Chapter 49

3.9K 301 12
                                    

**
"Aish ke mana pria ini, kenapa ponselnya selalu sibuk?" keluh Dara di studio rekaman. Top dan Daesung sedang berada bersamanya kini.

"Dia memang orang sibuk, nuna." sahut Top sambil membolak-balik majalah furniture yang ia baca.

"Aku sudah menghubunginya sejak 10 menit yang lalu tapi ponselnya masih saja sibuk!! Siapa yang dia telfon sebenarnya?"

Top memandang ke arah Dara lalu hanya menggelengkan kepalanya, tidak mau menanggapi banyak. "Dia orang penting, kau seperti tidak mengenal dia saja."

"Aish, Choi Seunghyun!" desis Dara. Top mengangkat wajah dan memandang ke arah Dara dengan pandangan tanya.

"Apalagi salahku?"

Dara mendengus dan melemparkan ponselnya ke arah sofa. "Menyebalkan. Jika aku tidak mengangkat ponselnya dalam dua menit saja, dia mengamuk. Tapi aku yakin dia akan punya banyak alasan agar aku tidak marah nanti."

Top terkekeh. "Boys will be boys."

Dara menyipitkan mata dan menatap Top dengan tajam. Pria paling tampan di BIGBANG itu tertawa geli.

"Kau dan hyung janjian disini nuna?" tanya Daesung.

"Ne, kami akan makan malam bersama Soojoo dan Xin, tapi sepertinya dia lupa."

Top mendengus. "Dia tidak akan lupa sesuatu yang ada sangkutannya denganmu."

"Buktinya sekarang dia lupa, dia tidak mengangkat telfonku dan hilang entah ke mana." bilang Dara dengan nada suara dilebih-lebihkan. Top memandangnya dengan pandangan aneh, lalu melemparkan majalahnya ke atas meja.

"Nuna dia hanya tidak mengangkat ponselmu dalam 10 menit!! Kalian memang pasangan yang sangat berlebihan. Astaga!"

"Tapi tidak biasanya dia tidak mengangkat telfonku langsung Seunghyun-ah, biasanya dalam 3x nada dering saja dia langsung mengangkatnya."

"Dia sibuk. Anggap saja begitu. Nanti jika dia datang kau tanya alasan yang sebenarnya."

Dara memeluk lututnya di sofa dan bergumam. "Aku ingin dia mengangkat telfonku sekarang."

Top melirik ke arah Dara kemudian mendengus, lalu memandang ke arah Daesung, "Kirimkan pesan pada Jiyong. Bilang pacarnya membuat keributan di sini jadi tolong secepatnya datang untuk menjempunya."

Daesung tertawa kecil, tapi ia tetap melaksanakan apa yang hyung-nya ini pinta walau kesannya tadi hanya bercanda.

"Apakah dia akan membalas chat kalian?"

"Mungkin."

Kerut di kening Dara terlihat. "Jika dia bisa membalas chat kalian kenapa dia tidak bisa mengangkat telfonku?"

"Aku bilang mungkin." Top mengulangnya lagi dengan tegas. Dirinya benar-benar berusaha sabar menanggapi Dara yang sangat konyol malam ini.

"Tapi apakah seperti itu biasanya?"

Top menghembuskan napas panjang. Lewat ekor matanya ia bisa melihat Daesung tertawa tanpa suara. Ia tatap Dara. "Mungkin jika orang lain bisa saja begitu, tapi kalau dirimu tidak mungkin. Jiyong selalu menjadikanmu prioritas pertamanya, bahkan mungkin melebihi BIGBANG."

"Eiiiii." Dara mengibaskan tangannya, menganggap apa yang baru saja Top katakan itu adalah sesuatu yang mustahil.

Alis Top terangkat. "Tidak percaya?"

"Mana mungkin dia menomor duakan BIGBANG?"

"Lalu kau pikir dia akan menomor duakan dirimu?" Top mencibir. "Itu lebih tidak mungkin."

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang