CHAPTER 161
Jika ketiga anggotanya kembali dari pengintaian terhadap tiga klan, maka Yeowun akan dapat mengetahuinya. Mereka bertugas untuk mengamati siapa saja orang-orang yang masuk dan keluar dari setiap gerbang kediaman klan, jadi kemungkinan besar mereka akan mengetahui siapa dalang di balik ini semua.
Dan pada waktu makan malam, waktu yang ditetapkan agar tiga orang anggotanya untuk datang sudah habis. Yang pertama kembali adalah Ko Wanghur, dia bertugas untuk mengamati kediaman klan Hasrat.
Wanghur mengatakan bahwa ada orang yang keluar masuk klan Hasrat, tetapi mereka tidak mengerahkan pasukan mereka, atau memiliki tanda-tanda sedang mempersiapkan prajurit mereka.
Yeowun juga bertanya apakah Wanghur melihat ada pria yang menutupi wajahnya dengan caping bambu, tapi Wanghur menjawab tidak ada.
"Jadi, bukan klan Hasrat pelakunya."
"Aku kira juga demikian. Kemungkinan besar dari klan Bijaksana atau Klan Sword."
Dan jika dua orang lain datang, siapa dalang di balik ini semua akan ketahuan. Waktu terus berlalu. Tapi Baek Gi atau Sama Chak belum jua kembali dari pengintaian mereka.
"Mereka sudah terlambat."
Matahari sudah mulai terbenam. He Bong terus menunggu di luar gerbang, tetapi tidak ada yang kembali kepada mereka.
'... Sialan.'
Chun Yeowun dan anggotanya menyadari ada yang tidak beres.
Pada saat yang sama, di kediaman klan Bijaksana di utara kastil.
Tampak wanita paruh baya sedang duduk di ruang tamu, memandangi langit senja yang memerah. Dia adalah Nyonya Mu dari klan Bijaksana. Dan saat dia menyeruput tehnya, beberapa prajurit dari Klan Bijaksana berjalan memasuki halaman dengan gagah berani. Di depannya, ada seorang pria tua dengan rambut putih panjang, bersama pria paruh baya dengan janggut panjang. Dibelakang mereka ada 2 prajurit sedang memanggul dua pemuda yang masih pingsan. Mereka membaringkan dua pemuda pingsan tadi di depan Nyonya Mu.
Orang tua itu tersenyum dan berbicara dengan Nyonya Mu.
"Seperti yang Nyonya perkirakan, kami memergokinya sedang bersembunyi di dekat kediaman Klan Sword. Dia cukup kuat."Pada pakaian atas lelaki tua itu banyak terdapat noda bekas pertarungan. Pria tua itu menatap pemuda yang tergeletak di lantai. Dia adalah Baek Gi. Mukanya pucat, mungkin karena mengalami kerusakan internal, dan ada luka sabetan pedang di titik darahnya, yang menodai pakaiannya dengan darah.
Sedangkan pemuda lain di sebelahnya adalah Sama Chak. Sama Chak yang sedang memantau klan Bijaksana, dipergoki oleh pria berjanggut panjang. Wajah Sama Chak juga terlihat pucat, sepertinya dia juga mengalami kerusakan internal. Tetapi pria paruh baya berjanggut itu juga menderita banyak luka.
"Sepertinya kau sudah berjuang keras."
"... Pemuda itu sudah mencapai level Grandmaster."
Sebenarnya pria paruh baya berjanggut itu tidak mampu mengalahkan Sama Chak sendirian. Dia hampir tidak mampu mengimbangi gaya bertarung dari Sama Chak. Jika bukan karena prajuritnya ikut turun tangan mengeroyok, mungkin dia tidak akan menangkap Sama Chak.
"Aku malu."
Nyonya Mu tersenyum melalui kerudungnya dan berbicara.
"Tidak apa-apa. Kau sukses menyelesaikan misimu. Kalau begitu, kita siap untuk tindakan selanjutnya. Aku yakin 'petani' itu akan kebingungan, siapa yang harus disalahkan atas anggotanya yang menghilang, antara kita dan Klan Sword."Saat Nyonya Mu menjadi senang, pria berjanggut itu malah berpikir dalam hatinya.
'Dia sungguh wanita yang menakutkan.'
Pria berjanggut itu telah mengabdi pada Nyonya Mu selama lebih dari 20 tahun, tetapi dia belum pernah menemui orang yang lebih licik dari wanita ini. Begitu Nyonya Mu mendengar bahwa Yeowun sudah menampakkan dirinya di depan orang banyak di jalanan kota, dia segera menyadari bahwa Yeowun sedang memasang jebakan untuk menemukan pelaku di balik penculikan Penjaga Jang.
'Andai saja dia tidak mengajukan diri untuk menjadi istri Lord, mungkin saja Patriark klan Bijaksana saat ini adalah dia.'
Nyonya Mu memang sangat licik.
"Jadi, siapa pemuda-pemuda ini?"
Dia bertanya dan lelaki tua itu menjawab."Pemuda ini adalah Baek Gi, anggota dari Klan Pure Kick."
"Pure Kick? Seorang pria dari klan bangsawan. Rupanya petani itu sudah berusaha keras di dalam akademi. Aku tidak menyangka dia punya bawahan sekuat ini."
Klan Pure Kick adalah klan bangsawan yang terkenal dengan teknik beladiri kaki mereka. Nyonya Mu memang sudah memperkirakan kalau Yeowun pasti akan mengumpulkan beberapa anggota untuk ikut dalam kompetisi ahli waris. Tetapi tampaknya Yeowun malah mendapatkan lebih dari yang wanita ini perkirakan.
"Kalau yang ini, siapa dia?"
"Oh, sebenarnya saya perlu bertanya pada anda, apa yang harus Nyonya lakukan dengannya."
"Mengapa?"
"...Dia adalah putra dari Penatua #9. Dia bilang dia dari Klan Samu."
"Samu? Maksudmu dia putra Sama Yi?"
"Benar, Nyonya."
Pria paruh baya berjanggut itu harus menangkap targetnya seperti yang diperintahkan Nyonya Mu, tetapi targetnya kali ini tidak seperti Penjaga Jang. Pria berjanggut itu bahkan ragu-ragu ketika mendengar identitas pemuda ini. Tapi keterkejutan Nyonya Mu bukan karena itu.
'Petani itu bahkan mampu merekrut klan Samu ...? Dia benar-benar berbahaya. Aku paham. Jika aku tidak segera membunuhnya saat Lord tidak ada di sini, maka dikemudian hari mungkin dia akan jadi terlalu susah untuk ditangani.'
Teknik beladiri, strategi, dan keberuntungan dengan dukungan orang-orang. Dua point pertama adalah sesuatu yang dapat dilatih melalui usaha dan kerja keras, tetapi berbeda dengan point yang ketiga. Mendapat dukungan yang berlebih merupakan takdir bagi seseorang untuk menjadi penguasa di atas segalanya. Dan setelah mendengar dua nama ini, Nyonya Mu menegaskan bahwa dia harus segera membunuh Chun Yeowun selagi dia bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
NANO MACHINE
ActionChun Yeowun, Seorang pangeran pewaris tahta Lord Sekte Iblis yang tidak dianggap karena ibunya hanya seorang pelayan. Bersaing dengan 6 pangeran pewaris tahta lainnya yang lebih diunggulkan. Sedari kecil hidup dibawah ancaman pembunuhan dari 6 klan...