CHAPTER 137

66 9 0
                                    

CHAPTER 137

"Buka pintu ke ruang harta karun."

Ketiga penjaga tersentak mendengar perintah Lee Hameng. Mereka kemudian menoleh ke arah Yeowun dengan tatapan kaget. Mereka mengira mereka tidak akan pernah melihat pintu besi dibuka sampai masa tugas mereka berakhir di tempat ini.

'Pemuda ini berhasil mengalahkan seorang Penatua?'

Wajah Chun Yeowun terlihat putih pucat dengan hawa dingin di sekelilingnya. Setelah mengalami rekonstruksi tubuh, kulitnya telah dibersihkan, dan titik darahnya sekarang tidak terlihat lagi, sehingga dia hanya tampak seperti seorang bangsawan yang tidak pernah belajar seni beladiri apapun.

Jika penjaga yang merupakan prajurit tingkat Grandmaster ini tidak bisa merasakan energi apapun dari tubuh Yeowun, itu berarti Yeowun pasti sudah berada di level Superior.

'Tidak kusangka, aku akan membuka pintu ini ...'

Ketua dari 3 penjaga ini mengeluarkan kunci dari sakunya. Yeowun kemudian melirik ke lempengan pintu besi, terdapat tiga lubang kunci disana. Satu kunci dipegang oleh instruktur yang bertugas dipencatatan pintu masuk, satunya lagi dipegang oleh penjaga pintu dan kunci terakhir dipegang oleh Lee Hameng.

"Jadi, Anda memerlukan ketiga kunci untuk membuka pintu ini."

Pintu yang satu ini dijaga ketat, bahkan lebih ketat dari lantai 5 gedung perpustakaan.

"Saya akan hitung, Pak. Satu.. dua.. tiga!"

Secara serentak, tiga orang ini menekan kunci mereka dan serempak memutar mengikuti hitungan penjaga. Pada moment itu, dinding di kedua sisi pintu bergetar, dan lempengan pintu besi itu terbelah menjadi dua, membuka jalan untuk masuk.

Lempengan Pintu besi itu sudah sangat lama tertutup, sehingga saat pintu besi tua yang tebal dan lusuh itu dibuka, akan mengeluarkan suara deritan keras karena berkarat.

Hawa dingin mulai merembes keluar dari dalam sana. Suhu udara di luar memang sedang musim dingin, tetapi bagian dalam perpustakaan biasanya lebih hangat. Tapi tempat ini berbeda, terasa sangat dingin.

'Bau apa ini? Kulit?'

Baunya agak aneh. Lebih mirip bau bangkai, tetapi bercampur dengan aroma obat. Banyak bau yang bercampur, tapi tentu masih mendingan daripada cairan hitam yang Yeowun tenteng dari Gua Segel Iblis.

Salah satu penjaga berinisiatif untuk menyalakan api dari obor yang menempel di dinding dan menerangi seluruh ruangan.

"Oh!"

Yeowun tersentak kaget. Dinding bagian dalam ruangan ini mengeluarkan pendaran cahaya kebiruan yang redup.

"Ini batu mutiara dingin."
Salah satu instruktur berbisik kepada Yeowun.

Batu mutiara dingin adalah batu yang menyimpan hawa dingin di dalamnya. Inilah mengapa interior ruangan ini terasa dingin.

"Tolong ikuti saya."

Lee Hameng mengambil salah satu api obor, dan berjalan ke dalam menuju koridor. Saat mereka masuk lebih dalam, mereka tiba di ruangan besar bersisi lima. Di sisi lain koridor ada meja besar yang juga terbuat dari batu mutiara dingin, diatasnya tergeletak sebuah lengan manusia, dan kulit yang tampaknya seperti kulit manusia juga.

"Tempat apa ini?"

Ruang harta karun ini tidak sesuai dengan yang Yeowun bayangkan.

"Inilah dia tujuan kedua dari Sword Demon itu."
Lee Hameng kemudian menunjuk ke meja, dan menawarkan agar Yeowun makin mendekat.

Yeowun sudah beberapa kali menebas tangan kanan para pangeran, jadi saat melihat sebuah lengan buntung bukanlah hal yang aneh lagi baginya. Tapi bila melihat lengan manusia yang diawetkan, tentu saja menurutnya itu yang aneh. Saat Yeowun berjalan mendekati meja, aroma obat yang tajam semakin semerbak.

"Apakah lengan ini diawetkan agar tidak membusuk?"

Tampaknya lengan beserta kulitnya diproses untuk diawetkan. Dan ketika Yeowun memeriksanya lebih teliti, matanya bergetar.

"Ini...?"

Yeowun belum tahu pasti ketika dia melihat dari jauh, karena lengannya sudah tidak bernyawa dan kurus kering. Tetapi pada permukaan lengannya dipenuhi bekas luka sayatan. Dan pada kulit lainnya juga ada luka sayatan di atasnya. Itu jelas bekas luka yang disebabkan oleh blade.

"Blade ... sayatan?'

Bekas tebasan dari blade tidaklah sederhana. Semua itu disebabkan oleh energi tajam yang menyertai tebasannya. Saat ini Yeowun sudah memiliki metode yang lebih akurat untuk disimulasikan, setelah dia naik ke level Superior.

Yeowun cukup dengan memejamkan matanya dan mengaktifkan peningkatan Realitas Mata, maka dia akan bisa melihat simulasi sesosok tubuh yang sedang melepaskan teknik pedang unik, yang menyebabkan luka-luka sayatan ini.

Berbeda dengan teknik pedang, yang memiliki campuran tebasan dan tusukan, kalau blade hanya punya formasi yang terdiri dari tebasan saja, namun tebasan yang ini sangat unik.

'Ini tidak mungkin ... bagaimana teknik blade seperti itu bisa ada?'

Yeowun mencoba mengadunya dengan Butterfly Blade Dance, walau dia tidak yakin apakah dia mampu bertahan dalam dua formasi.

Jika Yeowun serius ingin menaklukkan teknik blade ini, paling tidak dia membutuhkan teknik counter sword yang dia pelajari dari Sword Demon, atau bahkan formasi dari Sword Force of the Sky Demon.

'Ini seperti level keterampilan blade yang sama sekali berbeda.'

Tidak beberapa lama kemudian Yeowun membuka matanya lagi. Bila dia berfokus lebih lama lagi mungkin dia akan disangka kesurupan.

Lee Hameng menghampirinya dan berbicara.
"Bisakah anda melihat apa saja yang ada disini?"

"...Apakah itu lengan kanan milik Sword Demon?"

Genggaman lengan itu berbentuk seolah-olah sedang memegang sesuatu. Bila melihat bentuk jari jemarinya, Sword Demon pasti sedang menggenggam pedang ketika lengannya ditebas putus.

Lee Hameng menjadi heran dan berkata.
"Ya, memang benar. Itu adalah lengan kanan dari Sword Demon."

"Dan kulit ini?"

"Ini adalah kulit milik Lord dan Guardian Kanan yang terbunuh 500 tahun yang lalu."

"... Bekas tebasan blade dari Blade God."

Jadi lengan dan kulit ini diawetkan dengan maksud untuk mempelajari bekas tebasan blade yang ditinggalkan oleh Blade God.

Yeowun terpana saat melihat semua bagian tubuh ini diawetkan di ruang bawah tanah gedung perpustakaan. Yeowun kemudian memeriksa sekeliling, dan melihat ada rak buku di salah satu sisi dinding, diatasnya ada tumpukan 3 buku.

[Seni Sword Demon Sejati]

[24 Pedang Iblis]

[Analisa Formasi Pedang Blade God]

Seni Sword Demon Sejati, adalah teknik pedang legendaris yang ditulis langsung oleh Sword Demon. Dia memiliki 2 orang murid, tetapi berdasarkan sejarah, Sword Demon tidak mengajarkan teknik pedangnya ini pada mereka. Terbukti dari semua relik Sword Demon yang masih tersimpan rapi disini. Yeowun belum yakin pada 2 buku lainnya, tapi itu pasti peninggalan dari Sword Demon juga.

'Oh...!'

Chun Yeowun kemudian menyadari alasan keberadaan ruang harta bawah tanah ini.

"Jadi, ruangan ini adalah tempat khusus untuk menemukan pewaris sejati dari Leluhur Chun Ma, dan sekaligus juga untuk menemukan murid sejati yang akan melanjutkan kehendak Sword Demon."

Lee Hameng lalu tersenyum.

"Ya. Lebih tepatnya, semua yang ada diruangan ini dikhususkan untuk melatih seorang prajurit masa depan yang mungkin bisa menandingi teknik blade milik Blade God."

NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang