CHAPTER 091

52 11 0
                                    

CHAPTER 091

Waktu yang diberikan bagi para kadet untuk berlatih menjelang ujian Tahap ketiga dengan cepat berlalu, dan banyak hal yang terjadi selama periode waktu itu.

Dimulai dengan Chun Jongsum, pangeran dari Klan Racun yang meninggalkan akademi karena cedera parah, dan berakhir dengan Chun Yuchan, salah satu dari dua kandidat pewaris tahta, yang menderita kekalahan telak dalam pertarungan demi label kuning hingga lengannya ditebas putus. Ada banyak insiden kecil lainnya yang terjadi, namun semua insiden besar dan penting, pasti ada kaitannya dengan sosok Chun Yeowun.

Di pagi hari, tepat sebelum dimulainya tes Tahap ketiga, muncul seorang tamu di ruang kerja Kepala Akademi. Tamu itu adalah seorang pria yang mengenakan topeng dengan simbol aneh di atasnya. Dia adalah Guardian Agung, Marakim sang Raja Kegelapan.

Terlihat ada dokumen di tangan Guardian Kiri merangkap sekaligus sebagai Kepala Akademi, Lee Hameng. Tapi raut wajahnya tidak terlihat senang saat menatap isi dokumen.

Setelah membaca setiap halaman, Hameng meletakkan dokumen itu di atas meja dan bertanya, "Apakah ini benar-benar sudah disetujui?"

"Ya. Itu sudah diputuskan dari atas, dan Lord menyetujuinya kemarin." Jika Lord sudah menyetujuinya, maka tidak ada pilihan.

"Aku tahu alasan dari perubahan itu, tetapi tidak akan ada yang senang bila mendengar ada perubahan tepat disaat hari ujian."

"..."

Guardian Agung Marakim memang karakter yang tidak suka banyak omong, jadi dia tetap diam. Dokumen yang dibawa Marakim berisikan maklumat adanya perubahan ketentuan dalam pelaksanaan ujian tes Tahap ketiga yang akan diadakan sebentar lagi.

'Alasannya, hanya karena metode pengujiannya terlalu mudah.'
Itulah alasan mengapa metode ujian Tahap ketiga ini dirubah.

Selama ini, bagaimana model ujian tes di Akademi Iblis selalu diputuskan oleh Ketua Akademi dan para instruktur, dan itu diluar ujian tes Tahap pertama yang diadakan pada hari pertama.

Proposal metode pelaksanaan ujian kemudian akan dikirim pada para Penatua dan Lord untuk disetujui. Biasanya akan selalu ada koreksian di mana ujian tes bermasalah dan perlu diubah. Tetapi ini adalah pertama kalinya ada perubahan pas dihari tes akan dimulai.

'... Ini terlalu mengada-ada.'

Memang maklumat ini agak sulit untuk dipahami. Apalagi mengingat sikap Lord yang agak terasa aneh. Lord yang sebelumnya selalu mencoba untuk menjatuhkan enam klan utama, malah menyetujui ini.

Lee Hameng tampaknya enggan untuk menerima titah ini begitu saja, hingga Marakim mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan memberikannya kepada Hameng. Itu adalah sebuah surat.

Hameng mulai membacanya. Dia kemudian merengut dan membakar surat itu, lalu bergumam pada abu suratnya.

"Seperti yang anda inginkan, Tuanku."

Dan beberapa jam berlalu setelah itu. Semua kadet sudah berkumpul di lapangan latihan untuk mengikuti ujian. Dengan semua grup yang sekarang mulai terbiasa berada di grup mereka, mereka secara alami berbaris sesuai dengan grupnya.

Kesebelas anggota grup Yeowun tampak sangat percaya diri. Mereka telah menyempurnakan formasi 7 Pedang Iblis setelah menjalani latihan keras dan bimbingan dari Yeowun. Anggota lain dari kelompok Yeowun lainnya juga berada di tempat yang sama.

'Ini agak aneh.'

Yeowun sedang melihat grup ketiga yang tersisa di sebelah kirinya. Di belakang ketua grup ketiga ada Chun Yuchan, pangeran Klan Blade. Dia sudah kehilangan lengan kanannya dan berada di tim sebagai anggota biasa, bukan lagi ketua grup. Mungkin saja sekarang dia sudah menyerah sebagai kandidat pewaris dan lebih memilih sebagai seorang kadet biasa, tapi sepertinya dia belum kehilangan semua harapannya.

"Yah, aku mengerti apa yang mereka pikirkan."

Sebagian besar anggota grup ketiga adalah para pelayan Yuchan. Sepertinya mereka tidak punya cara lain untuk mendapatkan label kuning lagi, jadi mereka memutuskan untuk merampasnya dari salah satu ketua grup, dan menukar mayoritas anggota sebelumnya dengan anggota mereka sendiri.

'Seharusnya dulu aku bertindak lebih tegas daripada hanya sekedar menebas putus lengannya.'
Yeowun jadi terpikir dia harusnya bertindak jauh lebih kejam.

Sudah cukup lama sejak para kadet berkumpul, tetapi mereka dipaksa menunggu lebih lama dari yang diharapkan. Para instruktur yang biasanya selalu berada di atas panggung sebelum para kadet mulai berkumpul, masih belum keluar dari gedung utama.

"Oh! Itu mereka disana!"

Saat itulah Lee Hameng dan instruktur lainnya mulai berjalan turun dari gedung. Hameng naik ke atas panggung dan duduk di kursi yang memang diperuntukkan untuknya.

Namun, instruktur juga membawa serta beberapa orang yang terikat dengan tali ke atas panggung. Kepala mereka ditutupi kain hitam.

"Berjalan lurus ke depan!"

"Lewat sini, bodoh!"

Para instruktur memperlakukan mereka seolah-olah mereka adalah penjahat.

'Apa itu?'

Semua kadet terdiam dan menonton dengan canggung. Semua orang yang diikat itu ditempatkan di depan panggung, dan jumlahnya tepat enam belas orang. Hameng kemudian bangkit dari kursi dan berbicara.

"Apakah kalian sudah melakukan latihan yang maksimal untuk menghadapi ujian tes Tahap ketiga ini?"

"Mado!"

Para kadet berteriak serempak dengan lantang membahana. Tapi tidak sejalan dengan suara mereka yang bersemangat, wajah mereka malah dipenuhi dengan kegugupan.

"Sebelum kita melanjutkan ke tes, aku akan mengumumkan ada satu perubahan kecil dalam pelaksanaan ujiannya nanti."

Para kadet mulai bergumam, khawatir akan perubahan yang tak terduga. Mereka sekarang menyadari, bahwa perubahan itu ada hubungannya dengan orang-orang yang diikat di depan panggung.

"Tes ini awalnya akan melibatkan para instruktur yang akan bertarung dengan formasi 7 Pedang Iblis. Tapi sekarang ada sedikit perubahan."

Hameng kemudian menjentikkan jarinya, dan beberapa instruktur masuk dengan membawa tiga peti kayu besar. Saat mereka membuka isi peti itu, banyak pedang yang mencuat keluar dari dalam. Itu adalah pedang sungguhan.

"Pedang asli?"

"Kupikir kita akan menggunakan pedang kayu untuk ujian kali ini?"

Para kadet menjadi bingung dan Hameng terus berjalan.

"Ujiannya tidak akan berubah. Kalian tetap akan menggunakan formasi 7 Pedang Iblis untuk mengalahkan musuh."

"Musuh?" Yewon mengerutkan kening.

Dan kata-kata yang keluar dari mulut Hameng berikutnya langsung mengejutkan semua kadet.

"Tapi kalian tidak hanya harus mengalahkan mereka. Kalian harus membunuh musuh kalian."

Para kadet mulai panik. Mereka terkejut mendengar bahwa mereka harus membunuh musuh. Hameng kemudian berteriak dengan memaksa energi internalnya keluar.

"SENYAP!!"

"Ugh!" Mereka semua langsung terdiam.

Hameng melotot dan melanjutkan.
"Apakah kalian melihat orang-orang yang berdiri di depan kalian ini?"

"Mado!"

"Mereka adalah para pelaku kriminal dari Koalisi Forces of Justice, Koalisi Force of Evil."

Semua kadet terkejut. Mereka mengira ada sesuatu yang aneh ketika para tawanan ini digiring masuk, tetapi para kadet tidak mengira kalau mereka adalah pelaku kriminal. Mereka terlihat layaknya tawanan perang saja. Tetapi bagi Sekte Iblis, mereka adalah penjahat.


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang