Chapter 40

5K 360 14
                                        

Malam masih panjang. Dara dan Jiyong cs sudah berada di gallery milik Yoon yang malam ini ramai sekali oleh teman-teman baik Jiyong di Jepang yang Dara tidak kenal sebelumnya.

Bagaimana Jiyong bisa mengenal mereka? Dara tidak ingin tahu. Walau sebenarnya ia penasaran juga.

Mereka semua berkumpul di ruang tengah yang memang sangat luas. Banyak sekali kaleng-kaleng bir dan makanan yang memang Yoon pesan karena tahu tamu-nya malam ini akan banyak. Tapi entah bagaimana, Dara bersyukur karena tidak ada di antara teman Jiyong yang merokok di hadapannya. Jika mereka ingin merokok, mereka akan pergi keluar atau berkumpul di halaman belakang. Walaupun sebenarnya Yoon sama sekali tidak melarang mereka untuk merokok di dalam gallery, tapi sepertinya mereka tidak ingin melakukannya. Entah karena apa, mungkin Jiyong sudah memperingatkan mereka.

"Lapar, Dara?"

Kepala Dara menoleh dan mendapati Soonho berada di hadapannya dengan satu piring sushi yang ia pegang. Kedua bola mata Dara tentu langsung berbinar.

"Wah, ada sushi di sini?"

"Banyak sekali makanan di situ." Soonho menunjuk ke arah meja panjang di ujung ruangan. "Kau belum melihatnya?"

Dara menggelengkan kepalanya. "Ada sushi?"

"Ada, juga banyak makanan lain. Tapi lebih baik kau jangan makan sushi malam ini."

Dara mengerutkan keningnya mendengar perkataan Soonho, ia mengeluh. "Memang kenapa?"

"Bukankah besok Masahiro akan mengajakmu ke restoran sushi yang katanya paling enak di Tokyo?"

Dara teringat pembicaraan itu kemarin. "Kau benar." gumamnya. "Tapi aku rasa tidak apa, aku tidak pernah bosan dengan sushi."

Soonho tertawa kecil. "Banyak makanan lain Sandara Park. Selain sushi, makanan Jepang apa yang kau suka? Aku yakin ada semua di sana."

Dara sekilas melirik ke arah meja panjang itu lalu kembali memandang ke arah Soonho, "Benarkah?"

"Kau belum makan?" tanya Soonho. Dara menggelengkan kepalanya.

"Kau sudah lapar?" tanya Soonho lagi. Dara menganggukkan kepalanya kini.

Soonho berdecak, lalu memandang ke arah Jiyong yang sedang mengobrol bersama Shogo. "Apa yang pria itu lakukan? Mengapa tidak mengajakmu makan?"

"Dia sedang sibuk, biarkan saja." kata Dara mengerti. "Mungkin sudah lama dia tidak bertemu dengan teman-temannya di sini."

Soonho kembali memandang ke arah Dara. Raut wajah penuh perhatian tersirat jelas. "Jiyong benar-benar beruntung memiliki perempuan sepertimu." 

Dara menyipitkan matanya. "Hm?"

Soonho tersenyum tipis. "Sudahlah. Ayo, ku temani kau makan." ajak Soonho kemudian berjalan ke arah meja panjang, Dara menyusul di belakangnya.

Setelah mengambil makanan --yang kali ini Soonho bersyukur Dara tidak mengambil sushi-- Soonho mengajak Dara untuk duduk di bangku yang berada di perbatasan antara ruang depan dan ruang tengah. Jiyong masih sibuk dengan teman-temannya, itu yang Soonho lihat.

"Jika sudah bertemu dengan teman-temannya, dia memang begitu." bilang Soonho saat mereka sudah duduk.

Dara memandangnya dengan tatapan tidak mengerti.

"Jiyong."

"Ah." Dara mengangguk mengerti, "Its okay. Ada kau di sini menemaniku."

Soonho tertawa kecil. "Bagaimana jika aku tidak ada di sini?"

Dara berpikir sampai akhirnya ia menjawab, "Mungkin aku akan terus mengintili Jiyong."

"Dan kau belum tentu bisa makan, bukan?"

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang