CHAPTER 191

70 8 0
                                    

CHAPTER 191

Jinwon tidak peduli lagi tentang bukti. Dengan segenap emosi dan pikirannya yang tertuju pada Chun Yeowun, Mu Jinwon ingin segera mencabik-cabik Chun Yeowun saat ini juga. Guardian Kiri Lee Hameng dan Guardian Kanan Submeng dengan sigap berdiri menghadang niat Mu Jinwon. Adapun Guardian Agung Marakim berdiri di depan Lord.

Hameng sudah menghunus Pedang Api merahnya dan membidik Mu Jinwon. Submeng juga mengeluarkan Crazy Blade-nya. Satu-satunya yang diizinkan membawa senjata ke dalam Aula Besar hanya ketiga Guardian dan Lord saja.

"Mundur, Penatua #1."

"Anda harus menjaga etikamu di depan Lord."

Hameng dan Submeng memperingatkan, tetapi Mu Jinwon belum mau mundur, dan masih berbicara dengan suara marah.

"Apakah kau pikir aku tidak akan mengenali skemamu?"

Jinwon sedang berbicara dengan Chun Yeowun, yang berada di belakang para Guardian. Mu Jinwon memelototi Yeowun, yang masih berlutut dengan satu lututnya. Chun Yeowun kemudian menoleh ke sebelah kiri, melihat Penatua #1 di kursinya.

'KAU!!'

Mata Penatua Pertama bergetar karena marah saat dia bertemu pandang dengan Yeowun. Yeowun tidak membuat ekspresi apapun, tapi matanya terlihat seperti sedang mengejek, menatap balik ke arah Mu Jinwon. Mu Jinwon sendiri tentu saja meledak karena marah dan mencoba untuk bangun.

"Cukup."

Akhirnya Lord memperingatkan dengan ancaman. Kedengarannya cukup sederhana, dan suara rendah Lord pun tidak tinggi, tetapi energi yang digunakan dalam suara itu tidak terukur kedalamannya, hingga mampu untuk menekan emosi Mu Jinwon.

"Ugh!"

Mu Jinwon akhirnya tersentak dari amarahnya dan menyadari bahwa dia masih berada di dalam Aula Besar. Dia tidak bisa melakukan apa-apa lagi tanpa membuat Lord marah. Mu Jinwon menarik kembali auranya, dan membungkuk pada Lord sambil berteriak.

"Saya telah membuat kesalahan besar kepada Lord Yang Maha Kuasa. Tolong maafkan segala kebodohan saya."

Dia kemudian mulai membenturkan kepalanya ke lantai. Dan ketika benturan kepalanya sudah terdengar beberapa kali, darahpun mulai mengucur dari kepalanya, Chun Yujong pun segera menarik kembali energi yang dia kirim untuk menekan Mu Jinwon.

Wajah Mu Jinwon sudah berlumuran darah. Chun Yujong menatap Mu Jinwon dengan dingin, dan memerintahkannya untuk berhenti.

"Kembalilah ke tempat dudukmu."

"Terima kasih Lord, atas belas kasihan-Mu yang abadi."
Mu Jinwon membungkuk lagi dan mundur ke kursinya.

Lee Hameng kembali menyarungkan pedangnya dan dua Guardian itu berbalik untuk kembali ke arah Lord lagi. Mu Jinwon menyeka wajahnya dengan pakaiannya, dan balas menatap Chun Yeowun.

'Aku akan mencari tahu semuanya, dan mencabik-cabikmu dengan tanganku sendiri.'

Jika dirinya dikuasai amarah dan membunuh Chun Yeowun di sini, itu juga akan merugikannya. Dia sudah kehilangan setengah dari keluarganya, jadi dia tidak mau kehilangan lagi.

Saat itulah Mu Jinwon mendengar pesan telepati tak terduga yang datang melalui telinganya.

'Penatua #1. Apa yang kau curigai itu benar. Itu memang bukan perbuatan Klan Racun. Tapi memang aku yang membunuhi mereka.'

Itu adalah telepati yang dikirim Chun Yeowun. Itu jelas provokasi langsung. Ketika Mu Jinwon berbalik menatap Yeowun dengan mata gemetar, dia melihat Yeowun dengan senyum jahat. Kemarahan Mu Jinwon tadi yang nyaris tidak terkendalikan, kini meledak.

"Aaaaaaargh! Aku akan membunuhmu!!!"

Mu Jinwon menyerang dan mengunci bidikan pada Chun Yeowun.

"Apa?!"

Lee Hameng berbalik dan dengan cepat menghadang Mu Jinwon agar berhenti, tetapi level kekuatan Mu Jinwon satu tingkat lebih tinggi.

"Jangan menghalangi jalanku!"

Tangan kiri Mu Jinwon menggunakan formasi Tapak Bijaksana, dan mementalkan Lee Hameng kembali menghantam pilar. Mu Jinwon sudah berada di tahap akhir level Superior, dan Mu Jinwon juga lebih unggul dalam hal penguasaan formasi.

"Sialan!"

Lee Hameng mengutuk saat dia mencoba bangkit dari lantai dan mencoba menyerang lagi. Tetapi jari yang mengeluarkan Qi kekuatan biru milik Mu Jinwon sudah mengarah pada Chun Yeowun. Jinwon menggunakan formasi paling kuat dalam Sword Demon Sejati.

Seperti yang dikatakan Penatua Yin Moha, Mu Jinwon juga tahu tentang Sword Demon Sejati. Mu Jinwon pun telah menyadari bahwa Chun Yeowun juga berada pada level kekuatan yang sama dengannya. Jadi itu sebabnya Jinwon langsung menggunakan teknik serangan terbaik yang dia miliki.

'I-itu formasi yang luar biasa!'

'Sejak kapan Penatua Mu mempelajari keterampilan pedang yang begitu kuat?'

Semua orang dibuat terkejut dengan penggunaan teknik pedang yang kuat dari Mu Jinwon. Lord juga sangat terkejut. Dia tidak menyangka Mu Jinwon telah menyembunyikan teknik pedang rahasia yang kekuatannya hampir setara dengan Sword Art of The Sky Demon.

'Apakah itu benar-benar Sword Demon Sejati?'

Yin Moha juga mengerutkan kening karena terkejut. Formasi Sword Demon Sejati yang digunakan oleh Jendral terkuat dari sekte ini terlihat jauh lebih kuat dari yang seharusnya.

"MATI!" Formasi pedang yang kuat dilepaskan ke arah Yeowun.

'Dia kuat.'

Yeowun menyipitkan matanya saat dia berhadapan dengan formasi pedang terkuat yang pernah dia lihat. Jari Yeowun seketika bersinar dalam Qi kekuatan biru.

Untuk melawan Sword Demon Sejati yang telah disempurnakan oleh Mu Jinwon, lebih baik Yeowun menggunakan teknik 24 Pedang Iblis, yang merupakan versi yang lebih tinggi. Bersamaan jari Yeowun yang bergerak maju, dua Qi kekuatan dari 2 Jendral terkuat bertabrakan.


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang