**
Dara sudah kembali ke hotel dan sedang membaca apa yang tadi maknae-nya posting. Minzy langsung pulang bersama IKON dikarenakan jadwal sekolahnya, sementara ia dan Bom akan pulang bersama BIGBANG besok hari."Dara, apa kau lapar?" Bom meletakkan ponselnya di atas meja dan mengambil jaketnya.
Dara menoleh dan memandang ke arah Bom.
"Kau lapar?" tanya Bom lagi. "Seungri mengajak kita makan bersama."
"Dia tidak datang ke after party?"
"Tidak. Hanya Jiyong dan Seunghyun yang pergi." Bom memakai jaketnya, ia pandang Dara dengan jengkel. "Ini ketiga kalinya aku bertanya. Apakah kau lapar?"
Dara tersenyum tipis, kemudian menjawabnya. "Bawakan saja untukku. Aku sudah malas keluar lagi."
Bom memandangnya dengan ragu. "Kau yakin? Kau tidak ingin melihat Hongkong di malam hari?"
"Aku sedang tidak mood jalan-jalan." jawab Dara. "Aku hanya ingin tidur sekarang."
Bom memandangnya sesaat sebelum mengangkat bahunya, "Baiklah. Akan ku bawakan untukmu nanti." Bom memakai sepatunya. "Istirahatlah Dara."
"Hati-hati Bommie-ah, salam untuk yang lain."
"Okay." Bom bangkit dan keluar dari kamar.
Setelah Bom pergi, Dara kembali melihat ke arah ponselnya. Ia tidak bisa lepas dari postingan Minzy ini. Apa maksudnya #missioncompleted? Terkesan janggal untuk Dara, yang membuat pikiran-pikirannya semakin memburuk.
Dara keluar dari fitur instagram dan masuk ke kakao, dicarinya kontak Jiyong dan ia mengirimkan pesan untuk pria itu.
Dara: Apakah kau masih lama?
Tidak butuh waktu lama sampai Jiyong membalasnya.
Jiyong: Ada apa?
Dara mengerutkan kening membacanya dan kembali mengetik.
Dara: Hanya bertanya.
Jiyong: Apa ini karena postingan Minzy di instagram?
Dara: Kau sudah melihatnya?
Jiyong: Ne, dan aku yakin kau pasti memikirkannya.
Dara: Pikiranku makin memburuk.
Jiyong membalasnya cukup lama. Dara baru mendapati balasan Jiyong beberapa menit kemudian.
Jiyong: Kau di hotel?
Dara: Ne.
Jiyong: Mengapa kau tidak ikut makan bersama yang lain? Kau pasti belum makan kan?
Dara: Bagaimana aku bisa makan dengan pikiranku yang semrawut seperti ini Kwon Jiyong.
Jiyong: Kau selalu mengkhawatirkan Sandara Park.
Dara: Yaa!!!
Jiyong tidak membalasnya lagi membuat Dara melempar ponselnya asal dengan jengkel. "Apanya yang peduli. Kau benar-benar menyebalkan Kwon Jiyong. Ah." Dara menghela napas panjang. "Bagaimana bisa aku memikirkan dia untuk menemaniku? Sandara Park, kau semakin gila."
Dara bangkit dan membuka pintu balkon kamar hotelnya. Ia berdiri di pinggiran balkon dan menikmati udara malam. Pandangannya melihat ke arah bawah, ia pandang mobil-mobil yang masih melesat di dini hari seperti ini. Pejalan kaki yang masih dengan santainya menikmati indahnya malam hari. Lampu-lampu gedung yang berwarna-warni. Dara tahu Hongkong indah, tapi ia tidak pernah tahu bahwa seindah ini.