CHAPTER 064
He Bong dengan cepat berlari ke arah kantin. Tidak ada waktu lagi untuk disia-siakan ketika teman-temannya masih dalam bahaya. He Bong kemudian pergi mencari dimana Ko Wanghur dan anggota lainnya sedang makan malam.
'Mereka di sana!'
He Bong menemukan anggota timnya sedang makan di sisi kanan kantin. Ko Wanghur, yang sedang makan porsi besar, balas menatapnya dengan aneh.
"He Bong, mengapa kau mandi keringat begitu?"
"Kita...kita harus pergi sekarang...ke gedung pelatihan!"
"Apa yang sedang terjadi?"
Ko Wanghur dan para kadet yang lain segera meletakkan sumpit mereka dan bangkit.
"Pen.. penyergapan... Ada penyergapan! Baek Gi dan Ohjong sedang bertarung melawan mereka!"
"Oh.. tidak!"
Ko Wanghur dengan sigap melompat dari tempat duduknya dan berlari keluar bersama kadet lain yang mengikutinya. Wanghur dengan cepat menggunakan keterampilan meringankan tubuhnya untuk melesat melewati bangunan dan berlari ke depan.
Saat dia sampai di depan gedung pelatihan pribadi, dia melihat Baek Gi sedang berdiri di sana, terlihat ada darah yang mengucur dari paha kirinya, dan kadet yang tergeletak di tanah itu tampaknya seperti Ohjong, tidak sadarkan diri.
Ada 12 kadet di hadapan mereka, dan salah satu dari mereka tengah menyilangkan tangan. Dia adalah Chun Yuchan dari Klan Blade.
'Apakah dia yang menyerang anggota grupku?'
Ko Wanghur tentu saja jadi ngeri melihat salah satu kadet paling kuat di akademi sedang berdiri di depan mereka. Tapi dia sendiripun tidak bisa begitu saja meninggalkan anggota grupnya yang lain."Apa artinya ini!"
Ko Wanghur berteriak dan melompat di antara Baek Gi dan Chun Yuchan. Kemudian Ja Wumin, Machil, dan He Bong juga nyusul mendatangi mereka.'Hah? kadet ke-5?' Darah He Bong berdesir melihat Chun Yuchan berdiri di sana bersama rekan satu timnya.
Chun Yuchan kemudian tersenyum dengan senyum khasnya.
"Oh, teman-temanmu sudah ada di sini.""Beraninya kau menyergap kami!"
Ko Wanghur berteriak dengan wajah memerah, sedangkan Yuchan hanya mengangkat alisnya.Baek Gi kemudian meletakkan tangannya di bahu Wanghur dan berbicara kepadanya dengan suara pelan.
"Ini bukan ulah dia. Bukan dia yang menyerang kita.""Apa?"
He Bong juga mengangguk.
Mungkin saja mereka punya tujuan yang sama karena mereka didapati sedang berdiri di sini bersama teman-temannya.
Selain itu, Chun Yuchan juga dikenal selalu merampas banyak label kuning, walau sebenarnya dia tidak membutuhkan itu lagi.
Yuchan kemudian menggelengkan kepalanya sebagai tanggapan terhadap mata yang mencurigainya.
"Okelah kalau begitu, kurasa pembicaraan pribadi antara kita sudah selesai. Bagaimanapun, kau berutang satu hal padaku Baek Gi, jadi pikirkanlah. Selain itu, kau sudah tidak punya label lagi."
Baek Gi menggelengkan kepalanya."Terima kasih atas bantuanmu, tapi keputusanku sudah mantap."
"Haha, masih ada banyak waktu, jadi pertimbangkan saja dulu."
Chun Yuchan kemudian tersenyum, dan berbalik kembali ke asrama bersama para anggotanya.Setelah Yuchan menghilang, Baek Gi jatuh terduduk di tanah. Wanghur bertanya dengan suara khawatir, "Seberapa buruk lukamu?"
Paha kiri Baek Gi berdarah, tapi dia hanya mengibaskan tangannya. "Tidak apa-apa. Lukanya tidak terlalu dalam. Tapi kita kehilangan label kuningnya... Maaf."
Baek Gi berkata sambil menundukkan kepalanya dengan putus asa.
He Bong kemudian menghampiri Ohjong yang tergeletak untuk melihat bagaimana keadaannya. Sepertinya dia dipukuli habis-habisan hingga tidak sadarkan diri. dipakaiannya terdapat banyak jejak kaki dan debu di mana-mana."Brengsek..!"
Hu Buong kemudian melihat tangan kanan Ohjong dan berteriak dengan mata berkaca-kaca. Semua jari tangan kanan Ohjong patah terlipat ke belakang dan telapak tangannya memar parah. Sepertinya dia menggenggam label kuning dengan segala cara, bahkan ketika jari-jarinya ditarik ke belakang.
"Seharusnya aku yang mempertahankannya!"
Keputusan Ohjong untuk menahannya memang benar, tapi melihat luka separah ini membuat He Bong merasa dia yang harusnya bertanggung jawab untuk itu. Ja Wumin dan Machil juga geram dengan ekspresi marah di wajah mereka.
Ko Wanghur kemudian dengan hati-hati bertanya kepada Baek Gi,
"Apa yang terjadi?""...Ha Ilming, mantan ketua grup ke-6 dan kadetnya yang lain menyergap kami."
Baek Gi kemudian menjelaskan secara detail apa yang terjadi. Ketika He Bong memberikan label kepada Ohjong, semua kadet yang mengejar mengubah target. Lebih dari 20 kadet mengejar Ohjong dan segera menyusulnya. Dan hasilnya adalah apa yang mereka lihat sekarang.
"Aku sendiri bertarung melawan kadet nomor 108."
Ha Ilming telah mengkonsumsi Pil Naga Hitam dan baru saja punya energi internal setingkat Master. Tetapi melawan Baek Gi yang energi internalnya sudah setingkat Master tahap menengah, tentu dia punya kekuatan yang lebih tinggi untuk menundukkan Ha Ilming. Namun, itu hanya bisa jika dia berduel satu lawan satu.
"Yang lain ikutan mengeroyokku secara bergiliran."
kata Baek Gi kecewa.Yang ikut mengeroyoknya itu adalah para mantan kadet digrup yang dipimpinnya dulu, hingga memberikan kesempatan pada Ha Ilming untuk melancarkan serangan yang mencederai paha kirinya. Dengan kaki yang tertebas, Ha Ilming kemudian mencoba mengakhiri duel dengan memberikan pukulan telak.
"Saat itulah kadet ke-5 muncul."
Chun Yuchan yang sedang berjalan dengan anggotanya, menemukan mereka dan meminta Ha Ilming untuk menyerahkan Baek Gi padanya. Yuchan sudah lama ingin agar Baek Gi bergabung di grupnya.
Tapi tentu saja, Ha Ilming menolak. Kali ini, dia menghardik agar Yuchan tidak ikut campur lagi, seperti saat Yuchan mengganggunya ketika dia mencoba melawan Chun Yeowun.
'Urus saja urusanmu sendiri! Enyahlah!'
Saat itu Yuchan kalah jumlah, sedangkan energi internal Ha Ilming sudah meningkat, jadi dia merasa mampu dan berteriak pada Chun Yuchan. Namun, Yuchan hanya mengejek dan dengan cepat merobohkan 5 orang kadet hanya dalam beberapa gerakan.
"Kau ingin memperpanjang masalah ini?"
Yuchan mendekat ke arah Ha Ilming.Ha Ilming merasakan perbedaan kekuatan yang besar diantara mereka dan harus menyingkir sesegera mungkin. Chun Yuchan tidak memperhatikan label kuning yang diambil oleh grup Ha Ilming. Tujuannya satu, hanya Baek Gi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NANO MACHINE
AcciónChun Yeowun, Seorang pangeran pewaris tahta Lord Sekte Iblis yang tidak dianggap karena ibunya hanya seorang pelayan. Bersaing dengan 6 pangeran pewaris tahta lainnya yang lebih diunggulkan. Sedari kecil hidup dibawah ancaman pembunuhan dari 6 klan...