Chapter 29

5.3K 399 22
                                        

**

Pagi harinya Jiyong terbangun dengan dirinya yang tertidur di sofa dengan bantal yang berada di kepalanya. Ia tersenyum tipis. Belum pernah ia bisa tidur yang tenang sejak Dara meninggalkannya. Tadi malam adalah yang pertama sejak Dara memutuskan hubungan mereka.

"Wake up lazy boy." Dara memasuki ruang santai. Jiyong menengadah kepalanya dan melihat Dara dengan celemek menutupi bajunya. "Anggota BIGBANG yang lain sedang menunggumu di ruang makan. Lebih baik kau cepat bangun sebelum mereka yang membangunkanmu."

Raut wajah Jiyong berubah, Dara terkekeh melihatnya.

"Kau tahu bagaimana jika mereka yang membangunkanmu kan?"

Jiyong bangkit dengan malas sambil meregangkan tubuhnya, Dara mendekat ke arahnya lalu memberikan satu cangkir kopi.

Jiyong mengangkat wajah dan menatap ke arah Dara.

"Minumlah, masih panas."

Jiyong menerima cangkir kopi itu dan bangkit berdiri. "Semuanya sudah bangun?"

"Ne." jawab Dara dan kembali berjalan ke ruang makan, Jiyong mengikutinya dari belakang.

Begitu sampai di ruang makan, Jiyong melihat keempat anggotanya sudah duduk dengan rapi, begitu juga Ibu Dara, dan Sanghyun.

"Annyeong hyung." sapa Sanghyun. Jiyong menyapa dan memeluk adik dari Dara itu singkat.

"Bagaimana kabarmu?"

"Baik hyung." Sanghyun memandang Jiyong yang duduk di samping Top. "Bagaimana denganmu?"

"Baik." jawab Jiyong pendek.

"Sudah lama tidak bertemu hyung."

Dara menatap ke arah adiknya dengan dua bola mata yang berputar, jengkel. Jiyong hanya menanggapinya dengan senyum tipis.

"Kau kelihatannya lebih sering berada di Filipina daripada di Korea." bilang Jiyong sambil mengambil mangkuk yang ada di hadapannya.

"Ne. Aku memang sedang ya sebut saja hiatus."

Jiyong sekilas melirik ke arah Sanghyun.

"Aku sedang ingin istirahat."

"Kau memang membutuhkannya." sahut Taeyang. Sanghyun tertawa kecil sambil menganggukkan kepalanya.

Suasana sarapan di pagi ini sangat ramai dengan BIGBANG yang tak henti-hentinya mengeluarkan candaannya. Begitu juga Jiyong yang harus terima digoda oleh Ibu bahkan adik Dara. Jiyong hanya bisa tertawa menanggapinya, sedangkan Dara mukanya sudah memerah. Ini satu lawan banyak. Dara kalah!

Bel rumah berbunyi, Dara melihat ke arah ibunya. "Siapa yang datang sepagi ini?"

Raut wajah Ibu Dara berubah, wanita itu bangkit dan sesaat menatap Dara. "Omma akan lihat ke depan."

Saat Dara hendak bangkit untuk mengikuti, Ibu Dara menahannya. "Kau di sini saja. Temani mereka, biar Omma yang ke depan."

Setelah berkata itu Ibu Dara pergi. Meninggalkan Dara yang menatap kepergiannya dengan rasa curiga. Dara kembali duduk dan menatap ke arah Sanghyun. "Siapa itu?"

Sanghyun mengangkat bahunya, tidak tahu.

"Kau benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu?" selidik Dara.

Sanghyun meletakkan garpunya di atas meja. "Aku memang tidak tahu nuna. Setiap aku tanya pada Omma, dia tidak pernah menjawabnya."

Dara mengangkat alisnya. "Ini bukan pertama kalinya ada orang sepagi ini datang?"

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang