CHAPTER 030

67 12 0
                                    

CHAPTER 030

Semua kadet dibubarkan dari lapangan latihan tepat setelah ujian tes Tahap kedua berakhir. Langkah kaki mereka terasa ringan karena mereka telah lulus ujian tes Tahap kedua.

Bertentangan dengan harapan mereka untuk mendengar detail tugas ujian tes Tahap ketiga, Lee Hameng, Guardian Kiri merangkap sekaligus sebagai Kepala Akademi Iblis, malah memberi mereka waktu liburan.

"Aku mengapresiasi masing-masing dari kalian, karena telah lulus ujian tes Tahap kedua. Kalian akan diberikan tiga hari untuk beristirahat."

"Whoaaa!"
Semua kadet bersorak dengan teriakan.

3 minggu terakhir telah melelahkan hidup mereka. Dan 3 hari diberikan untuk libur. Kebijakan ini diberikan pada para kadet agar mereka dapat meluangkan waktu untuk pulih, Sekalian juga untuk instruktur yang membutuhkan istirahat.

**

Di kantor akademi di lantai pertama gedung utama, terdapat meja rapat yang panjang dengan tumpukan dokumen yang sedang dipilah-pilah oleh para instruktur. Seseorang mendatangi Lee Hameng dengan setumpuk dokumen terorganisir.

"Ini adalah evaluasi dan informasi tentang para kadet yang gagal dari grup ke-5."

"Terima kasih."

Lee Hameng menerima lembaran dokumen itu dan membalik-balik halaman sambil menggelengkan kepalanya.

"Banyak kadet-kadet unggulan kita yang gagal."

"Apakah yang anda maksud, orang-orang dari klan peringkat tinggi?"

"Ya, mereka sudah kehilangan peluang bagus."

Hameng masih terus melihat-lihat dokumen. Ada banyak kadet yang akan lulus dengan mudah jika bukan karena aturan tes grup. Bahkan Chun Wonryou yang merupakan salah satu calon pewaris tahta juga termasuk dari mereka yang tereliminasi.

"Yah, bukankah memang itu alasannya kita ditugaskan disini, untuk melakukan pekerjaan ini?"

"Haha, ya. Itu benar."

Akademi Iblis dibuka setiap 10 tahun sekali, dan berlangsung selama
4 tahun saja. Akademi secara ketat didasarkan pada kompetisi dan tidak ada istilah 'kesempatan remedi' kepada kadet yang tervonis gagal, walaupun dia individu yang berbakat.

Ketetapan inilah yang menjadi masalah dengan berbagai klan atas karena mereka merasa dicurangi. Dan setelah melalui mediasi, sejumlah kompensasi yang wajarpun dibuat.

"Jika kita benar-benar menjalankan akademi dengan mengikuti semua aturan asli akademi, kita tidak akan perlu lagi melakukan mediasi ini."

"Ya, tapi anda akan mendengar semua keluhan itu dari berbagai klan."

Kompensasinya adalah, memberikan penilaian yang adil untuk kadet yang terusir, dan memberi mereka pangkat dan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka.

Gagal lolos dalam ujian tes tahap kedua, berarti tidak ada yang akan menjadi Prajurit Tingkat Menengah. Tapi itu dianggap membuang-buang individu berbakat. Oleh karena itu, peraturannya diubah.

Tapi kenapa kompensasi ini tidak diumumkan sekalian?

Itu karena sistem berbasis bakat akademi. Jika para kadet mengetahui bahwa nantinya mereka akan diberikan kompensasi yang adil dan gelar yang layak didapatkan meskipun mereka gagal, maka untuk apa mereka harus mempertaruhkan nyawa mereka dalam kompetisi?

Para kadet yang terusir, akan kehilangan Pil Naga Hitam dan akses ke perpustakaan, tetapi kompensasinya akan tetap dapat diterima.

"Hmph. Ngomong-ngomong, mereka seharusnya sudah merangkak ke dalam perpustakaan sekarang." Hameng berasumsi sambil meregangkan tubuh untuk istirahat sejenak.

NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang