**
"Wow." Dara melepas coat yang ia pakai lalu ia letakkan di atas sofa sambil melihat ke arah meja makan di apartement Bom ini. "Kau yang masak?""Tentu saja, siapa lagi?" jawab Bom sambil menata meja makannya. "Aku sudah muak dengan sushi, jadi lebih baik aku memasak dari pada kau membawakan ku sushi lagi."
Dara tertawa kecil dan duduk di bangku yang melingkari meja makan bundar itu. Tak lama, Bom duduk juga.
"Jiyong akan menjemputmu nanti?" tanya Bom dan mulai mengambil makanan untuk dirinya.
Dara menjawabnya dengan bergumam sambil mengambil makanan yang ada.
"Apa kau sudah tahu ke mana saja kalian akan pergi di Jepang?"
"Entah lah." Dara mengangkat bahunya. "Yang aku tahu hanya Disneyland."
"Disneyland?"
"Ada acara di Disneyland yang akan membuat tempat itu ditutup untuk publik, tapi Jiyong memiliki tiket untuk kami semua."
"Dari mana dia mendapatkannya?" tanya Bom sambil lalu.
Dara memutar garpunya dan dengan alis terangkat ia menjawab, "Akupun tidak tahu. Tapi, dia selalu bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan bukan?"
Bom memandang Dara, kemudian tertawa. "Ne. G-Dragon. A man who can do and get anything that he wants."
Dara membuka minuman kalengnya dan meneguknya sekali.
"Apa kau sudah kenal dengan teman-teman Jiyong itu Dara?"
"Jiyong membawa mereka saat acara Phiaton dan dia mengenalkannya padaku."
"Apa kau cocok dengan mereka?" tanya Bom, nada suaranya tersirat kekhawatiran. Karena ia sangat mengenal Dara. Dara bukan orang yang mudah berbaur seperti itu. Apalagi ini adalah teman-teman Jiyong. Ia takut Dara tidak cocok dengan cara pergaulan leader dari BIGBANG itu.
"Lumayan." Dara tersenyum.
"Baguslah kalau begitu." Bom tersenyum lega. "Aku hanya takut kau tidak cocok dengan mereka dan kau akan jadi sendirian di sana. Walau ya aku yakin, Jiyong tidak akan meninggalkanmu, tapi tidak enak bukan berada di sebuah gerombolan tapi kau tidak bisa 'masuk' di antara mereka."
Dara mendengarkannya dengan seksama, kemudian menatap ke arah Bom. "Sebenarnya ada sesuatu yang ku takutkan Bom." katanya pelan dan serius.
"Apa itu?"
"Jiyong mengajakku ke gallery-nya Yoon Ambush saat di Jepang nanti."
Bom sambil mengunyah sesekali memandang ke arah Dara, menunggu kalimat-kalimat selanjutnya yang akan keluar dari sahabatnya itu.
"Entah kenapa aku sedikit..." Dara menghentikan kalimatnya dan meletakkan garpunya. Ia menghela napasnya, tapi tetap terdiam. Matanya menerawang ke arah makanan yang ada di piringnya.
"Sedikit apa?"
Dara mengangkat wajahnya dan memandang Bom. "Dia sahabatnya Kiko, Bom."
Bom memutar kedua bola matanya. "Lalu?"
"Aku, aku hanya..." Dara memejamkan matanya sejenak, "...entah lah. Tapi perasaanku sangat tidak enak untuk datang ke gallery-nya."
"Kau takut bertemu Kiko di sana? Apa sedang ada acara di gallery-nya?"
"Tidak, setahuku tidak ada acara. Memang hanya Yoon yang mengundang Jiyong ke sana."
"Jiyong tidak akan membawamu jika ada Kiko di sana Dara."
"Aku tahu, tapi---"
"Apa?"
"Aku hanya takut akan terjadi kecanggungan antara kami, aku dan Yoon."