Chapter 62

4.1K 310 16
                                        

**
Dara masuk ke dalam mobil dengan air mata yang sudah deras. Minzy baru saja menjelaskan apa yang akan terjadi pada 2NE1; keputusan dongsaeng-nya itu sudah bulat akan keluar dari grup yang membesarkan nama mereka bersama.

Dara sudah mencoba membujuk, melakukan apapun untuk Minzy tetap tinggal, memaksa, bahkan sampai menangis tersedu-sedu di hadapannya tapi tetap tidak berhasil. Minzy tetap pada pendiriannya. Keluar dari 2NE1 dan juga YG.

Dara menyalakan mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah Minzy, tapi sekitar 500m ia menepikan mobilnya dan kembali menangis. Ia tidak percaya bahwa YG tidak bisa membujuk Minzy, ia tidak percaya bahwa YG akan membiarkan Minzy meninggalkan 2NE1, ia tidak percaya YG akan membiarkan 2NE1 jadi seperti ini.

Ponsel Dara berdering. Ia melihat ke arah layar dan melihat nama Park Bom di sana. Air matanya semakin turun dengan deras. Jika Park Bom tahu apa yang akan terjadi pada mereka, Bom pasti akan semakin bersalah dan menyalahkan dirinya sendiri. Dara tidak mau itu terjadi lagi. Sudah setahun Bom akhirnya bangkit dari keterpurukannya, ia tidak ingin melihat sahabatnya merana lagi.

Dara tidak mengangkat telfon dari Bom. Beberapa saat kemudian ponselnya kembali berdering dan kali ini dari Jiyong. Ia juga tidak berniat untuk mengangkatnya. Selain karena rasa kesalnya yang masih menumpuk, ia tidak mau Jiyong melihatnya seperti ini lagi. Ia tidak mau Jiyong melihat dirinya kembali hancur.

Dara menghapus air matanya dan berusaha untuk tenang. Ia harus menyetir mobilnya ke YG kini. Ia harus minta penjelasan pada bosnya. Entah di sana ia tidak bisa tenang nantinya, ia tidak peduli. Bosnya benar-benar sudah keterlaluan kini.

Dara sampai di YG 45 menit kemudian. Ia langsung turun dan bertanya pada satpam yang menjaga apakah CEO dari YG sudah datang dan satpam tersebut menganggukkan kepalanya. Dara langsung memasuki lift dan memencet tombol lantai dari ruangan Yang Hyungsuk. Ia tidak bisa menahan emosinya yang sangat terlihat dari wajahnya ini. Tidak seperti biasa Sandara akan menyapa semua staff yang ia temui dengan riang, tapi kali ini tidak. Ia seperti merasa semua staff di YG mengkhianatinya karena membiarkan Minzy keluar begitu saja.

Dara baru saja akan membuka pintu ruangan Yang Hyungsuk saat salah satu staff berbicara padanya. "Sajangnim tidak ada di ruangan unnie."

Dara menoleh dan bertanya dengan datar. "Ke mana dia?"

"Dia ada di studio tari, BIG--"

Tanpa menunggu staff itu berkata lebih lanjut Dara langsung melangkahkan kakinya menuju studio tari yang ada di basement. Emosinya benar-benar mendidih. Ia harus cepat mengeluarkannya pada orang yang harus bertanggung jawab atas semuanya sebelum ia mengeluarkan emosinya pada orang yang salah.

Dara membuka studio tari dengan gerakan cepat dan keras membuat semua orang yang ada di dalam menoleh. Ada anggota BIGBANG di sana tapi Dara tidak punya waktu mencari apakah Jiyong juga berada di sana, ada Hitech, Crazy, Teddy dan Kush, dan juga sang pemeran utama; Yang Hyungsuk.

"Nuna!! Jiyong hyung ada di atas---"

"Begini caramu Sajangnim?" kalimat Seungri langsung Dara sela dengan kalimat perempuan itu untuk YHS. Pria tua itu menoleh dan memandang ke arah Dara yang berdiri tidak jauh darinya. Dara benar-benar terlihat kacau.

"Kau puas sekarang?" Dara bertanya dengan nada getir. "Apa memang ini tujuanmu? Membuat 2NE1 hancur dan akhirnya bubar??" suara Dara mulai meninggi.

YHS melihat sekilas ke arah anggota BIGBANG dan semuanya yang ada di sini, mereka menatap ke arah Dara kini. Sementara itu Top mengetik pesan untuk Jiyong, menyuruh dongsaeng-nya itu untuk turun ke studio tari sekarang juga.

"Kenapa kau jahat sekali pada kami Sajangnim???" Air mata Dara mulai menetes. "Kenapa kau membiarkan ini terjadi pada kami??"

"Dara, bukan begitu, masih ada jalan keluar yang---"

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang