Tiga Saudara (Part 1)

289 22 0
                                    

Keesokan paginya, dirumah hanya tersisa Luna dan Miki. Reynata sudah kembali ke asramanya sepulang dari Mall Pondok Indah. Sedangkan, Karin sudah pergi bekerja sejak pukul 6 pagi karena diminta membantu persiapan pemotretan di butik. 

Kini Luna berada di ruang keluarga untuk menonton acara Upin dan Ipin, sedangkan adik bungsunya masih belum ada tanda-tanda akan keluar dari kamar. Wajah Luna terlihat serius saat menyaksikan adegan Upin dan Ipin yang bernyanyi memperkenalkan diri sebagai pembuka acara, sambil memakan sereal cokelat yang dicampur dengan susu rasa cokelat. 

"Drrrtt." Luna menoleh saat melihat handphone-nya bergetar dan layarnya yang berkedap kedip. Tertera nama Arga. 

"Halo?" jawab Luna 

"Pagi, wanitaku yang paling cantik. Udah bangun, belum?" nada Arga jauh lebih ceria dibanding kemarin. 

"Udah, lagi nonton tv. Kamu udah sampai kantor?" tanya Luna yang tak seantusias kekasihnya, ia lebih tertarik fokus menonton acara Upin dan Ipin. 

"Nonton tv? Kamu udah mandi, belum?" tanyanya. 

"Udah lah." 

"Hmm, udah sarapan?" tanya Arga lagi. 

"Ini lagi makan sereal." jawab Luna, "Kamu udah sarapan?" 

"Belum, baru mau cari makan nih di kantin." 

"Mau sarapan apa? Jangan yang enggak sehat, lho." ingat Luna. 

"Mau beli nasi uduk. Kamu mau aku makan makanan yang sehat? Bikinin, dong. Kalau buatan tangan kamu, kan pasti higienis."  

"Kapan-kapan." jawab Luna. 

"Kapan?"

"Nanti."

"Hari ini?" 

"Enggak, hari ini juga. Besok atau lusa atau setelah lusa.. belum tahu." 

"Ish ! Kamu tuh, ya.. Kapan mau praktekkin yang ada difilm kemarin? Supaya aku seneng, gitu." 

"Hemm.. nanti ya nanti." 

"Sekarang aja." 

"Ck, males, Ga." 

"Ye'elah daripada kamu enggak ada kerjaan di rumah mending bikinin aku makan siang. Itung-itung aku juga hemat, kan." 

"Terus, tuh makanan siapa yang mau antar?"

"Kamu lah, sekalian makan siang bareng." 

"Besok aja deh, yaaa.. Aku lagi mau istirahat di rumah."

"Ish, sesekali kenapa sih, Lun..." 

"Iya, tapi besok."

"Enggak mau. Aku maunya hari ini, kalau enggak aku bakal marah lagi."

"Anceman lu kayak anak kecil, deh. Sekali diturutin jadi terus-terusan. Ambekan." ucap Luna yang tak sadar dengan perkataannya. Ia agak kesal karena konsentrasinya mendengar dialog Upin dan Ipin jadi terganggu. 

"Tuh kan mulai lagi. Ya udah lah, aku enggak akan minta apapun lagi.... atau apa kemarin kamu bilang? Minta diajarin? Enggak akan." 

"Iya ! iya ! Gua bikinin." Luna reflek mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Dia menyedekapkan dua tangannya dan menampilkan wajah sebal karena kelakuan kekasihnya. Meskipun menyetujui permintaan Arga, namun perempuan itu tidak beranjak dari tempat duduknya. Kedua matanya memandang lurus kearah tv yang berganti jadi iklan. Tangan kanannya bergerak mengambil remote disampingnya, kemudian mematikan tv didepannya.

My Lovely Sisters 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang