74 short c

3K 265 22
                                        

**
Hari Kelima

Jiyong membuka aplikasi instagram karena notifikasi Dara yang masuk ke ponselnya. Ia melihat foto Dara yang sedang makan siang bersama Hyoni dan Seulong.

Jiyong memperhatikan foto itu dengan lekat. Ia rindu sekali pada kekasihnya. Ini baru hari kelima dan Jiyong sudah hampir gila. Sudah tidak terhitung berapa kali ia harus menahan diri agar tidak menghubungi Dara, agar tidak menegur Dara atas pakaian yang perempuan itu kenakan, mengingatkan Dara untuk makan dan istirahat, atau hanya sekedar mendengar suaranya saja. Lalu kalau sudah begini Jiyong hanya akan menyalahkan diri sendiri bagaimana bisa ia menyarankan mereka untuk vakum padahal Jiyong tahu bahwa itu adalah hal tersulit yang akan ia lakukan. Tidak berkomunikasi dengan Dara selama satu bulan, bagaimana bisa?

Ponsel Jiyong berdering. Nama Ahreum tertera di layar dan ia langsung mengangkatnya.

"Ya?"

"Oppa, kau ada acara malam ini?"

"Sepertinya aku akan di studio."

"Aish, jangan bekerja terlalu keras bisakah?"

Jiyong tersenyum tipis. "Ada apa?"

"Anak-anak akan kumpul bersama malam ini, apakah kau mau ikut?"

"Mau ke mana?"

"Bermain bowling."

"Aku kabari nanti."

"Oh ayolah, sejak Soojoo unnie sudah kembali ke Paris kau jarang berkumpul lagi dengan kami."

"Jangan berlebihan." Jiyong tertawa miris.

"Pokoknya kami tunggu malam ini. Kau harus datang!"

"Siapa saja?"

"Harin, Ayanna, Soonho, Xin, Christina, Sangwoo, Daum." Ahreum terhenti sebentar. "Entahlah siapa lagi. Tapi pasti ada saja yang akan datang nanti."

Nama Daum membuat Jiyong berpikir keras. Ia sedang vakum dengan Dara, bagaimana jika Dara mengetahui ia pergi dengan Daum? Walau tidak pergi berdua, tapi ada Daum di sana. Dara pasti akan sedih dan Jiyong tidak ingin menjadi penyebab dari kesedihannya lagi.

Tapi, bukankah ini bisa dijadikan pelajaran agar Dara bisa benar-benar percaya padanya? Agar Dara bisa percaya bahwa ia hanya mencintai dirinya?

"Hei, oppa?"

"Ne."

"Jadi, apakah kau bisa bergabung?"

"Kabari aku jam dan lokasinya."

Setelah sambungan telfon terputus, Jiyong langsung menghubungi Soojoo. Ia harus menunggu beberapa kali nada sambung sebelum top model itu mengangkatnya.

"Ada apa Ji?"

"Sangat sibuk huh?"

Soojoo tertawa renyah. "Maaf tadi aku sedang fitting."

"Apakah aku mengganggu?"

"Tidak, sudah selesai. Ada apa? Rindu pada Dara?"

Jiyong terkekeh geli. "Kalau itu sudah pasti nuna."

"Lalu ada apa?"

"Apakah aneh aku menghubungimu?"

"Tidak, tapi kau biasanya hanya menelfon jika memang penting."

"Hm, Ahreum baru saja menelfonku."

"Lalu?"

"Dia mengajakku pergi nanti malam dengan yang lain."

"Bagus bukan? Kau harus keluar dari studio dan mencari udara segar."

"Bukan itu, kalau hanya pergi main aku juga masih main."

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang