CHAPTER 165

56 7 0
                                    

CHAPTER 165

Sekitar satu jam yang lalu, lelaki tua berambut putih itu telah tiba di Akademi Iblis dengan diiringi 10 prajurit. Mereka menyelinap ke dalam akademi sambil menekan pancaran energinya sekuat mungkin.

Dia mengkhawatirkan para penjaga yang berpatroli di dalam akademi, tetapi jika Chun Yeowun dan anggotanya saja bisa berhasil menyelinap melewati mereka, maka dia pikir prajurit terlatihnya juga pasti bisa melakukan hal yang sama. Dan ketika dia melakukannya, memang tidak banyak penjaga yang berdiri di gerbang, dan penjaga yang berpatroli di dalam juga sangat jarang.

'Aku tidak menyangka kalau keamanannya seburuk ini ... pasti tidak akan ada yang akan tahu jika kita membunuhnya di akademi.'

Orang tua itu meremehkan rendahnya tingkat keamanan di akademi. Chun Yeowun memang sangat kuat sehingga bisa dimaklumi. Tetapi dengan tingkat keamanan seteledor ini, membuktikan bahwa akan mudah bagi anggota Yeowun untuk masuk ke Akademi dengan bebas.

Ketika lelaki tua itu sampai di bukit tempat gua penjara berada, dia memerintahkan para prajuritnya untuk bersembunyi di kaki bukit, dan bertugas menyergap anggota Yeowun ketika mereka berlarian turun.

Dan ketika dia sampai di puncak, lelaki tua itu membuka kesadarannya untuk memindai suhu panas tubuh, agar segera menentukan dimana keberadaan Chun Muyeon dan Mu Jinyun.

'Mereka disana.'

Dia menemukan beberapa orang sedang berkumpul di salah satu ruang penjara, dan dia memutuskan untuk mendekat. Batu yang seharusnya menyegel gua telah terbuka, dan ketika lelaki tua itu melangkah masuk, dia terkejut.

Terdengar suara bilah pedang yang ditarik keluar dari sarungnya, tiga orang segera keluar dari gua. Mereka adalah instruktur Akademi Iblis.

'Apa yang sedang terjadi? Tunggu ... apakah Yeowun sudah membohongi kita?'

Masih untung karena dia menyembunyikan wajahnya dengan lilitan kain untuk berjaga-jaga. Salah satu instrukturnya adalah instruktur senior Hou Jinchang. Hou Jinchang berteriak pada orang tua itu.

"Beraninya kau menyusup ke Akademi Iblis! Letakkan senjatamu dan menyerahlah!"

Tentu saja, lelaki tua itu tidak akan mau menyerah. Dia segera berbalik dan berlari menuruni bukit. Dia merasa lebih baik dari para instruktur itu dalam hal teknik beladiri, jadi dia tahu bahwa dia bisa kabur dari pengejaran mereka.

"Berhenti!"
Teriakan Hou Jinchang dari belakang semakin menjauh.

Orang tua itu bertekat untuk segera menuruni bukit dan mundur secepat mungkin dari tempat ini. Dia harus langsung pergi ke klan Bijaksana agar para prajurit yang membawa sandera membatalkan tugas mereka dan kembali.

'Beraninya dia berbohong! aku tidak akan pernah...'

"Apa?!"

Orang tua itu seketika menghentikan langkahnya. Prajurit yang diperintahkan bersembunyi untuk menyergap sudah bergelimpangan di tanah, bersimbah darah. Dan di depan mereka, seorang pria dengan rambut merah menyala sedang berdiri menunggu. Tidak ada seorang pun di Sekte Iblis ini yang tidak tahu identitas pria itu.

"... Guardian Kiri."

Itu adalah Guardian Kiri, Lee Hameng. Pria tua itu mengerutkan kening. Dia langsung paham apa yang sedang terjadi.

'...Jadi, dia adalah orangnya Chun Yeowun. Bagaimana ini bisa...'

Dia tidak mengira salah satu Guardian yang tugasnya hanya melayani Lord, kini malah mengabdi pada Chun Yeowun. Walau itu baru dugaannya saja setelah menarik kesimpulan dari jebakan seperti ini.

NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang