**
"Ap-- apa?"Jiyong menghembuskan napasnya, kemudian berkata dengan pelan. "Bersiaplah. Aku akan menjemputmu sebentar lagi."
"Kau tidak istirahat?"
"Aku sudah cukup istirahat."
"Kau sudah tidur?"
"Aku sudah tidur." Jiyong berdecak. "Dara, jangan mencari kesempatan untuk lari dariku."
"Ap--apa? Astaga aku hanya bertanya Ji, siapa yang ingin lari darimu?"
Hening sejenak. Mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing sampai akhirnya Dara bertanya lagi. "Jadi kau akan menjemputku?"
"Ne, aku akan mandi sebentar di YG lalu setelah itu aku baru menjemputmu."
"Oh kau di YG sekarang?"
"Ne."
"Baiklah. Aku juga akan bersiap dulu."
Setelah itu sambungan telfon diputus oleh Jiyong. Pria itu berpikir, berpikir keras tentang apa yang akan ia lakukan hari ini, tentang apa yang akan ia katakan pada Dara nanti.
Jiyong membuka akun kakaonya dan mencari kontak Jjangmae, dichat-nya manager dari 2NE1 itu.
Jiyong: Hyung apakah Dara ada jadwal hari ini?
Tidak butuh waktu lama sampai Jiyong mendapatkan balasannya dan ia sangat bersyukur membacanya.
Jjangmae: Tidak.
Jiyong bangkit dan berjalan ke arah Taeyang. "Aku pergi dulu."
Taeyang menolehkan kepalanya dan bertanya, "Mau ke mana?"
"Pergi dengan Dara."
Senyum langsung tersirat di bibir Taeyang. "Uhuh. Aku bisa melihat hari ini sepertinya akan menjadi hari yang bahagia."
Jiyong hanya tertawa. "Wish me luck."
"Of course!" Senyum semakin lebar di bibir Taeyang. "You have my full support."
"Thanks man." Jiyong tersenyum sambil menepuk bahu Taeyang, ia menatap sahabatnya itu sebentar lalu menariknya ke dalam dekapan.
Taeyang kaget, tapi ia menepuk punggung sahabatnya itu dengan senyum di bibir.
Setelah Jiyong melepas pelukannya, Taeyang berkata, "Aku mau mendengar kabar bahagia ne?"
"Aku sangat usahakan." Jiyong kemudian melirik arlojinya. "Aku harus mandi sekarang."
"Kau pulang dulu?"
"Tidak, aku mandi di sini saja. Aku bawa baju di mobil."
"Sudah persiapan eh?"
Jiyong kembali tertawa, lalu ia melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kamar mandi. Ia sudah tidak sabar untuk menjemput Dara, ia sudah tidak sabar menghabiskan waktu hari ini bersama Dara.
Jantungnya berdegup cepat, membayangkan apa yang akan ia lakukan nanti kepada Dara. Apa perempuan itu benar-benar sudah bisa menerimanya kembali? Apa perempuan itu bisa mencintainya lagi?
*
Dara melangkahkan kakinya dengan cepat menuju mobil Jiyong yang sudah terparkir di lobi apartement Bom. Hari ini Jiyong tidak memakai mobilnya yang biasa, ia memakai mobilnya yang lain agar tidak menarik perhatian orang-orang.Dara masuk ke dalam mobil tersebut, lalu Jiyong pun langsung melajukan mobilnya.
"Apakah aku terlalu lama?" tanya Dara sambil melepas topi dan maskernya.