**
Dara mengupdate instagram pada besok paginya saat Dcrew memberikan kejutan ulang tahun untuk Jaejoong. Foto Dcrew bersama-sama dengan Jaejoong yang berada di tengah dan membawa cake sambil tersenyum lebar dengan caption: 'Happy birthday to this vampire guy Kim Jaejoong! Cant wait to see many project coming up from you🙈 Happy birthday🎂'Tak butuh waktu lama untuk Jaejoong memberikan komen pada foto yang Dara posting. 'Late post as always keke. Terima kasih banyak Dara-ya untuk kuenya! Aku dengar kau yang membuatnya. So delicious👌 Sandara Park jjang!✊'
Hal ini tak luput dari mata Jiyong yang tidak pernah bisa lepas dari ponselnya. Keningnya seketika berkerut membaca balasan dari Jaejoong ini. Dara membuatkan kue? Dara yang membuat kue? Untuk Jaejoong?
Apalagi ini? Astaga kenapa ia tidak pernah bisa tenang bahkan sehari saja? Kenapa kekasihnya harus selalu dikelilingi pria-pria dan sialnya semuanya bukan pria biasa. Level mereka di dunia akting bahkan sama dengan level dirinya di dunia musik.
Jiyong keluar dari aplikasi instagram dan menghubungi Dara, beberapa kali nada sambung sampai akhirnya diangkat oleh kekasihnya itu.
"Ya Ji?"
"Honey."
"Hum?"
"Kau tidak pernah membuat kue untukku." rajuk Jiyong langsung. Ia mendengar Dara terdiam sebentar sebelum tertawa geli.
"Astaga Ji."
"Buatkan aku juga."
"Itu kemarin terpaksa karena Hyoni sibuk dan mereka tidak mau membuang uang untuk membeli jadi--"
"Apapun alasannya." sela Jiyong.
Dara menghela napas. "Arraseo. Ku buatkan setelah kau pulang nanti."
Senyum di bibir Jiyong tersirat. "Janji?"
"Ne. Janji."
"Di mana kau sekarang?"
"Di rumah."
"Tidak ke mana-mana?"
"Aku mau ke YG siang nanti lalu menunggumu pulang. Jam berapa flightmu?"
"Aku sudah di jalan menuju bandara."
"Akhirnya kau pulang juga."
"Yea, I miss you so much."
"Ah ya Ji sepertinya lusa nanti aku akan ke Jepang lagi."
"Untuk apa?" alis Jiyong terangkat.
"Menemui Kiko."
Jiyong terdiam, lalu memandang keluar jendela. "Untuk apa kau bertemu Kiko?"
"Ada yang harus aku bicarakan dengannya."
"Tidak bisa lewat telfon saja memangnya?"
"Tidak. Aku harus bertemu dengannya."
"Okay." Jiyong mengalah. "Berapa lama?"
"Sehari saja. Aku berangkat pagi lalu kembali ke Korea malam harinya."
Kening Jiyong kembali berkerut. "Sebenarnya apa yang kau ingin bicarakan dengan Kiko sampai kau rela terbang pagi dan langsung pulang malamnya?"
"Apa salah?" tanya Dara beberapa saat kemudian.
"Kau tidak pernah seperti ini honey, bahkan ke Yuka-chan saja kau tidak seperti ini."
"Kiko temanku Ji."
"Yuka sahabatmu."
Terdengar helaan napas Dara. "Apakah kita akan bertengkar karena aku mau menemui Kiko? Bukankah kau sudah menerimanya sebagai temanku?"