Di rumah sakit, Karin diantar menuju ruang perawatan Miki. Disana, Andreas menyerahkan salinan rekamannya dan membiarkan perempuan itu mendengarkan isinya. Beberapa saat suasana berubah hening, Karin menutup mulutnya untuk menyembunyikan keterkejutannya. Ia benar-benar tak menyangka Tante Talitha adalah sosok yang begitu jahat dibalik keramahannya selama ini.
Karin bergegas memeluk Miki untuk menyampaikan rasa penyesalannya dan menangis pelan. Ia meminta maaf karena sudah sekali lagi bersikap tidak baik pada saudara-saudaranya dan dengan mudah memercayai hasutan Tantenya. Miki menggerakkan sebelah tangannya, berusaha menenangkan kakaknya. Karin semakin sedih ketika menerima sentuhan lembut itu karena merasa itu adalah isyarat kalau dirinya dimaafkan.
"Udah, Rin . . . jangan nangis lagi." pinta Miki yang juga merasa sedih dengan tangisan Karin.
Karin tak bisa menghentikan tangisannya. Banyak hal yang membuatnya begitu menyesal. Ia sudah termakan dengan hasutan Tantenya. Membenci ketiga saudaranya karena mengira orangtua mereka lah yang membuat kehidupan dirinya dan Mamanya menderita. Mengabaikan usaha Luna dan Reynata yang ingin memberikan penjelasan padanya, tanda mereka benar-benar khawatir dengan hubungan persaudaraan mereka. Kini . . . saat Karin begitu ingin meminta maaf atas kesalahpahamannya, justru keduanya tidak ada dan tidak diketahui keberadaannya.
Miki tak bisa melakukan apapun selain hanya membiarkan saudara tertuanya menumpahkan segala kesedihan dan penyesalan pada dirinya yang sekarang sudah bisa duduk. Ia menatap pada Andreas yang berdiri disamping kekasihnya, ada hal lain yang terpikirkan olehnya dan penting untuk ditanyakan. "Gimana, Ndre? apa udah ada kabar keberadaan Luna dan Reynata?" tanya Miki.
"Belum ada kabar dari rekan saya yang lain." jawab Andreas.
Miki menghela nafas kecewa. Karin melepaskan pelukannya kemudian duduk di kursi kecil yang disediakan di samping tempat tidur. Miki menggeser sedikit posisi duduknya agar bisa lebih dekat dengan kakaknya. Meletakkan dua tangannya pada tangan Karin yang tergenggam. Berusaha memberikan dukungan supaya dia lebih tabah dan berhenti bersedih.
Beberapa saat kemudian pintu ruangan menjeblak terbuka, Arga dan Manggala masuk bersamaan dengan raut panik. "Ndre, apa udah ada informasi baru mengenai Luna dan Reynata?" tanya Arga yang langsung pulang dari kantornya begitu dihubungi kalau Luna menghilang.
"Belum. Teman-teman dibantu polisi masih berusaha melacaknya dengan menginterogasi anak buah Talitha yang berhasil ditangkap." jawab Andreas.
"Bagaiman dengan CCTV, apa kalian enggak berusaha mencarinya melalui itu?" tanya Manggala.
"Rekan-rekan saya juga mengeceknya melalui cara itu." jawab Andreas, berusaha tidak terpancing panik.
"Apa kami bisa ikut bergabung dalam pelacakan itu? Kami mau membantu mencari Luna dan Reynata, bagaimana caranya?" tanya Arga dengan tidak sabar dan tak ingin hanya menunggu diam di ruangan itu. Ia benar-benar khawatir dengan kondisi Luna dan menduga kalau kekasihnya itu terlibat dalam peristiwa yang buruk.
Andreas mengangguk mengijinkan, "Kita akan sama-sama bergerak. Tapi, kalian enggak mungkin bisa bekerjasama dengan polisi, jadi kalian dan saya akan bergerak dengan rekan-rekan yang melakukan pelacakan mandiri." katanya.
"Terserah. Apapun caranya, asalkan aku bisa mendapatkan informasi keberadaan Reynata dan Luna." kata Manggala.
"Baiklah. Kita berangkat sekarang." kata Andreas, sebelum keluar ia melangkah mendekat kepada Dani, "Saya serahkan pengawasan dan perlindungan Nona Miki serta Nona Karin padamu. Di luar ruangan ada tiga teman saya yang ikut berjaga, kalau terjadi apa-apa segera pergi kepada mereka." katanya.
"Baiklah. Serahkan aja padaku." kata Dani menyanggupi.
Karin mengangkat wajahnya saat mendengar rencana kepergian ketiga pria dibelakangnya. Lalu, berdiri untuk melangkah mendekati tempat Andreas, memberikan tatapan penuh pengharapan padanya ,"Tolong--tolong secepatnya temukan Luna dan Reynata. Bawa mereka dalam keadaan sehat. . . supaya aku bisa berlutut meminta maaf pada mereka." kemudian tatapan itu juga dilemparkan pada Arga dan Manggala yang langsung memberikan anggukan.
![](https://img.wattpad.com/cover/95925263-288-k987330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Sisters 2
General FictionPertemuan yang terjadi karena permintaan Paman Agung, membuat Karin, Luna, Reynata dan Miki harus menerima kenyataan kalau mereka adalah saudara dari satu Ayah yang sama. Hari demi hari mereka lalui dengan tenang dalam rumah yang diwariskan ole...