CHAPTER 044

63 13 0
                                    

CHAPTER 044

Suasana di lapangan latihan sekarang sangat berbeda. Instruktur yang tadinya seperti simbol ketidak mungkinan bagi para kadet. Namun, mereka baru saja menyaksikan, dua pertarungan di mana hal yang tidak mungkin, menjadi mungkin.

Para instruktur juga terkejut. Mungkin lebih baik bagi para kadet untuk memiliki harapan daripada putus asa untuk ujian berikutnya, tetapi dua kekalahan ini juga sangat memalukan.

"Hmph."

Hou Jinchang menggelengkan kepalanya. Dia tidak peduli dengan rasa malu. Instruktur harus senang jika kadet mereka berbakat.

'Jika mereka memiliki keterampilan, maka mereka harus bisa lebih kuat dari instruktur.'

Hou Jinchang pertama kali berpikir dia ingin mencoba melawan Muyeon, tetapi setelah melihat Yeowun, dia juga menjadi kecewa karena bukan dia yang jadi lawannya.

"Kalau begitu mari kita lihat pertarungan terakhir!"

Hou Jinchang dan Baek Gi naik ke depan panggung. Semua instruktur mengatakan ini dengan mata mereka: 'Tolong menanglah!'

Tapi mereka juga tidak terlalu khawatir.
Hou Jinchang adalah instruktur terbaik yang pernah ada.

Baek Gi mengangkat tangannya dengan sopan dan membungkuk, "Saya akan menunggu untuk diberi pelajaran, Instruktur."

"Ayo, lakukan yang terbaik."

Hou Jinchang tersenyum karena menyukai kesopanan Baek Gi. Saat mereka mempersiapkan diri, Baek Gi menyerang seperti kilat dan melemparkan sebuah tendangan.

'Skill tendangan?'

Yeowun juga jadi terkejut. Dia pikir Baek Gi terlihat seperti pengguna pedang, tapi dia menggunakan skill tendangan. Yeowun menyaksikan pertarungan dengan menggunakan Realitas Matanya untuk menganalisa apa yang dilihatnya.

'Sekarang aku memiliki lebih banyak avatar yang bisa kulawan..'

Semua pertarungan ini adalah materi yang bagus untuk Yeowun. Tidak seperti Chun Mukeum, Chun Muyeon telah mempertontonkan semua formasi keterampilan telapak tangannya, dan semuanya berhasil dipindai. Yeowun juga tertarik dengan fakta bahwa Muyeon menggunakan kedua tangannya dengan formasi yang berbeda.

"Perhatikan kakimu."

Hou Jinchang memperingatkan, dan menekan titik darah kaki Baek Gi. Baek Gi kemudian meliukkan pinggangnya untuk menghindar sambil berputar untuk menendang Hou Jinchang.

Jinchang kemudian dengan mudah mencapai tapak kaki Baek Gi untuk menekan titik darahnya. Baek Gi tersentak dan terlempar ke belakang.

"Ugh!"

Baek Gi sampai mengerutkan kening. Kakinya menjadi merah. Energi tajam yang menembus kakinya adalah Qi pedang. Memunculkan Qi secara tiba-tiba seperti itu dalam waktu singkat, mengisyaratkan bahwa musuh berada di atas level master.

'...Apakah dia sudah berada di tingkat master superior?'

Baek Gi mampu menebak level Hou Jinchang sebagai seorang petarung. Dia pikir Jinchang hanya berada pada level yang sama dengan instruktur lainnya, tetapi bukan itu masalahnya.

'Apakah Aku harus menyerah?' Baek Gi membathin.

Dia telah kehilangan kelincahan kakinya, jadi dia tidak bisa menggunakan skill tendangan lagi. Hou Jinchang bertanya,
"Kaki kananmu sudah cidera. Apa yang akan kau lakukan sekarang?"

Instruktur Hou Linchang seperti mempertanyakan, langkah apa yang akan dia ambil untuk mengatasi situasi seperti itu. Baek Gi mengangguk dan bangkit lagi.

'Kakiku terluka ... aku harus menyelesaikannya dengan satu formasi.'

Baek Gi kemudian melompat dan menyerang Hou Jinchang. Tendangannya berhasil, dan Hou Jinchang mencoba bertahan dengan menggunakan pedang kelima dari teknik 7 Pedang Iblis.

Saat itulah tubuh Baek Gi meluncur ke bawah. Pedang Hou Jinchang hanya menebas kosong di udara, dan Baek Gi melancarkan serangan dari bawah dan melompat dengan kaki menghujam ke atas untuk menendang.

Sekilas Hou Jinchang sempat melihat cahaya putih keluar dari kaki Baek Gi.

'Qi?'

Itu adalah Qi. Baek Gi juga hampir memasuki level Master superior. Kebanyakan kadet belum mampu melihat berkasan cahaya itu, tetapi Chun Yeowun dan kadet lain yang sudah berada di level atas pasti mampu melihatnya.

'Rasakan!'

Saat itulah Hou Jinchang menggunakan formasi pedangnya untuk membentuk pertahanan yang bisa bertahan lama.

'Hampir saja.'
Hou Jinchang memblokir tendangan kaki dari Baek Gi, sekaligus menekan titik darah di area dada. Pukulan Instruktur Hou ke area dada itu tidak mengandung Qi sehingga tidak menembusnya, tetapi itu sudah cukup untuk membuat Baek Gi terkapar di tanah.

"UGH!"
Baek Gi batuk darah saat energi internal menghantamnya.
Itu adalah kekalahan telak.

Yushun sampai menggelengkan kepalanya dengan getir.
'Oh ... dia kalah.'

"Dia bahkan tidak mampu bertahan dalam beberapa formasi!"

"Berarti instrukturnya yang kuat."

'Kalau begitu, kadet ke-1 dan ke-7 yang monster!'

"Ugh.. A-aku kalah."
Baek Gi hampir tidak bisa berdiri untuk berbicara. Hou Jinchang tersenyum. Dia telah mengalahkan Baek Gi, tetapi dia juga berpikir Baek Gi adalah individu yang berbakat.

"Aku akan menantikan pertumbuhanmu."

"T-terima kasih, Pak."

Baek Gi membungkuk dan kembali ke grupnya. Dia pucat karena kelelahan dan menuju ke belakang. Terlihat Chun Jongsum malah tersenyum karena kehilangan ketuanya. Chun Yeowun mengamati semua itu dengan firasat aneh.

'...Nano, siapkan video kadet ke-18 agar aku bisa memeriksanya nanti.'

[Baik, Master.]

Yeowun merasa ada sesuatu yang tampaknya tidak benar.

Akhirnya, dua ketua grup sudah ditunjuk. Ada total 15 status ketua grup yang tersisa, tetapi siapa yang berani mengambil label dari instruktur Hou Jinchang?

"Bagus. Kalian sudah memiliki dua ketua. Jadi, jika kalian tidak ingin ketinggalan, bersiaplah!"

"Mado!"
Para kadet meraung serentak.

"Jadi, sekarang kami akan mengeluarkan apa yang sudah kalian tunggu-tunggu."

Hameng melirik para instruktur dan mereka mulai mengeluarkan kotak kayu besar.

"Ini elixir Pil Naga Hitam."

Para kadet menjadi bersemangat. Ada banyak kotak yang dibawa masuk, artinya ada lebih dari sekedar Pil Naga Hitam. Saat instruktur membuka kotak, ada kotak kayu kecil yang berisi Pil Naga Hitam dan sebilah pedang kayu.

"Kami akan menyediakan pedang kayu untuk tes ketiga. Satu orang hanya boleh mendapatkan satu, jadi jangan sampai merusaknya."

"Mado!"

Mulai sekarang, mereka semua harus berlatih sendiri, jadi mereka harus dibekali pedang. Saat para kadet menerima pedang kayu mereka sendiri, Pil Naga Hitam, dan buku, para kadet kembali ke tempat mereka untuk berbaris dan Lee Hameng membubarkan mereka.

"Aku akan menemui kalian nanti saat ujian tes Tahap ketiga. Dibubarkan!"

Para kadet kemudian mulai berhamburan untuk pergi berkeliling. Beberapa orang kadet pergi ke ruang pelatihan pribadi untuk menyerap Pil Naga Hitam, sementara beberapa anggota klan berpangkat tinggi mengasingkan diri untuk mempelajari buku itu terlebih dahulu, sehingga mereka mendapat modal pengetahuan untuk menjadi ketua grup.

"Ayo serap pilnya dulu."
Yeowun sudah memiliki label kuning, jadi dia bisa fokus dalam tujuh hari ke depan.

'Dan aku juga perlu memeriksa sesuatu.'

Dia harus memeriksa video Baek Gi juga. Saat dia berjalan menuju ruang pelatihan pribadi, banyak kadet yang berusaha mendekatinya.

'Hah?' Yeowun terperangah.


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang