**
Satu jam sebelum perilisan lagu Goodbye, Dara dan Chaerin mulai mengupload foto behind the scenes saat syuting video klip lagu tersebut. Chaerin sebenarnya mengajak kedua unnienya untuk kumpul bersama malam ini, tapi entah mengapa Dara dan Bom menolaknya dan memilih untuk menyendiri. Chaerin memaklumi. Ini waktu yang sulit untuk mereka bertiga dan jika mereka harus berkumpul tentu mereka harus saling menguatkan, ini bukan saat yang tepat untuk menguatkan satu sama lain.Dara berada di rumahnya sendirian kini. Jiyong sudah di jalan menuju China untuk konser terakhir BIGBANG dan setelah itu pergi ke Paris. Mereka belum kembali seperti biasa sejak Dara pergi dari studio PMO kemarin, walau mereka sudah saling mengirimkan pesan. Dara masih sangat malas dengan kelakuan Jiyong yang menyemangati Christina dan mendukung perempuan itu, tapi tetap mempertahankan Kingmck. Sangat tidak masuk akal baginya.
Dara membuka instagram dan melihat orang-orang yang bekerja di YG mulai mengupload teaser 2NE1 di media sosial mereka, kemudian Dara membuka twitter dan melihat Blackjack sudah mempersiapkan diri untuk lagu Goodbye.
Sebentar lagi semuanya benar-benar berakhir.
Sebentar lagi 2NE1 benar-benar akan Goodbye.
Sebentar lagi 2NE1 hanya akan tinggal nama dan kenangan saja. Kenangan yang tidak akan pernah Dara lupakan.
2NE1 memberikan Dara tujuh tahun yang sangat luar biasa. Yang Dara tidak pernah berani bahkan untuk membayangkannya saja. Bernyanyi, berada di atas panggung, tampil di depan ribuan banyak orang, konser keliling dunia. 2NE1 yang membuat Dara menjadi seperti ini. Dara yakin akan sangat sulit melepas nama 2NE1, melepas kenangan-kenangan yang ada, kebiasaan-kebiasaan mereka. Air mata Dara menetes lagi. Ia pikir ia sudah bisa menerima semua, tapi saat harinya tiba ternyata masih sulit. Ia masih belum bisa terima pembubaran 2NE1 ini.
Ponsel Dara berdering, ia mengambil ponsel dan melihat nama yang ada di di layar setelah berpikir sejenak ia pun mengangkat telfon tersebut.
"Ya Ji?" Dara merebahkan dirinya di ranjang secara terlentang. Matanya menerawang ke langit-langitnya.
"Baik-baik saja?" tanya Jiyong langsung.
"Tidak terlalu."
"Di mana kau sekarang?"
"Di rumah."
"Oh di rumah? Ku kira kalian akan kumpul bersama."
"Chaerin memang mengajak kami untuk kumpul, tapi aku menolak. Bom juga menolak."
"Kenapa?"
Dara terdiam sebentar lalu merubah posisi tidurnya menghadap ke samping. "Kami sedang tidak bisa menguatkan orang lain." jawabnya lirih.
Hening. Hanya terdengar helaan napas panjang dari kekasihnya, beberapa saat Dara mendengar Jiyong berkata. "Maaf aku tidak ada di sampingmu sekarang Dara."
Dara tersenyum tipis. "Tidak apa. Aku mengerti."
"Aku benar-benar ingin bersamamu sekarang."
"Kau sedang bersamaku sekarang."
"Dara."
"Bisakah kita membicarakan hal yang lain?"
"Humm, apa kau sudah membaca scrapbook-ku?"
"Ah!" desah Dara. "Belum. Aku rasa scrapbooknya ketinggalan di mobil jeep."
"Huh?"
"Padahal aku sudah tidak sabar membacanya."
"Kau selalu saja Park." Jiyong tertawa kecil. "Ke apartementku saja, ambil scrapbooknya. Kunci mobil ada di kamar."
"Aku tidak mau ke apartementmu jika kau sedang tidak ada di sana."
