**
Pada dini hari Jiyong merasakan tubuh Dara bergerak-gerak dalam pelukannya dan tanpa sadar mengigau. "Jangan keluar Minzy."Jiyong membuka matanya perlahan, lalu menundukkan kepala dan melihat ke arah Dara yang tidur dengan raut wajah tidak tenang. Dahi gadis itu mulai berkeringat. "Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku."
Jiyong benar-benar berusaha keras membuka matanya kini lalu menatap Dara lekat. "Hei Dara." katanya sambil mengusap kepala perempuan itu.
"Aku letih sekali Minzy-ya." Dara masih mengigau dengan suara paraunya. "Aku letih."
Jiyong menepuk dengan lembut pipi kanan Dara. "Dara.. Dara.." katanya berusaha membangunkan kekasihnya.
"Minzy-ya."
"Hei, hei." Jiyong menggoyangkan bahu Dara sedikit lalu menangkup wajah Dara dengan kedua tangan. "Honey, bangun."
"Emm."
"Bangun Dara." Jiyong menghapus keringat di dahi Dara dengan telapak tangannya. Pergerakan tangannya membuat Dara secara pelan membuka matanya.
"Hei." bisik Jiyong setelah melihat kedua bola mata Dara terbuka.
"Ji."
"Kau baik-baik saja?"
Dara berusaha mengatur napasnya, lalu ia menggelengkan kepala.
"Mimpi buruk?"
Dara memeluk tubuh Jiyong dan menyenderkan kepalanya di dada Jiyong. "Aku takut."
Jiyong memeluk tubuh Dara erat. "Ada aku di sini."
"Aku takut."
"Sssh." Jiyong mengecup puncak kepala Dara. "Pasti kau tidak berdoa sebelum tidur." guraunya, berusaha menghilangkan kecemasan Dara.
"Jangan pergi."
Nada suara Dara yang parau dan terlihat terluka membuat Jiyong menundukkan kepala dan menatap Dara lekat. Dara memeluknya erat sekali, seperti Jiyong akan lepas jika ia merenggangkan pelukannya sedikit saja.
"Dara."
"Sebentar saja." balas Dara lirih.
Jiyong tersenyum. "Kau bisa memelukku selama apapun yang kau mau." katanya pelan dan mencium dahi Dara lama. Membiarkan perempuan itu menenangkan dirinya terlebih dahulu.
*
Jiyong sedang menyiapkan makanan yang baru saja mereka pesan di meja makan. Ia bergerak begitu saja setelah melihat Dara hanya terdiam di salah satu bangku meja makan dan melamun. Entah melamunkan apa, tapi Jiyong yakin 2NE1 lah jawabannya.Dara terdiam di bangkunya, memikirkan pembicaraannya dengan Minzy yang terjadi kemarin.
FLASHBACK ON
"Unnie, apa kau tidak menyadarinya selama ini? Atau kau menyadari tapi kau tidak mau mengakui?"
"Apa maksudmu?" tanya Dara bingung.
"Dia tidak pernah peduli pada kita unnie. Sejak skandal Bom unnie terjadi, Sajangnim hanya fokus pada dirinya, semua perhatian tertuju padanya. Apa kau tidak merasakan perubahan dari dirinya? Dia sudah tidak peduli pada kita!"
Dara, yang akhirnya mengerti siapa yang Minzy maksud. "Minzy, dia tidak---"
"Apa dia pernah mempromosikan dirimu seperti kau mempromosikan dirinya? Apa dia selalu ada untukmu seperti kau selalu ada untuknya? Apa dia pernah membicarakan 2NE1 seperti kita selalu membicarakan 2NE1 di manapun kita berada?" Minzy menggelengkan kepala. "Tidak unnie. Semua berubah. Dia berubah. Dan sekarang dia sudah tidak peduli pada kita. Apakah menurutmu jika debut US-nya berhasil dia akan kembali dengan 2NE1?" Ia meringis sesaat. "Dia bukan Jiyong oppa. Dia tidak memiliki mindset yang sama seperti Jiyong oppa unnie. Dia sudah tidak punya waktu untuk grup-nya."
