Kini, Miki sedang fokus memangkas rumput-rumput liar yang mulai memanjang dengan gunting rumput bahkan ada yang sudah merambat ke pagar rumahnya. Luna bertugas menyirami bunga-bunga yang sengaja ditanam oleh Karin, yang katanya mempercantik dan membuat rumah terlihat adem. Selesai menyiram, ia duduk di teras depan rumah dan memerhatikan adiknya begitu fokus memangkas rumput-rumput liar dihadapannya.
"Lu lama amat sih motongnya, kapan bisa nyapu kalau gini." protes Luna sembari melap keringat yang mengalir dari keningnya. Matahari sudah semakin tinggi dan rasa panas yang dihantarkan juga berbeda dibanding beberapa menit lalu. Ia berdecak kesal karena harus berada diluar ketika suasana terasa terik sambil mengibas-ibaskan tangannya ke arah muka layaknya kipas.
"Udah deh, jangan bawel. Lu pikir gampang dan cepat buat ngurusin rumput liar sebanyak ini." balas Miki yang sebenarnya juga kesal karena penampilannya jadi berantakan. Ia bertekad akan mandi lagi setelah pekerjaannya selesai dan sarapan.
Luna bersandar pada pintu rumah dan membiarkan sang adik bekerja keras seorang diri. Seandainya matahari tidak terik, ia pasti akan membantu meskipun hanya mencabut satu rumput liar yang ada di dekat Miki.
Ia terdiam dan kembali memerhatikan adiknya. Kali ini bukan pada pekerjaannya melainkan penampilannya yang berbeda. Miki terlihat rapi dibanding hari-hari sebelumnya. Ia mengenakan kemeja blouse berwarna hitam dengan rok celana abu-abu selutut. Rambutnya yang sebahu disisir sangat rapi dan dipilin menjadi ikat kuda. Wajahnya jelas diberi bedak meskipun tipis dan yang paling tak biasa dilihatnya adalah Miki mengenakan lipstik berwarna pink.
"Su..." panggilnya.
"Hmm?"
"Gua perhatiin, penampilan lu lebih rapi dibanding hari-hari sebelumnya?" pertanyaan Luna sukses membuat Miki tertegun. "Pakai lipstik lagi, lu mau pergi ya?" lanjutnya.
Miki menundukkan sedikit wajahnya. Ia kebingungan akan menjawab apa atas pertanyaan kakaknya. Tidak mungkin dia jujur kalau sedang menyiapkan diri kalau-kalau temannya, Dani, meminta untuk bertemu. Ia yakin Luna akan langsung menggodanya dan mengetahui kalau Dani, adalah teman yang spesial. Teman yang sebenarnya ia harapkan bisa menjadi kekasihnya.
"Oi, Su...?" panggil Luna dengan terheran-heran mendapati adiknya tidak menjawab pertanyaannya dan malah memandangi rumput liar yang ada dihadapannya. "Lu dengar gua, enggak sih? Kok malah mandangin rumput." tanyanya.
Miki melanjutkan lagi aktifitas memotong rumput. Ia memutar tubuhnya hingga membelakangi Luna. Ia berusaha menyembunyikan rasa malunya karena sudah bersikap tidak biasa demi seorang Dani.
"Perasaan lu, doang Lun. Gua mah emang setiap hari selalu rapi dan cantik. Enggak kayak lu, mirip zombie." sangkal Miki.
"Enggak ah. Kemarin-kemarin lu kan, kucel kumel banget. Nyisir aja jarang, paling langsung diikat cepol. Terus, baju yang lu pake kalau enggak kaos segede karung goni ya tank top plus pakai celana pendek." kata Luna. Dia tidak akan mudah ditipu dengan sangkalan sederhana seperti itu. Meskipun dari luar, dirinya terlihat cuek namun sebenarnya ia sudah tahu kebiasaan ketiga saudaranya hingga cara berpakaian mereka. "Lu lagi nunggu kabar dari seseorang yang mau ngajak lu pergi, kan? Makanya udah siap-siap dari sekarang." ia langsung mengeluarkan dugaannya.
Dalam persembunyiannya, Miki benar-benar terkejut mendengar Luna bisa langsung menebak dengan tepat. "Kok dia bisa tahu? Emang keliatan banget, apa?" ia berucap dalam hati. Asyik berkutat dengan pertanyaannya, membuat Miki tak menyadari kalau Luna sudah berjongkok disampingnya dan memerhatikan dua semburat merah yang terpancar pada pipinya. Ia merelakan diri terpapar sinar matahari demi mengetahui apa yang sedang dilakukan Miki hingga tak langsung menjawab pertanyaannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/95925263-288-k987330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Sisters 2
General FictionPertemuan yang terjadi karena permintaan Paman Agung, membuat Karin, Luna, Reynata dan Miki harus menerima kenyataan kalau mereka adalah saudara dari satu Ayah yang sama. Hari demi hari mereka lalui dengan tenang dalam rumah yang diwariskan ole...