CHAPTER 125

74 6 0
                                    

CHAPTER 125

"Pilihan ini bukan hanya sembrono."

Yeowun memilih Patriark Klan Bijaksana, Penatua #1 Mu Jinwon. Selain Lord sendiri, Mu Jinwon adalah salah satu dari dua jendral teratas bersama dengan Guardian Agung Marakim. Mu Jinwon memang belum pernah bertarung melawan Lord, tetapi belum ada orang yang sanggup mengalahkan Mu Jinwon sampai sekarang. Dan Yeowun malah memilihnya untuk berduel, ini membuat Hameng mengerutkan kening.

'Apakah anak ini sudah gila?'

Ini adalah pilihan terburuk yang pernah dibuat. Apa pun pertimbangannya, sepertinya tantangan ini tidak mungkin terwujud. Yeowun baru saja naik menjadi prajurit Superior, jadi tidak mungkin dia bertarung melawan Mu Jinwon yang telah mencapai tahap akhir level Superior puluhan tahun yang lalu.

Ini karena prajurit yang menjaga perpustakaan merasa tidak perlu untuk segera melapor kepada Kepala Akademi karena mereka harus berjaga di perpustakaan setiap saat. Tentu saja Lee Hameng belum tahu bahwa Yeowun juga telah mencapai level Superior tahap akhir.

'Kalau begitu, Pak Kepala ini belum menyadari level kekuatanku.'

Sebagian penyebab dari keberatan Hameng, karena Yeowun sengaja menyembunyikan pancaran energinya. Setelah mencapai tahap akhir dari level Superior, Yeowun mampu mengendalikan energi batin sepenuhnya, dan mengatur agar pancaran energinya hampir sama dengan ketika dia memasuki akademi bertahun-tahun yang lalu.

Yeowun menyadari bahwa lebih baik menyembunyikan energinya daripada memamerkannya. Dirinya menjadi sangat kuat, sehingga Lee Hameng bahkan tidak mampu mendeteksinya.

"Master Chun, apakah anda benar-benar yakin? Aku tidak akan bertanya lagi."

"Sangat yakin."

Klan Bijaksana, adalah klan terkuat diantara 6 klan utama. Yeowun sempat mempertimbangkan pilihannya untuk menantang Klan Racun ataupun Klan Loyal, karena sejak awal dirinya sudah beberapa kali bentrok dan terlibat pertikaian dengan mereka.

Tetapi Yeowun berubah pikiran karena dia berpikir, strategi yang terbaik adalah dengan mengatasi musuh yang paling berbahaya terlebih dahulu. Penatua lainnya juga berbahaya, tetapi jika dirinya bisa mengalahkan pentolan mereka yang paling kuat, Patriark
Mu Jinwon dalam duel yang adil, maka itu pasti akan menggerus kekuatan dan moral Klan Bijaksana.

'Anak ini tidak memberiku pilihan lain.'
Hameng menggelengkan kepalanya.

Guardian ini mengira cara berpikir Yeowun telah tumbuh rasional, tapi dalam kasus ini dia tampak masih sembrono. Yeowun masih juga bersikeras menginginkan duel ini.

Tetapi jika duel mereka terlaksana, kemungkinan besar Mu Jinwon akan mencoba untuk langsung membunuh Yeowun, karena Yeowun adalah sandungan nomor satu bagi keluarganya, Chun Muyeon untuk naik ke tampuk kekuasaan.

Lee Hameng tidak bisa memaksa Yeowun untuk mengubah keputusannya, karena mulai sekarang itu akan terlalu pribadi.

"Oke. Aku akan mengirim surat pengajuan untuk Klan Bijaksana."

10 hari telah berlalu setelah Yeowun memilih salah satu Penatua untuk ditantang. Diantara waktu itu, Guardian Kiri Lee Hameng telah memberi tahu Patriark Mu Jinwon menggunakan surat resmi dengan meterai Lord tentang ujian Tahap enam. Penatua #1 Mu Jinwon menerima langsung permintaan itu. Tidak ada alasan bagi Mu Jinwon untuk tidak mengambil kesempatan membunuh satu-satunya penghalang bagi cucunya menjadi Lord masa depan.

Tetapi tidak semua hal akan berjalan sesuai rencana di dunia ini. Tepat pada hari kesepuluh, utusan dari Klan Yulin berkunjung ke kastil Sekte Iblis. Para kadet di lingkungan akademi tidak dapat mengetahui apa yang terjadi di luaran sana, tetapi berita ini membuat seluruh sekte menjadi terkejut. Utusan Klan Yulin itu pulang tepat pada hari ketiga.

Kedatangan utusan itu membawa perubahan. 7 hari sebelum hari ujian Tahap enam, instruktur datang dan memanggil Yeowun ke kantor Kepala. Yeowun, yang sedang berlatih di ruang pelatihan, mendatangi kantor Kepala tanpa mengetahui alasan mengapa dia dipanggil.

"Salam, Pak Kepala."

Yeowun masuk ke ruangan kantor dan membungkuk memberi hormat. Hameng kemudian meletakkan dokumen di atas meja dan berbicara dengannya.

"Anda sudah disini."

"Kudengar Pak Kepala memanggilku."

"Hm..."

Yeowun menjadi penasaran saat Lee Hameng mengerutkan kening. Sepertinya ada masalah.

"Apakah ada yang salah?"

"Maaf, Master Chun. Kita harus mengubah orang yang akan Master tantang untuk ujian Tahap enam."

"Maaf?"

Yeowun jadi mengerutkan kening karena pergantian laganya yang tak terduga. Dia mendengar bahwa penatua #1 telah mengubah kesediaannya untuk menerima tantangan.

Terkejut karena mendengar ada perubahan, Yeowun bertanya.

"Mengapa demikian? Apakah Penatua #1 berubah pikiran?'"

Tes Tahap enam memberi keleluasaan pada kadet untuk memilih siapa yang akan ditantang, tetapi para tetua juga berhak untuk menolak permintaan tersebut. Tapi itu masalah kehormatan dan wibawa, jadi belum ada contohnya di mana seorang penatua menolak tantangan.

"Tidak, bukan itu masalahnya."

"Lalu, apa yang terjadi?"
Yeowun masih bertanya alasannya.

Hameng ragu-ragu sebentar, lalu mengirimkan energinya untuk mengisolir seluruh ruangan kantornya dari luar agar suara mereka tidak bocor. Sepertinya apa yang akan dia katakan adalah rahasia.

"Ini adalah informasi rahasia jadi saya tidak bisa memberitahukan anda tentang detailnya. Sekarang hanya tersisa 4 penatua di dalam sekte."

"Empat?"

"Anda harus memilih salah satu di antara 4 itu."

Yeowun sudah menyandang pangkat Master, tapi dirinya masih terhitung seorang kadet. Detail apa pun masih tetap dirahasiakan, sehingga Yeowun belum diizinkan untuk mengetahuinya.

Ini membuat seluruh rencana Yeowun terancam gagal, dia hanya bisa mengerutkan kening. Dia tidak bisa mengatakan kalau dia bersedia untuk menunggu sampai Penatua #1 kembali. Karena masa tinggalnya di lingkungan akademi hampir habis. Dan perlindungan dari akademi tidak akan dia dapatkan lagi diluaran sana. Dia harus segera memilih salah satu dari 4 penatua yang ada.

"...Siapa saja yang tersisa?"

"Ada penatua #9 hingga #12."

"Ah..."

Ini berarti semua penatua berpangkat tinggi sedang keluar.

Sejauh yang Yeowun tahu, 6 Penatua klan utama menduduki posisi Penatua #1 hingga #6. Ini berarti bahwa dia belum diizinkan untuk melawan salah satu dari Penatua yang berasal dari 6 klan utama.

Lee Hameng tentu tahu apa yang diinginkan Yeowun.

'Hmph. Saya tidak ingin menyarankan ini tapi ... '

Sudah jelas siapa yang Yeowun ingin pilih untuk bertarung, jadi Hameng memutuskan untuk tetap memberi tahu dia.

"Baru-baru ini, telah terjadi perubahan pada peringkat diantara para penatua."

"Perubahan? Apa itu?"

"Patriark Baek dari Klan Racun diturunkan menjadi Penatua #12."

Patriark Baek Oh, Monster Racun. 3 bulan yang lalu, dia telah diangkat kembali menjadi Penatua. Tetapi dia bukan lagi Penatua #6. Karena itu, dia sekarang adalah satu-satunya penatua dari 6 klan utama yang masih ada di dalam kastil Sekte Iblis.

'Klan Racun!'

Yeowun yang awalnya kecewa karena tidak akan bisa melawan salah satu dari 6 penatua klan utama, kini berbalik untuk tersenyum. Jawabannya sudah dipilih.

"Aku akan menantang Penatua #12."


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang