Chapt 82

4.1K 311 40
                                    

**
Dara masuk ke dalam mobil Jeep Jiyong yang sudah menunggunya di depan rumah. Matanya sembab saat pagi tadi ia membaca postingan terakhir dari Jiyong. Ia merasa terharu dan sekarang ia malu bertemu dengan Jiyong!!

Alis Jiyong terangkat saat ia merasakan ada yang berbeda dari Dara. Perempuan itu hanya tersenyum tipis kepadanya lalu memalingkan wajah, tidak mau menatapnya. Terlihat jelas.

"Ada apa denganmu?" tanya Jiyong langsung.

"Eh? Tidak." jawab Dara dengan gugup. "Ayo jalan, Chaerin sudah mengirimi ku pesan tadi. Dia sudah sampai."

"Aku tidak akan melajukan mobil jika kau tidak menatapku."

Dara menggigit bibir dengan wajah masih memandang ke arah jendela. Ia tidak sadar kalau Jiyong menatapnya dengan senyum tipis di bibirnya.

"You choose this, Dara. Aku tidak akan mulai menyetir jika--"

Dara menolehkan kepalanya ke arah Jiyong sambil mendengus kesal. "Kenapa denganmu?"

"Kau yang kenapa?" tanya Jiyong dengan heran. "Kenapa kau tidak mau menatapku daritadi?"

"Siapa yang tidak mau menatap--"

"Sekarang saja matamu tidak berani menatap mataku." sela Jiyong sambil tertawa geli. "Ada apa lagi ini? Kau gugup lagi?"

Dara mengerucutkan bibirnya lalu memalingkan wajah, ia kemudian terkesiap saat bibir Jiyong tiba-tiba mencium dahinya.

"Ada apa denganmu? Kita sudah hampir 7 tahun berpacaran kenapa masih gugup juga?"

"Karena dalam tujuh tahun itu baru pertama kali kau minta vakum! Aku seperti kembali ke usia 17 tahun yang masih sangat gugup jika bertemu pacarnya."

"Kau memang terlihag seperti perempuan berusia 17 tahun honey."

"Berhenti memujiku Ji."

"Apa ini karena postingan instagram terakhirku?"

"Diam."

Kedua tangan Jiyong terulur lalu menangkup wajah Dara dan mengarahkan kepala kekasihnya itu agar menatap kearahnya. "Tatap aku sekarang."

Dara menghela napas pendek, lalu matanya naik dan menatap kedua bola mata hangat milik Jiyong.

"Apa ada yang salah dengan postinganku?"

"Tidak." jawab Dara cepat.

"Lalu?"

"Aku hanya---" Dara menggigi bibirnya. "Aku hanya terharu." lanjutnya dengan suara yang lebih pelan.

"Terharu?" Jiyong melepaskan kedua tangannya dari wajah Dara.

"Kenapa kau menulis caption seperti itu?" Dara mulai bersuara dengan cepat. "Aku baru bangun saat membaca postinganmu dan aku langsung menangis. Lihat mataku? Ini karenamu!"

"Kenapa kau menangis? Apakah itu membuatmu sedih?"

"Aku terharu bodoh!" desis Dara.

"Kau terharu, lalu menangis?"

"Aish Jiyong!" Dara lalu mengulurkan kedua tangannya dan memeluk Jiyong. Pria itu terkesiap, kaget, heran, bingung bercampur menjadi satu. Ia tidak tahu apa yang harus ia katakan sekarang, kekasihnya ini terharu sampai menangis seperti ini. How cute.

Jiyong balas memeluk Dara dan mencium rambut Dara. "Kenapa kau lucu sekali hum?"

"Kenapa kau romantis sekali?"

"Karena aku bersamamu."

"Jika tidak bersamaku, kau tidak romantis berarti?"

"Tentu saja tidak. Bagian romantis dari diriku hanya untukmu Dara."

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang