CHAPTER 140

89 8 0
                                    

CHAPTER 140

Guk Shin dan kadet lainnya tercengang mendengar kata itu. Bahkan jika mereka berhasil menjauhkan anggota Yeowun, rasanya seperti memancing kemarahan iblis.

"Apakah kau sudah tidak waras lagi? 2 orang pangeran sampai harus pasrah kehilangan tangan mereka saat mencoba menyerang anggotanya. Chun Jongsum yang menyerang Baek Gi bahkan dihancurkan energi internalnya."

Chun Yeowun memang terkenal karena pembalasannya yang kejam. Semua orang yang nekat bertarung melawannya, dibuat terluka parah hingga nyali semua orang menjadi ciut. Bahkan Guk Shin sendiri keder pada Chun Yeowun.

"Kau juga pengecut."

"Apa?"
Guk Shin mengerutkan kening dan Mu Jinyun tersenyum.

"Kita tidak akan melawannya sendirian."

"Apa yang kau bicarakan?"

"Dia memang monster, persis seperti yang kau katakan. Kita tidak perlu melawannya langsung."

"Apakah kau mengatakan ada seseorang yang akan melawannya?"
Guk Shin menjadi terkejut.

Menurutnya, bahkan Kepala Akademi Lee Hameng sendiri tidak bakalan sanggup lagi mengalahkan Yeowun. Lalu siapa di luaran sana yang mungkin nekat menyerangnya?

"Hmph. Masih ada empat orang yang membencinya lebih dari apapun."

Saat Mu Jinyun menyebut nama 4 orang kadet, yang lain menjadi terkejut dan bingung. Mereka tahu kalau keempatnya masih berada di dalam lingkungan akademi, tetapi tidak terpikirkan kalau mereka akan menyimpan dendam begitu lama.

"Wow. Jika rencana itu benar-benar berhasil, maka itu mungkin benar-benar memberi kita kesempatan."

"Ya. Kita akan memotong tangan dan kakinya saat dia sibuk."

"Jika dia tidak akan menghentikan kita, maka kita bisa melakukannya. Kapan kita akan mulai?"

Asal bukan melawan Chun Yeowun, Guk Shin masih percaya diri untuk mengalahkan siapapun. Dia paling ingin melawan Ko Wanghur.

"Kita akan melakukannya saat makan malam berikutnya. Aku sudah berbicara dengan keempat kadet itu. Tapi akan lebih baik jika sebelumnya kita merekrut Sama Chak dan Huan Ya untuk bergabung dengan kita."

"Tentu. Ayo kita coba rekrut mereka sekarang."

Keesokan harinya di sore hari, Chun Yeowun sibuk berlatih di ruang pelatihan pribadinya. Dia berhasil menguasai teknik pedang yang ditinggalkan oleh Sword Demon.

Lalu mencoba menelusuri jejak formasi blade yang ditinggalkan oleh Balde God, dan berhasil lagi memperoleh total 6 formasi darah darinya. Chun Yeowun sangat senang karena telah menguasai teknik blade yang begitu powerfull, tapi ada sedikit masalah.

Dari bekas tebasan bladenya tidak ditemukan adanya aliran energi. Tanpa aliran energi, tidak mungkin untuk menyempurnakan formasi. Padahal, dari teknik True Sword Demon Art yang ditinggalkan oleh Sword Demon, Yeowun menemukan teknik pernapasan dan jalur aliran energi, tetapi dari jejak tebasan blade tidak ada sedikitpun. Tapi Yeowun tidak kecewa dengan penemuan itu.

Pelatihan selama 3 tahun 4 bulan tidak hanya menumbuhkan Yeowun. Setelah menganalisa semua seni beladiri yang telah dia pindai, Nano mampu mensimulasikan dan menciptakan jalur aliran energi baru yang dapat membuat setiap formasi yang dia gunakan, mengeluarkan kekuatan maksimalnya.

Bahkan jika jalur yang dirancang oleh Nano tidak persis sama seperti yang dimaksudkan oleh pembuat aslinya, tapi segala yang di analisa Nano pasti bisa menyamai atau bahkan lebih baik dari aslinya.

Blade Naga Putih milik Yeowun berkelebat dengan cara yang aneh, menciptakan ayunan blade yang tak terhitung jumlahnya, melesat di udara dengan daya hancur yang kuat.

