CHAPTER 071

67 10 0
                                    

CHAPTER 071

Dua jam yang lalu...

Ada lapangan terbuka yang agak luas di belakang gedung ruang pelatihan yang terletak di sisi timur laut akademi. Dan di lapangan itu, sekitar 20 kadet tengah berkumpul untuk berlatih formasi 7 Pedang Iblis. Grup mereka tidak kuat seperti grup kadet lainnya, tetapi mereka saling membantu menghapal keterampilan pedang mereka.

Mereka adalah kadet dari grup 12 sebelumnya. Mereka biasanya berlatih formasi di bawah bimbingan Baek Gi untuk ujian Tahap kedua, tetapi untuk ujian Tahap ketiga ini, Baek Gi meninggalkan mereka.

Itu sebabnya mereka sekarang di sini tanpa Baek Gi dan Chun Jongsum.

"Penghak, apakah tidak apa-apa bagimu untuk pergi sendiri?"
Kadet ke-670, Gallen bertanya karena dia khawatir.

Penghak adalah orang yang menyerang Baek Gi dari belakang saat bertarung melawan Ha Ilming tadi malam. Sekarang Wu Penghak sudah didaulat menjadi ketua grup mereka.

"Aku disuruh untuk pergi sendiri. Kita tidak punya pilihan."

Wu Penghak juga was-was, tetapi dia tidak bisa mengabaikan ancaman dari Chun Yuchan. Dia telah membuat kesepakatan, jadi dia harus pergi untuk menerima pembayaran demi menepati janji.

"Jika kita sudah mendapatkan labelnya, kita bisa membuat grup."

"...Ya, tapi satu label hanya akan membuat kita bertarung satu sama lain..."

Jumlah mereka 20 orang anggota, untuk memenuhi satu kuota label kuning berarti 8 dari mereka harus terusir. Hal ini tentu akan menimbulkan gejolak. Gallen sangat khawatir, tetapi Penghak menggelengkan kepalanya.

"Tapi kita tidak bisa hanya berdiri dan tidak melakukan apa-apa."

"Memang benar."

"Kita harus melakukan apa pun untuk bertahan hidup. Jika kita menyerah karena kita lemah, maka semuanya berakhir."

Gallen tidak bisa membantah kata-kata itu. Mereka telah mencoba untuk menghubungi ketua grup lain yang mempunyai beberapa label kuning, tetapi tidak mungkin untuk bergabung dengan grup mereka.

Kebanyakan dari mereka baru saja menerima mantan anggota grup mereka, jadi sulit untuk menemukan slot kosong sejak awal.

"Jadi, kau juga berpikir untuk menjaga peluangmu sendiri."

"Ya... tapi untuk berkhianat terhadap mantan ketua kita...
kurasa itu tidak benar."

"Airnya sudah tumpah. Tidak ada jalan untuk kembali. Dan jangan khawatir tentang grup. Jika aku menjadi ketua, aku akan memastikan tempat untukmu," Bisik Penghak, dan Gallen mengerutkan kening.

Sepertinya Penghak salah paham.

'Ah...'

Penghak kemudian mencoba berjalan keluar untuk menemui Yuchan. Baru beberapa langkah, seseorang datang untuk menghadangnya.

"Tunggu..!"

"K-kau!?"

Orang itu adalah Chun Yeowun. Dia sekarang adalah kadet paling terkenal di akademi. Sosok Yeowun jugalah yang bertanggung jawab saat menghancurkan energi internal milik Chun Jongsum. Tentu saja Penghak kaget melihat Yeowun sudah berdiri dihadapannya.

"K-kenapa kau...!"

"Apakah ini kejutan?"

Mereka belum tahu kalau Yeowun sudah keluar dari penjara. Tapi ada yang lebih menakutkan. 7 kadet lagi muncul dari sudut gedung.

"Hiiiiek!"
Wu Penghak terkejut dan dia terhuyung mundur beberapa langkah.

Ko Wanghur, Baek Gi, Hou Sangwha, Ja Wumin, He Bong, Machil, dan Jin Guuk berdiri di belakang Yeowun. Kecuali Hou Sangwha dan Jin Guuk yang bergabung dengan tim hari ini, 5 lainnya sangat marah.

"B-Baek Gi!"

Penghak paling takut pada Baek Gi. Dengan tatapan mengerikan dari bekas lukanya yang melintas di matanya, tatapan Baek Gi membuatnya semakin menakutkan.

"Apakah kau menjualku?"

Baek Gi menatap Penghak dengan kecewa. Mereka telah mendengar percakapan antara Penghak dan Gallen dari belakang gedung. Dapat dimengerti bahwa mereka telah meluncurkan penyergapan untuk mendapatkan label kuning karena mereka sangat ingin bertahan hidup.

Tetapi menjual Baek Gi ketika dia adalah mantan rekan setim mereka adalah sesuatu yang tidak bisa dia terima. Dan Ohjong terluka parah dalam prosesnya.

"Berhenti!"

Mantan anggota grup ke-12 dengan cepat berlari menghampiri setelah menyadari bahwa Yeowun dan anggotanya telah muncul.

"B-Baek Gi!"

Gallen dan kadet lainnya juga kaget melihat Baek Gi. Mereka khawatir karena Baek Gi tidak terluka parah, dan di sana dia bersama rekan satu grupnya.

"Apakah kau di sini untuk membalas dendam?!"
Gallen berteriak sambil menggigit bibirnya.

Namun, Ko Wanghur malah menjawab. "Kau sudah menyergap kami dan mengira kau tidak perlu membayar tagihannya?!"

Ko Wanghur, yang posturnya hampir dua kali lebih besar dari ukuran kebanyakan kadet, meraung ke arah mereka. Jumlah kadet grup ke-12 melebihi jumlah tim Yeowun, tetapi mereka masih merasa ngeri.

"K-kita lebih banyak dari mereka! Kita bisa memenangkan ini!" Penghak berteriak pada anggotanya.

Bahkan kemarin, mereka mampu melukai Baek Gi walaupun mainnya keroyokan. Baek Gi tidak mungkin langsung sembuh, jadi tidak ada alasan bagi mereka untuk kalah.

"Tapi Chun Yeowun juga ada di sini!"

Namun para kadet tidak berani menyerang. Situasinya sudah berbeda dari kemarin. Cukup sulit untuk menghadapi Baek Gi sendirian, tetapi mereka sekarang juga harus meladeni Chun Yeowun yang terbukti sanggup meremukkan tulang rusuk seorang instruktur. Dan Yeowun juga terkenal di akademi.

"Kudengar dia tega menghancurkan energi internal jika dia marah!"

"Kita tidak akan bisa melawannya!"

"Dia sudah mengirim begitu banyak orang ke ruang medis! Dia monster!"

Walau itu tidak disengaja, tetapi ada banyak kadet yang takut pada Chun Yeowun. Dan kadet dari grup ke-12 tahu betul, bahwa salah satu anggota mereka, Chun Jongsum, energi internalnya telah dimusnahkan. Itulah yang membuat mereka semakin takut.

"Bodoh! Kita punya lebih banyak anggota daripada mereka!"
Penghak menjadi frustasi diperlakukan sedemikan oleh anggotanya.

Yeowun kemudian berbicara dengannya dengan dingin.

"Kau yang bodoh. Beraninya kau mengatakan hal seperti itu di depanku?"

"Apa?!"

Pada saat itu, bagaikan kilat Yeowun merangsek maju mendekati Penghak. Gerakannya sangat cepat sehingga Penghak tidak sempat melakukan apa-apa saat Yeowun meraih pergelangan tangannya.

Yeowun kemudian menahan pergelangan tangan kanan dengan tangan kirinya, dan meninju perut Penghak.

'Tahan! Tahan!'
Yeowun mencoba untuk mengurangi daya gedornya seringan yang dia bisa, tapi ...

"ARGH!"

Saat tinjunya mengenai perut, mata Penghak melebar dan dia memuntahkan darah dari mulutnya. Tubuhnya juga terlempar sekitar tiga meter ke udara, dan terpelanting jauh ke belakang.

'Ugh ... Padahal aku sudah menguranginya.'


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang