CHAPTER 147

49 7 0
                                    

CHAPTER 147

Dalam 500 tahun sejarah Akademi Iblis, ini adalah pertama kalinya ada anggota dari 6 klan utama mati dalam satu malam. Jenazah dikirim ke klan mereka masing-masing sore hari berikutnya. Karena bisa pasti situasinya akan jadi makin buruk, maka ada surat yang ikut juga dilampirkan, bahwa tersangka Chun Muyeon dan Mu Jinyun telah ditangkap dan ditahan di gua penjara, sampai semua Penatua beserta Lord kembali ke kastil Sekte.

Di kantor Kepala Akademi di lantai pertama, Hou Jinchang dan Lee Hameng sedang berbincang.

"Itu menakjubkan."
Hou Jinchang berkomentar dan Lee Hameng mengangguk setuju.

Keduanya sudah meyakinkan bahwa pelaku sebenarnya di balik pembunuhan empat kadet ini adalah Chun Muyeon dan juga Jinyun.

"Akan sulit untuk mengenali siapa dalang dibalik semua ini, bila hanya dengan melihat kondisi mayatnya."

Bahkan Lee Hameng memikirkan Chun Muyeon ketika dia melihat jejak yang tertinggal di tubuh Baek Churku.

"Aku sendiri penasaran."

Mengulangi teknik formasi yang sama hanya dengan menontonnya sekali bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan siapa pun, bahkan prajurit dari level superior pun tidak akan bisa. Dan teknik Pedang Kanan Tapak Kiri adalah salah satu keahlian khusus teratas milik Klan Bijaksana. Kemungkinan klan akan memiliki dendam terhadap diri mereka sendiri karena insiden ini.

'Bahkan Lord sendiri nyaris tidak bisa melemahkan kekuatan mereka.'

Seperti yang dikatakan Hou Jinchang, itu pasti skema yang luar biasa. Ini adalah satu-satunya metode yang dapat dilakukan di dalam akademi, karena tidak ada cara lain bagi para kadet ini untuk berkumpul di satu tempat.

"Buahnya sudah matang."

Buah yang ditunggu-tunggu Lee Hameng untuk waktu yang lama sekarang telah benar-benar matang. Sebelumnya, Yeowun tidak bisa berpikir jernih disaat kemarahan menguasainya, tetapi sekarang dia telah mendapatkan hati yang dingin yang benar-benar sesuai dengan nilainya.

'Kita sekarang akan memiliki Lord sejati yang telah begitu lama ditunggu oleh Sword Demon.'

Tidak yakin bagaimana hal-hal akan terungkap dari sini, tetapi mulai hari ini, kemungkinan besar keenam klan akan mengurangi kewaspadaan mereka pada Chun Yeowun. Dan jika lima klan bertarung satu sama lain, itu berarti rencana Yeowun berhasil.

"Aku rasa mayat beserta suratnya sudah tiba di setiap klan sekarang."

Sudah berjam-jam sejak peti mati dikirim ke klan masing-masing. Hou Jinchang kemudian melihat ke sisi barat jendela dan berbicara.

'"Klan Racun mungkin akan segera membuat masalah."

Adapun Klan Racun, mereka telah kehilangan pangeran mereka, lalu Patriark Klan merangkap Penatua, dan bahkan kini pemimpin masa depan klan. Tidak ada yang tahu apa yang akan mereka coba lakukan.

Di mansion yang terletak di sebelah barat Sekte Iblis, tampak banyak tetua klan Racun yang semuanya mengenakan jubah putih tanda berkabung. Para anggota yang sedang dalam proses pemakaman Patriark mereka, Baek Oh yang meninggal delapan hari yang lalu, sedang melihat peti mati yang baru saja tiba dengan mata memerah.

Di dalam peti mati, ada tubuh Baek Churku, pucat tanpa darah. Kemarahan mereka memuncak saat melihat kematian lain dalam keluarga mereka, bahkan mereka belum menyelesaikan ritual pemakaman Baek Oh, tentu saja membuat mereka murka.

"Churku! Tidaaak..!"

Nyonya Jo menjerit dan meratap di depan peti mati putranya sendiri. Tidak ada yang berusaha untuk menghiburnya, karena mereka semua hanya melihat peti mati dengan tercengang.

Mereka sudah sangat marah sehingga Baek Munsu, putra tertua Baek Oh, menggertakkan giginya dan berbicara.

"Aku tidak bisa menahan lebih lama lagi! Tadinya aku akan menunggu sampai kita menyelesaikan pemakaman Ayah, tapi kali ini sudah melewati batas!"

Sekarang bahkan putra kandungnya yang tewas. Tidak ada seorang pun yang dapat meredakan amarah Baek Munsu yang telah kehilangan putranya. Hanya darah balas dendam yang akan meringankannya.

"Klan Bijaksana...!!!"

Semua Tetua Klan Racun tahu bahwa klan Bijaksanalah yang berada di balik alasan kematian Baek Oh. Baek Oh, sudah memutuskan untuk menolak permohonan menjadi penguji ujian Tahap enam, namun tiba-tiba berubah pikiran hanya dalam satu hari setelah Nyonya Mu dari Klan Bijaksana mengunjungi mereka.

"Kau benar! Kita tidak perlu bermain boneka dengan mereka lagi!"

Baek Chau juga berteriak dengan marah. Kemarahan mereka sekarang terfokus hanya pada Klan Bijaksana. Munsu memandang setiap pemimpin dan berteriak.

"Kita harus memenggal kepala wanita itu. Hanya dengan begitu, ayah dan Churku akan beristirahat dengan tenang!"

Wanita itu, maksudnya Nyonya Mu. Mereka semua ingat apa yang terjadi delapan hari yang lalu. Pada hari pertama pemakaman Baek Oh, Nona Mu mengunjungi mereka. Dan kepada para Tetua yang tahu bahwa Nona Mu yang mengubah pikiran Baek Oh, Nona Mu mengejek mereka, menuduh mereka tidak melakukan apa pun untuk membalaskan dendam Baek Oh pada Chun Yeowun.

Tentu saja, mereka juga tidak bisa memaafkan Chun Yeowun. Tapi karena mereka masih di tengah-tengah ritual pemakaman, mereka tidak mempermasalahkannya, tapi sekarang sudah keluar jalur.

'Kalian sudah keterlaluan, Klan Bijaksana!'

Tanda kematian Baek Churku adalah dari kerusakan internal dan luka pedang yang menganga oleh teknik Pedang Kanan Tapak Kiri milik Klan Bijaksana. Dan bila membaca surat yang dikirim oleh Lee Hameng, tersangka tidak diragukan lagi adalah Chun Muyeon, pangeran dari Klan Bijaksana.

"Kita harus segera menyerang mereka!"

"Aku setuju. Kita harus menyergap mereka ketika setengah dari kekuatan mereka masih hilang."

Semua Tetua setuju. Karena sekarang Penatua #1 hingga #8 sedang keluar dari kastil sekte, maka 5 klan selain dari Klan Racun akan kehilangan setengah dari kekuatan mereka.

"Kakak. Mereka pasti mengira kita masih sibuk dengan ritual

pemakaman Churku. Kita tidak boleh kehilangan kesempatan ini."

"Kau benar."
Ide Baek Munwung memang benar.

Bahkan jika Baek Munsu sampai berpikiran seperti itu sangat masuk akal. Munsu kemudian meminta untuk tetap mempersiapkan pemakaman Churku, dan diam-diam memerintahkan semua kekuatan Klan Racun yang tersebar di sekitar sekte untuk berkumpul tengah malam nanti.

Mereka telah sangat lemah karena terus diintimidasi Lord dalam tiga tahun terakhir. Tetapi tanpa adanya Penatua #1 Mu Jinwon, maka ini adalah kesempatan terbaik mereka untuk melenyapkan Klan Bijaksana.


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang