**
Seharian ini Dara sibuk bersama tim Elle dan Krystal di rooftop salah satu gedung ternama di Seoul. Mereka sudah mengambil foto Krystal dengan latar belakang sunrise yang Dara inginkan pagi tadi dan mereka baru saja mengambil foto Krystal dengan latar belakang sunset."Bagaimana?" tanya Dara pada editor majalah Elle. Editor itu mengangguk puas.
"Well done, Dara-ssi!" katanya, lalu bertepuk tangan dan berterima kasih pada semua staff yang sudah bekerja seharian ini. Dara juga melakukan hal yang sama.
"Terima kasih banyak sudah membantuku Soojung-ah." Dara menghampiri Krystal yang sedang memakai mantelnya.
"Aku yang seharusnya berterima kasih unnie karena sudah mengajakku." Krystal tersenyum. "Kirimkan hasilnya padaku jika sudah jadi ne?"
"Pasti, aku akan mengirimkan kepadamu. Kakakmu juga sudah memintanya."
Krystal memutar kedua bola matanya, lalu kembali berbicara. "Oh iya unnie, aku akan mengeluarkan single baru dan photobook tanggal 14 Februari nanti."
"Oh ya?"
"Akan ada exhibitionnya juga. Aku mengundangmu untuk datang."
"14 Februari?"
"Ne. Kau bisa?'
"Akan ku kabari nanti Soojung-ah. Seingatku, aku harus ke Manila namun aku lupa di tanggal berapa."
"Arraseo. Kabari aku ne?"
"Kalaupun aku tidak bisa datang aku pasti mendukungmu Soojung. Kau pasti melakukannya dengan baik."
"Ne, terima kasih."
"Ke mana kau setelah ini?" tanya Dara. "Langsung pulang?"
"Aku ada rencana makan malam dengan Jongin oppa."
Senyum Dara mengembang. "Salam untuknya."
"Ne, unnie. Kau?"
"Aku sepertinya juga akan pergi dengan Jiyong."
"Salam juga untuknya."
"Kita harus pergi bersama lain waktu."
Krystal terdiam sebentar lalu berkata dengan nada pelan. "Aku rasa itu mustahil."
"Kenapa?" tanya Dara heran.
"Karena... hum..." Krystal membasahi bibir. Pikirannya berkelana apakah Jiyong mau bertemu perempuan yang sudah menyakiti hyungnya?
"Dia sudah bahagia, tidak usah dipikirkan." sela Dara membuyarkan lamunan Krystal.
Krystal menatapnya dengan reaksi yang bingung. "Apa maksudmu?"
Dara hanya tersenyum, tapi tidak menjawabnya.
"Dia akan wajib militer ya sebentar lagi." gumam Krystal.
"Ne, tanggal 9 nanti."
"Sampaikan salamku untuknya unnie. Aku harap semuanya berjalan dengan lancar."
"Akan kusampaikan."
*
Dara melihat gedung bioskop ternama yang ada di kawasan Gangnam. Ini sudah larut tapi bukan berarti bioskop ini sepi. Ternyata masih ada beberapa orang yang ingin menonton di jam malam.Dara menoleh dan memandang ke arah Jiyong. Pria itu sedang memakai topi dan syal di lehernya. "Apa kau yakin kita akan turun bersama-sama?"
"Tentu saja."
"Mustahil, Ji."
Jiyong melirik Dara sekilas. "Kita sudah deal Dara."
"Aku tahu, tapi masih ramai Ji." Dara kembali memandang ke arah gedung bioskop.