**
"Sudah, aku sudah melihatnya. Thats good. Besok kan albumnya keluar?"
Hara menganggukkan kepalanya. "Aku tidak mengenalnya dengan dekat, tapi aku bangga karena dia mendapatkan apa yang dia mau. Album solo dan kebebasan untuk tampil di televisi."
"Iya, aku juga bangga kepadanya. Aku mengenalnya dari dia kecil, dari sejak dia masuk ke YG, dan melihat dia berani membuat keputusan untuk keluar dari tempat yang membesarkannya. Aku sangat bangga."
Hara memandang lekat seorang Kwon Jiyong yang duduk tidak jauh darinya. Semenjak jalan bersama di Paris, mereka kerap hang out bersama. Kadang dengan Sulli juga, dan bingungnya Hara, Jiyong tidak pernah mengajak Dara akhir-akhir ini. Jiyong hanya selalu mengatakan Dara sibuk, dan tidak pernah membahasnya.
"Bagaimana album-mu, oppa?" Hara mengalihkan pembicaraan. "Sebentar lagi keluar kan?"
"Iya, sekarang sedang finishing."
"Aku tidak sabar mendengarnya. Kau pasti akan langsung mendapatkan all-kill dengan mudah."
Jiyong tertawa miris, "Aku tidak memikirkan soal all-kill. Ini album terakhirku sebelum aku enlist, itu yang aku pikirkan."
"Ah, oppa. Kau membuatku sedih dengan membahas enlist."
Jiyong terkekeh menanggapinya.
"Apakah tahun ini kau akan enlist?"
Jiyong mengangkat bahu, "Bisa akhir tahun ini, bisa tahun depan. Masih terus di bicarakan."
"Semoga kau enlist di saat waktunya memang sudah tepat."
"Ne. Aku harap begitu."
**
Hari demi hari berlalu, bulan pun terlewati sampai hari dimana Bigbang, Dara, YG Family, dan semua VIP di seluruh dunia tercekat dengan berita TOP ditangkap karena menggunakan ganja. Seluruh anggota Bigbang dan Dara langsung menuju gedung YG dan menemui Yang Hyungsuk. Keinginan mereka untuk mengetahui bahwa berita itu salah tidak terkabulkan. Berita itu benar. TOP menggunakan ganja beberapa bulan lalu, dan sialnya baru ketahuan setelah dia sedang 3 bulan menjalani wajib militer.
"Bagaimana kondisinya sekarang, hyung?" Tanya Jiyong dengan nada khawatir.
"Hyung belum bisa menghubunginya." Jawab Yang Hyungsuk sambil menutup telfon. "Tapi Lee-nim sudah berada disana untuk menangani masalah ini."
"Tepat disaat fanmeeting Bigbang di depan mata..." lirih Seungri pelan.
Jiyong sekilas melirik ke arah Seungri.
"Apa Top hyung benar menggunakan ganja, hyung? Apa mereka tidak salah mengecek?" Tanya Youngbae, tidak percaya bahwa salah satu hyung kesayangannya menggunakan obat-obatan terlarang itu.
"Sedang dipastikan lagi. Tapi..." Yang Hyungsuk menghela nafas panjang, "Sulit untuk mengatakan bahwa ini adalah kesalahan."
Ke-empat member yang duduk bersebalah di ruang kerja pribadi CEO YG itu menghela nafas bersamaan. Raut wajah mereka sama. Antara panik, khawatir, kecewa.
"Kalian istirahat saja, hyung akan mengurusnya, kami akan mengurusnya."
Jiyong mengangkat kepala dan memandang Yang Hyungsuk lekat, "Pastikan kau mengurus skandal ini dengan baik hyung. Bagaimanapun dia hyung kami, dia keluarga kami, tolong jangan tinggalkan Top hyung di saat seperti ini." Pinta Jiyong.
