Chapter 13

5.2K 384 14
                                    

**
"Maaf membuatmu menunggu lama." kata Jiyong begitu Kiko memasuki mobilnya. "Ada sedikit masalah di studio tadi."

Kiko tersenyum, "Tidak apa. Mau ke mana kita?"

Jiyong menjalankan mobilnya sambil terlihat berpikir. "Sesungguhnya aku juga tidak tahu."

Kiko menolehkan kepala ke arahnya. "Kau mengajakku bertemu dan kau tidak tahu kita harus ke mana?"

Jiyong terkekeh. "Apa kau tahu ke mana kita harus pergi?"

Kiko mengangkat alis dan memandang Jiyong jengkel. "Kau yang lebih tahu negara ini daripada ku Jiyong."

Jiyong tertawa dan melihat ke arah Kiko yang mengerucutkan bibirnya. Terlibat di pikirannya sewaktu ia menghabiskan waktu bersama Kiko dulu. Ia selalu senang menggoda perempuan yang duduk di sampingnya ini. Jiyong tersenyum tipis.

"Ah, bagaimana kafe Pippa yang ada di Itaewon?" Kiko tiba-tiba berseru dan membenarkan posisi duduknya untuk menghadap ke arah Jiyong.

"Kau pernah ke sana?"

"Kau belum pernah?" Kiko bertanya balik.

Jiyong menggelengkan kepalanya.

"Itu kafe baru. Tempatnya sangat nyaman, aku bersama Soojoo kesana bulan lalu saat opening."

"Apakah tempatnya aman?" Jiyong mengangkat satu alisnya.

Kiko tersenyum simpul. "Jika kau ingin aman, kau tidak seharusnya mengajakku keluar Kwon Jiyong. Kau lupa ini Korea dan kau seorang G-Dragon?" Kiko meletakkan satu tangannya di sisi jendela, Jiyong terkekeh dibuatnya.

"Benar. Kita seharusnya bertemu di rumah jika mau aman." gumam Jiyong, tapi kemudian ia berkata lagi. "Sudahlah. Toh berita tentang kita juga sudah lama beredar."

"Kau tidak takut?"

"Takut apa?" Jiyong balik bertanya.

"Berita kita semakin beredar."

Jiyong menatap Kiko dengan senyum terukir di bibirnya. "Bukankah kita sudah terbiasa?"

Kiko menatapnya dengan pandangan datar, sebelum bibirnya ikut tersenyum melihat senyum di bibir Jiyong. "Yeah, aku rasa aku memang butuh tantangan."

Jiyong membelokkan kemudinya. "Tantangan?" tanyanya dengan heran.

"Digosipkan denganmu itu adalah sebuah tantangan, kau tahu? Aku harus berhadapan dengan penggemarmu yang banyak sekali dan selalu mencaciku setiap waktu. Mengataiku pelacur, mengataiku--"

"Maaf." potong Jiyong tiba-tiba, membuat Kiko menoleh dan menatapnya. "Aku minta maaf untuk itu. Karena sikap penggemarku terhadapmu. Aku minta maaf."

Kiko terdiam dan menghadap ke depan, senyum tipis terukir di bibirnya, "Seperti katamu tadi, aku sudah terbiasa akan hal itu. Semakin banyak haters, itu berarti aku semakin sukses, bukankah begitu?" tanyanya dengan mengedipkan matanya.

Jiyong tersenyum. Ia ulurkan tangan dan mengusap kepala Kiko lembut. "Bodoh."


**
Taeyang bertemu dengan Dara di rooftoop YG Building. Dara tersenyum tipis ketika Taeyang berdiri di sampingnya.

"Kau tidak ada jadwal?" tanya Taeyang, menghadap ke arah suasana kota Seoul di malam hari ini.

"Tidak. Jadwalku sudah selesai. Bagaimana rekamannya?"

"Berjalan lancar." Taeyang melirik ke arah Dara. "Mood Jiyong sedang bagus jadi semuanya berjalan lancar."

"Baguslah kalau begitu."

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang