Chapter 46

6K 365 23
                                    

**
Taeyang: Jika kau sudah kembali, datanglah ke studio.

Kening Jiyong berkerut membaca pesan dari Taeyang. Ia sedang berada di rumah Dara sekarang, setelah menghabiskan waktu mereka di Busan tadi.

Jiyong melirik ke arah arlojinya. Pukul 1 dini hari. Untuk apa Taeyang menyuruhnya ke studio di jam segini? Apa ada masalah?

"Kenapa wajahmu seperti itu?"

Jiyong menolehkan kepalanya dan melihat Dara membawa secangkir kopi untuknya. Ia mengambil secangkir kopi itu dari tangan Dara.

"Youngbae memintaku untuk datang ke studio."

Dara menyipitkan mata dan melihat jam dinding, lalu kembali menatap Jiyong. "Dini hari seperti ini?"

Jiyong menganggukkan kepalanya. "Sepertinya ada masalah." pikirnya.

"Apa tidak bisa nanti pagi saja? Kau butuh istirahat Ji."

Jiyong meneguk kopinya sebelum menjawab, "Aku sudah terbiasa." katanya dengan senyum menenangkan, ia menatap ke arah Dara.

"Karena sudah terbiasa itu, harus segera diubah Ji. Kau kerja tidak kenal waktu." Dara berbalik dan menuju ke arah sofa, lalu duduk di sana. Jiyong menatapnya dengan senyum tipis, lalu menyusul Dara dan duduk di sampingnya.

"Kemarilah." pinta Jiyong, ia merentangkan tangan kirinya dan merangkul Dara mendekat ke arahnya. Jiyong merengkuh tubuh mungil itu erat. "Apakah ini rajukan pertamamu sejak kita kembali bersama umm?" tanyanya di telinga Dara.

"Aku tidak merajuk." sanggah Dara.

"Hanya marah."

"Aku tidak marah."

Jiyong tersenyum tipis dan mengecup bahu Dara. "Lalu?"

"Aku hanya khawatir." kata Dara pelan, "Jadwal kalian sedang padat Ji, kau--"

"Aku tidak akan jatuh sakit jika itu yang kau takutkan."

"Sakit menyerang siapa saja, termasuk dirimu."

"Walaupun aku jatuh sakit nantinya, aku yakin aku akan cepat sembuh." Jiyong mengusap tangan Dara. "Karena kau yang akan merawatku."

Dara mendengus. "Siapa yang mau merawatmu?"

"Hmmm." Jiyong bergumam dan mengecup pipi kanan Dara. "Apa jadwalmu hari ini?"

"Syuting Happy Together bersama Bobby dan B.I."

"Setelah itu?"

"Mungkin aku akan ke tempat Bom."

"Kenapa kau suka sekali ke tempat Bom?"

"Apa ada yang salah? Apa kau cemburu dengan Bom sekarang?"

Jiyong tertawa kecil dan mengeratkan rangkulannya. "Bagaimana kalau menemaniku?"

"Kau mau ke mana?"

"Membeli kado Natal."

Dara melirik ke arah Jiyong. "Untuk?"

"Untuk pesta Natal nanti. Kau juga jangan lupa membawanya."

"Apakah kau akan memberiku kado Natal?"

Jiyong meletakkan kepalanya di bahu Dara. "Bukankah aku adalah kado Natalmu?"

Dara menyipitkan matanya dan memandang Jiyong dengan jengkel. Pria itu tertawa.

"Apa yang sedang kau inginkan?"

"Tidak ada yang sedang ku inginkan."

"Lalu? Aku harus memberimu apa?"

"Apa saja, beri aku kejutan."

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang