**
Malamnya, apartement JiyongDara terkejut saat melihat kekasihnya masih menonton televisi di kamar pribadi pria itu di dini hari ini. Jiyong melirik sekilas ke arah Dara yang sedang menutup pintu kamarnya lalu berjalan ke arah ranjang sambil melepas jaketnya.
"Kau belum tidur?"
Sambil mengganti channel Jiyong menjawab. "Menunggumu."
"Eii bukankah sudah ku bilang tidak usah menungguku?"
"Kau sepertinya semakin dekat dengan Kiko."
Dara naik ke atas ranjang dan mendekatkan dirinya pada Jiyong. "Kenapa kau kelihatannya tidak suka sekali?"
"Dia selalu menjadi masalah utama dalam hubungan kita honey."
"Itu dulu kan? Dia sudah minta maaf, dia sudah bersama Shuhei sekarang, ya sudah. Buat apa dibahas lagi?"
"Aku tidak mau suatu saat kita bertengkar lagi karena dia, karena kedekatakan kalian ini. Aku tahu jalan pikiranmu bekerja Dara, dan itu membuatku tidak tenang."
"Semuanya akan baik-baik saja Ji. Aku sudah menyelesaikannya dengan Kiko."
Jiyong melirik ke arah Dara yang duduk menyender di sebelahnya. "Apa maksudmu?"
"Aku sudah menyelesaikan apa yang selama ini membuatku penasaran antara kau dan Kiko dulu."
"Maksudmu?"
"Sudahlah, aku malas menjelaskan. Yang penting semuanya sudah selesai, aku sudah tenang sekarang. Kiko bukan lagi ancaman untukku, dia temanku kini."
Jiyong menyentil hidung Dara pelan. "Aku sudah memperingatkanmu ne? Aku tidak mau kita bertengkar lagi nanti karena dia."
"Arraseo."
"Lalu apa yang kalian obrolkan tadi? Dan apa maksud instagram kalian bertiga?"
Dara mengerutkan keningnya. "Kau memata-matai kami?"
"Lebih tepatnya memata-matai dirimu." ralat Jiyong.
"Aish pria ini." Dara mengerucutkan bibir tapi dan memandang ke arah televisi yang menyala.
"Tidak mau cerita?"
"Rahasia Ji."
"Oh honey, apakah perlu rahasia denganku?"
"Tentu saja."
"Aku memberitahumu semua rahasia anggota BIGBANG."
"Itu karena kau memang tidak pernah bisa menjaga rahasia." balas Dara dengan tawa. "Mulutmu itu memang comel Ji. Aku beda dengan dirimu."
"Aish Dara-ya!" desis Jiyong jengkel. "Kau benar-benar tidak mau menceritakannya?"
Dara menutup mulutnya rapat-rapat dengan isyarat tangan. "I'm a good keeper."
Jiyong menghela napas panjang, malas mendebatnya lagi. "Di mana kau saat halloween nanti?" tanyanya beberapa saat kemudian.
"Manila."
"Selalu." suara Jiyong terdengar jengkel.
"Ada apa?"
"Yoon nuna membuat halloween party di Jepang, dia mengundang kita."
"Kau akan datang?"
"Sepertinya begitu. Aku juga akan bertemu Pharrel di sana."
"Siapa saja yang akan datang?"
"Hanya aku, Bajowoo, Xin, dan Soonho sepertinya."
"Yang lain? Ahreum dan kawan-kawan?"
"Kau tahu benar Yoon nuna tidak terlalu dekat dengan mereka. Aku rasa Yoon nuna juga tidak mengundang mereka, dia mengabari secara personal bukan di grup."
