**
"Ada apa Jiyong-ah? Maaf aku baru mengangkat telfonmu, sangat sibuk di sini.""Tidak apa-apa, maaf aku mengganggu."
"Tidak, tidak apa-apa. Ada apa Ji?"
"Kau sudah tidak sibuk?"
"Tidak, aku sudah istirahat."
"Aku mau bertanya tentang performance Dara tadi." bilang Jiyong langsung. Jjangmae langsung tersenyum geli, ia tahu ini akan menjadi masalah untuk Jiyong.
"Ada apa dengan performancenya?"
"Kenapa seperti itu Jjangmae?" tanya Jiyong dengan nada jengkel. "Rambutnya, pakaiannya, penarinya, apa perlu sebegitunya? Kenapa Dara tidak membawa Hitech saja ke sana? Aish!"
"Itu ide dari penari yang Dara sewa Ji dan Dara menyetujuinya. Dia mau menunjukkan citra barunya."
"Dengan memperlihatkan tubuhnya seperti itu? Dia bukan Chaerin! Dia tidak perlu seperti itu!" desis Jiyong lagi.
"Dia membutuhkan citra baru Ji. Dan lagi dia juga ingin menunjukkan ke YG bahwa dia bisa sebagai solo artis."
"Tidak perlu seperti itu jika dia mau menunjukkan dia adalah solo artis sekarang." balas Jiyong lagi.
Jjangmae tertawa kecil. "Kenapa kau mengomel kepadaku? Kenapa tidak ke Dara langsung?"
"Dia tidak mengangkat telfonku! Aku mengiriminya ratusan pesan tidak pernah dia baca."
Jjangmae tersenyum samar. "Dan lagi kau sudah tidak punya hak untuk marah kepadanya Ji."
"Ap-- apa?"
"Kau bukan siapa-siapanya lagi kan?"
"Yaaa Jjangmae kenapa kau berkata seperti itu?"
"Hanya untuk menyadarkanmu."
"Aku tidak akan menyerah. Aku akan terus mengejar Dara agar dia kembali kepadaku."
"Aku doakan yang terbaik untukmu."
"Kenapa aku merasa kau seperti sudah tidak mendukungku lagi?"
Jjangmae kembali tertawa. Jiyong ini benar-benar. "Bukan begitu Ji maksudku. Aku hanya ingin artisku tenang dan cepat sembuh."
"Mak--maksudmu?"
"Soonho sudah cerita kan? Dara butuh ketenangan secara fisik, mental, dan psikis. Jika kau sekarang masih bersamanya, kau pasti akan marah padanya seperti ini dan aku yakin mentalnya akan kembali jatuh nanti. Karena itu, aku sedikit bersyukur kalian sedang tidak bersama kini."
"Bersyukur? Kau bersyukur kami putus?"
"Yaaa kau ini sensitif sekali."
"Salahkan artismu." desis Jiyong.
"Sudahlah, kalau kalian jodoh, kalian pasti bertemu lagi." kata Jjangmae lagi. "Semua pasti akan indah pada waktunya."
Jiyong terdiam untuk beberapa saat. "Tapi bagaimana jika pada waktunya tiba yang indah adalah kami tidak bersama?"
Ganti Jjangmae yang terdiam.
*
ParisHari di mana Dara kembali ke Korea adalah hari Jiyong harus berangkat ke Paris. Ia terus memaki dalam hatinya mengapa ia tidak mempunyai hari libur untuk menemui Dara dan mencoba mengajak Dara untuk kembali berbicara.
Tapi Jiyong juga bersyukur bahwa ia akan bertemu Soojoo. Nunanya itu pasti bisa membantu menyelesaikan masalah ini, nunanya pasti bisa menenangkan Jiyong untuk beberapa saat.