Sangat berbeda dengan Butterfly Blade Dance yang fokus pada kecepatan. Setiap gerakan blade datang dari sudut aneh yang sulit dihubungkan satu sama lain. Jadi, dengan gerakannya saja sudah cukup kuat untuk menebas musuh hanya dalam satu formasi.

"Wah."

Setelah menyelesaikan latihan formasi, lantai, dinding dan loteng ruangan itu sudah berantakan karena bekas tebasan bladenya. Yeowun bahkan tidak menggunakan Qi apapun, tetapi kekuatan yang dilepaskan dari serangan blade sudah begitu kuat, sehingga menciptakan jejak seperti itu.

"Hahahaha! Aku berhasil, Nano!!"

Yeowun biasanya tidak pernah tertawa terbahak-bahak, tetapi kini dia sangat senang karena berhasil menguasai formasi dengan sempurna.

Dia telah menguji setiap aliran energi yang dibuat Nano dalam 8 hari terakhir, dan akhirnya menemukan formasi yang paling mematikan. Yeowun akhirnya berhasil menguasai formasi pertama dari formasi blade milik Blade God. Andai saja Sword Demon bisa melihat ini dengan matanya sendiri, dia tentu akan terperangah.

[Saya sekarang akan mulai menganalisis jalur aliran energi yang diperlukan untuk formasi kedua.]

Nano kemudian mulai menganalisis formasi kedua. Yeowun yang telah melewati formasi yang sama ratusan kali dalam sehari menjadi lelah dan duduk untuk memulihkan energi internalnya.

'Oh ... aku lapar.'

Energinya sudah pulih, tetapi itu tidak menyelesaikan rasa laparnya. Sekarang hampir waktu makan malam, jadi Yeowun memutuskan untuk menyelesaikan pelatihan hari ini sampai disini saja, dan meninggalkan ruang pelatihan.

Musim dingin membuat matahari terbenam lebih cepat sehingga di luar sudah sangat gelap. Yeowun langsung pergi menuju kantin. Di dalam kantin hawanya cukup hangat, tetapi tidak ada lagi kerumunan orang, karena tidak banyak kadet yang tersisa.

Dulu, ada lebih dari 50 orang karyawan di kantin, tetapi jumlah karyawannya sekarang sudah berkurang jadi 20 orang saja.

'Hmmm.'

Yeowun mencium aroma kepedasan di dalam kantin. Dan melihat panci besar berisi sup merah yang berisi daging, jamur, dan berbagai sayuran. Aromanya yang semerbak memenuhi penjuru kantin. Itu adalah sup yang sangat pedas, membuat siapapun yang memakannya akan berkeringat karena panas, bahkan di musim dingin yang begitu dingin.

"Aku ingin makanan pedas!"

Yeowun kemudian masuk untuk mengambil mangkuk dan seorang karyawan muda menuangkan sup ke mangkuknya dari panci besar dan memberikannya kepada Yeowun.

Karyawan itu, entah mengapa, menggelengkan kepalanya dengan kuat, mungkin karena panas dari mangkuk. Yeowun menjadi penasaran dan menatap karyawan itu. Dia tampak tegang dan berkeringat banyak.

"...Apakah kau baik-baik saja?"

"Oh, Uh- ya. A-aku baik-baik saja. Terlalu panas untuk berada di dekat panci ini sepanjang hari."

Karyawan itu kemudian memberikan mangkuk berisi sup kepada Yeowun. Panas dari panci itu memang pasti panas, tapi rasanya agak janggal, dan Yeowun menganggapnya aneh.

Ada seseorang yang sedang memperhatikan Yeowun dengan seksama dari sudut kantin. Dia juga mengambil sup, tapi matanya tidak menjauh dari Chun Yeowun. Dia menatap Chun Yeowun yang duduk dengan tatapan bingung saat melihat supnya.

'Apakah dia menyadarinya ...?'

Orang itu melihat Chun Yeowun sedang mencicipi sup menggunakan sumpitnya. Setelah mengecap sedikit sup dengan lidahnya, Yeowun mengerutkan kening. Tapi segera setelah itu, dia mulai mengangkat mangkuk dan mulai meneguk supnya. Orang yang masih memperhatikannya dari sudut kantin kontan menyeringai.

"Berhasil!"


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang