagaimana mereka tahu?"
"Tubuhmu ini hanya dirimu yang punya di dunia." Jawab Junsuke acuh. "Sudahlah tidak akan ada siapapun disini. Relax sedikit bisakah? Lagi pula kalian sudah putus untuk apa sembunyi-sembunyi lagi." Racaunya.
Jiyong yang berada di belakang kemudi seketika melirik tajam ke arah Junsuke kemudian mendesis. "Dari semua +82 kenapa aku bisa memilihmu untuk ikut kesini?" Tanyanya pada diri sendiri.
Junsuke terkekeh. "Kau tidak bisa hidup tanpaku Ji, dan Dara juga."
Jiyong mendesah jengkel. Ia menolehkan kepalanya dan memandang Dara yang duduk di jok belakang, "Kau sudah siap?"
Dara menganggukkan kepalanya dengan senyum tersirat di bibir kecilnya itu. "Siap sekali."
"Lets go."
Mereka bertiga turun dari mobil kemudian bertemu dengan beberapa teman Jiyong yang sudah berada di dalam. Siang itu mereka menghabiskan waktu dengan bermain semua wahana yang ada disana. Tidak mereka lewatkan sedikitpun apapun yang tertinggal. Ini pertama kalinya mereka bisa berada di sebuah wahana yang masih tutup dan bebas bermain apa saja sesuka mereka. Walau Jiyong sangat menyanyangkan Dara yang masih menutupi dirinya dan sedikit tidak terlihat tenang dengan masih menoleh kesana-kesini, tapi ia senang bisa melihat tawa dan senyum gadis itu lagi.
Dara banyak tertawa hari ini.
Dan itu yang memang Jiyong harapkan. Sudah banyak penderitaan, kesedihan, sakit hati yang telah Jiyong berikan untuk Dara, jadi dengan ini ia ingin kembali memberikan kebahagiaan kecil untuk mantan kekasihnya. Ia ingin mengembalikan senyum dan tawa Dara yang hilang beberapa bulan ini.