Chapter 51

4.7K 306 10
                                    

**
Dara masuk ke dalam kamar tidur Jiyong dan mendapati kekasihnya itu tertidur di ranjangnya. Saat tadi Jiyong pergi dari studio rekaman Dara pikir Jiyong hanya akan ke rooftop, tapi ternyata pria itu memilih untuk pulang tanpa mengatakan apa-apa padanya. Dara bahkan tahu Jiyong pulang dari Soonho.

Dara mendekat dan duduk di tepi ranjang, ia perhatikan kekasihnya yang sedang tertidur itu lekat. Ia ulurkan tangan dan mengusap kepalanya, membuat Jiyong merasakan kehadirannya.

"Mmmmhmmm." Jiyong bergumam dalam tidurnya.

"Ini aku." kata Dara pelan. "Mengapa kau tidak bilang kalau kau langsung pulang ke rumah?"

"Soonho memberitahumu kan?" tanya Jiyong dengan suara serak dan mata yang masih terpejam.

"Ne, tapi kenapa bukan kau yang mengatakan padaku langsung?"

Jiyong tidak menjawabnya, membuat Dara kembali bertanya, "Kau kesal padaku?"

"Tidak."

"Bohong."

"Aku kesal pada teman-temanmu. Terutama pria yang pernah mengajakmu kencan itu."

Dara tersenyum tipis, diusap kepala Jiyong semakin lembut. "Kau benar-benar lucu saat kau cemburu Ji."

"Aku sedang marah Dara, kenapa kau mengatakan aku lucu?"

Dara terkekeh geli. "Lihat aku." katanya.

Jiyong membuka matanya perlahan. Sorot mata lembut Dara langsung ia tangkap. Sorot mata kehangatan, kasih sayang, ketenangan.

"Saranghae." bisik Dara pelan dan mengecup pipi Jiyong.

Jiyong tersenyum, tangannya terulur melingkari pinggang Dara. "Dan kau sangat lucu jika sedang bersikap manis seperti ini."

Dara memandang ke arah Jiyong. "Beritahu aku apa yang kau pikirkan."

"Aku memikirkan banyak sekali hal."

"Katakan."

Jiyong bangkit terlebih dahulu lalu duduk menyender. Tangannya menarik Dara untuk mendekat ke arahnya. "Pertama, apa kau masih sering makan berdua dengan Joongki?"

Dara menyipitkan matanya setelah mendengar pertanyaan Jiyong itu. "Apa?"

"Joongki bilang kalian berdua sering makan bersama, baik sama tim ataupun tidak. Apakah kalian masih sering makan berdua?"

"Tidak." Dara menjawabnya dengan tenang. "Syuting sudah selesai, kalaupun aku makan dengan mereka tidak mungkin berdua saja."

"Benar?"

Dara tersenyum. "Benar."

Jiyong mengusap pinggang Dara sebelum berbicara lagi. "Apa benar kau menyuapi Joongki saat dia cedera?"

Dara menganggukkan kepalanya. "Uhuh."

Kening Jiyong berkerut. Tidak suka mendengar jawaban yang Dara ucapkan. "Kenapa kau harus melakukan itu?"

"Agar dia bisa makan."

"Apa seorang Song Joongki tidak mempunyai manager atau asisten?"

"Tentu saja dia punya, dia---"

"Lalu kenapa kau yang harus menyuapi dia? Kenapa harus dirimu?"

"Aku hanya ingin membantunya saja."

"Kenapa harus kau?"

"Apakah salah aku ingin membantu temanku yang sedang kesusahan Ji?" Dara mengernyitkan dahi. "Lagipula tidak setiap saat aku menyuapinya, kadang gantian dengan Jiwon, dan kalau asistennya sedang ikut pasti asistennya yang melayani Joongki. Asisten Joongki itu masih kuliah, jadi kadang dia kuliah dulu Ji."

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang