Kepergian Miki bertemu dengan Dani, membuat rumah kehilangan suasana ramainya. Tak lama setelah sesi kejujuran di dapur usai, Karin beranjak pergi ke kamarnya. Dia bilang ingin beristirahat karena merasa lelah memasak dan menjadi orang pertama yang bangun pagi ini. Reynata sedang mengunjungi kamar Luna. Ia berbaring diatas kasur dengan tangan menggenggam sebuah novel yang diambil dari atas meja belajar Luna. Luna sendiri sedang duduk di bangku belajarnya. Tangannya menggenggam surat yang sejak kemarin belum sempat dibaca.
"Itu, surat belum lu baca?" tanya Reynata, yang sempat mengintip dari pinggir novel dan melihat saudara keduanya itu menatapi surat kumal ditangannya.
"Belum." jawab Luna dengan singkat.
"Lu mau, gua keluar? Tapi, novel ini gua bawa ke kamar, ya." Reynata menutup novel ditangannya dan hampir beranjak dari tempat tidur.
"Enggak, udah lu disini aja." Luna mulai menarik surat dari dalam amplop lalu menemukan deretan tulisan bertinta hitam yang sebagian hurufnya mulai luntur. Reynata menuruti perkataan Luna untuk tetap dalam kamar, merebahkan kembali badannya dan melarutkan fokusnya pada jalan cerita novel yang sedang dibaca.
Luna menarik nafas panjang. Memusatkan tatapannya pada baris pertama yang sukses menghangatkan hatinya. Bibirnya refleks menyunggingkan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Sisters 2
Fiction généralePertemuan yang terjadi karena permintaan Paman Agung, membuat Karin, Luna, Reynata dan Miki harus menerima kenyataan kalau mereka adalah saudara dari satu Ayah yang sama. Hari demi hari mereka lalui dengan tenang dalam rumah yang diwariskan ole...