**
Jiyong masuk ke ruangan Yang Hyun Suk dengan raut wajah datar. Bos-nya itu melihat dan mempersilahkan Jiyong untuk duduk di depannya."Apa kau menyesal sekarang hyung?" tanya Jiyong langsung setelah ia duduk.
YHS sudah tahu ke mana arah pembicaraan ini. Dara pasti sudah menceritakan kepada Jiyong, ia pun memandang ke arah Jiyong dengan lekat.
"Kenapa kau tidak pernah mau mendengarkan pendapat artismu hyung? Kau memang bos kami, kau yang menciptakan kami, tapi kami yang menjalaninya hyung. Kami tahu apa yang kami harus lakukan, apa yang tidak, apa yang satu sama lain rasakan." Jiyong mulai mengeluarkan uneg-unegnya. "Kami tahu apa yang Minzy rasakan. Ini hampir dua tahun dan kau tidak memberikan pekerjaan apa-apa padanya. Di sisi lain kau memberikan US debut untuk Chaerin dan pekerjaan yang menumpuk pada Dara, kenapa tidak dengan Minzy? Dia salah satu aset terbaik yang kau punya di YG, kenapa kau menyia-nyiakannya?"
"Ji, aku hanya merasa Minzy belum siap--"
"Bagaimana dia bisa siap jika kau tidak pernah memberikan dia kesempatan hyung?!!" Jiyong berdecak. "Kau punya Teddy hyung, Kush hyung, dan produser yang lain yang pastinya bisa membantu Minzy. Aku yakin Minzy bisa, dia debut di umur yang sangat muda dan dia bisa menangani semuanya dengan baik sampai hari ini. Apa kau tidak bisa melihat itu?"
Deru napas Jiyong naik dan turun. Emosi sangat terlihat dari raut wajahnya. Tangannya mengepal tanpa sadar. "Kenapa kau bersikap sangat tidak adil pada 2NE1? Bagaimana bisa kau mengurung Bom hampir satu tahun lebih dan kau membebaskanku dalam waktu beberapa bulan saja? Bagaimana bisa kau membiarkan Chaerin debut di US saat 2NE1 sedang berada dalam posisi genting? Dan yang paling penting mengapa kau membiarkan Minzy sendirian, sementara yang lain kau bebaskan untuk bekerja?"
Baru saja YHS ingin membuka mulut, tapi Jiyong sudah menyelanya lagi. "Apa kau lupa bagaimana hebatnya debut mereka hyung? Mereka bahkan lebih hebat dari BIGBANG!!" desis Jiyong, "Mereka mendapat semua daesang di tahun mereka debut! Apa kau melupakan fakta itu hyung?" Jiyong mengusap wajahnya dengan kasar. "Jika menurutmu ini semua karena skandal Bom nuna, pikiranmu sangat picik. Kau tahu cerita sebenarnya, Bom nuna bahkan tidak pernah menggunakan barang haram itu untuk main-main, tapi kau mengucilkannya begitu saja."
"Ji, netizen akan---"
"Hyung, sejak kapan YG peduli apa kata netizen?" Potong Jiyong lagi. "Kau yang selalu mengatakan pada kami jangan pernah membaca atau mendengarkan apa kata netizen, tapi kenapa sekarang kau sangat peduli dengan apa kata orang?" Ia terdiam sejenak sebelum kembali berbicara. "Apa karena YG semakin besar jadi seperti ini?"
"Kwon Jiyong, kau--"
"Jika tidak ada 2NE1, YG juga tidak akan sebesar ini. Sebesar apapun nama BIGBANG, tidak akan bisa membuat YG menjadi sehebat ini jika tidak ada 2NE1 hyung."
YHS memejamkan matanya sejenak. Ia tahu ia salah, ia juga sama sekali tidak pernah menyangka bahwa Minzy tidak mau memperpanjang kontrak dan memilih untuk meninggalkan 2NE1 dan YG. Ia tidak pernah memikirkan bahwa Minzy akan sesakit hati ini atas perlakuannya padanya.
"Menyesal?"
YHS membuka matanya dan memandang ke arah Jiyong. "Aku akan berusaha sebisaku agar Minzy mau kembali menandatangani kontrak."
"Kalau tidak bisa?"
"Aku akan terus mencoba." Jawab YHS pantang menyerah.
"Well, aku berharap kau berhasil."
"Katakan pada Dara aku minta maaf. Aku akan mencoba membujuknya sebelum Bom dan Chaerin tahu masalah ini."
"Kau belum memberitahu mereka?" Jiyong sedikit jengkel mengetahui hal tersebut.